Sebastian Gunawan Hadirkan Pesona Wanita dari Lukisan Gustav Klimt

Bertajuk Golden Muse, desainer Sebastian Gunawan dan Christina Panerese mempersembahkan koleksi teranyar.



Keanggunan seorang wanita diterjemahkah oleh desainer Sebastian Gunawan dan rekan istrinya, Cristina Panarese, untuk koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature 2022/2023. Siluet elegan yang kaya detail dengan unsur desain Art Nouveau tampil memesona.

Mengusung tajuk Golden Muse, koleksi ini terinspirasi dari dua sosok wanita atau muse yang ada di dalam lukisan seniman Gustav Klimt (1862-1918), yaitu Adele Bloch-Bauer dan Emilie Flöge. Eksistensi muse tersebut menjadi landasan ide bagi Seba, begitu panggilan akrabnya, dan sang istri.

Dalam memvisualkan kedua muse, Gustav Klimt menciptakan pakaian-pakaian yang sebenarnya tampak seperti selimut, berjuntai, bertumpuk, dan kerap berbahu terbuka. Siluet pakaian-pakaian tersebut lalu diterjemahkan oleh Seba menjadi bentuk rancangan yang wearable, high fashion, dan relevan dengan taraf pemikiran fashion saat ini.

Dengan latar panggung yang serba putih, pergelaran yang berlangsung di Hotel Mulia ini terasa intim dalam jumlah tamu yang terbatas. Seakan tidak ada distraksi dekorasi, para tamu undangan yang hadir pun ikut terbuai dengan serangkaian koleksi yang ditampilkan.

Beberapa gaun disematkan korset sebagai penyeimbang dominasi siluet bervolume puff dan serba tumpuk. Kedua desainer ini juga berimajinasi apabila Adele dan Emilie hidup di masa ini, sehingga terciptalah rancangan-rancangan modern seperti crop top, crop jacket, mini dress, dan unsur-unsur kerah tinggi. "Kami membayangkan, jika dua wanita tersebut hidup pada zaman sekarang, akan seperti apa mereka?" tutur Sebastian Gunawan dalam interview-nya dengan Bazaar.

Motif-motif berkarakter Art Nouveau pada pakaian-pakaian Adele dan Emilie yang diciptakan oleh Gustav Klimt, menjadi tantangan tersendiri bagi imajinasi dan keunggulan craftmanship Sebastian Gunawan Signature dalam seni beading dan ornamentasi.

Motif-motif seperti sulur-sulur khas Art Nouveau, geometris, juga floral abstrak, diimplementasikan dengan kerja tangan yang rumit, menggunakan guntingan eco-leather, feathers, beads, dan sequins, di atas bahan-bahan seperti crepe, taffeta, jacquard, dan tulle.

Kemudian di akhir pergelaran, gaun serba putih dengan aksen korset yang memeluk tubuh dan aksi ruffles ditampilkan dan menuai decak kagum para tamu undangan.

Foto: Courtesy of Sebastian Gunawan