Apakah penerbangan jarak jauh membuat Anda merasa kembung dan lesu? Simak tip terbaik kami tentang cara makan sehat saat bepergian agar Anda tiba di destinasi merasa luar biasa:
Sebelum meninggalkan rumah
Sedikit perencanaan adalah hal baik untuk makan sehat saat bepergian.
Siapkan camilan:Mengemas camilan sehat untuk dibawa ke pesawat akan membantu Anda untuk menghindari junk food di bandara. Potong beberapa paprika merah, wortel, mentimun, dan kacang polong, lalu masukkan ke dalam kantong ziplock. Buah kering dan segar, keripik, energy bars, kacang tidak asin, serta filled wraps adalah opsi pilihan sehat yang mudah dibawa.
Bawa botol air kosong: Anda dapat mengisinya di pancuran air setelah melewati security, dan minumlah sebelum naik ke pesawat. Saat di pesawat, pramugari akan dengan senang hati mengisi botol Anda. Jangan takut untuk meminta refill, karena mereka memiliki suplai air yang banyak di dalam pesawat.
Bawa kantong teh herbal: Bawalah beberapa teh herbal dalam tas. Fennel dan peppermint baik untuk pencernaan; jahe dapat meredakan mual serta mabuk perjalanan; dan chamomile membantu Anda untuk rileks. Minta pramugari untuk secangkir air panas di pesawat. Ketahuilah bahwa beberapa negara (misalnya Australia) mempunyai peraturan ketat mengenai impor, jadi Anda kemungkinan tidak diperbolehkan membawa kantung teh yang belum digunakan melalui bea cukai bandara.
Saat di bandara
Hindari makanan berlemak: Jika Anda memutuskan untuk makan sebelum penerbangan, pilihlah hidangan ringan dengan banyak sayuran, salad, serta protein tanpa lemak. Pret a Manger, Leon, dan Itsumenawarkan berbagai pilihan sehat, namun apabila pilihannya terbatas, restoran makanan cepat saji sekarang menghidangkan makanan yang lebih sehat. Hindari makanan berlemak deep-fried yang berat untuk sistem pencernaan dan dapat menyebabkan maagserta gangguan pencernaan, agar Anda nyaman saat penerbangan.
Hindari makanan yang mengandung gas: Kacang panggang, buncis, brokoli, kubis, lentil, dan bawang dapat membuat Anda merasa windy. Di udara, saat tekanan kabin menurun, setiap gas dalam usus Anda mengembang dan menyebabkan Anda merasa kembung. Pikirkan bagaimana botol air mengembang di pesawat dan meledak sedikit ketika Anda membukanya di tengah penerbangan, hal yang sama terjadi di perut Anda! Minuman berkarbonasi serta mengunyah permen karet dapat menimbulkan efek yang sama, jadi baiknya juga dihindari.
Rileks: Datanglah ke bandara lebih awal sehingga Anda dapat makan dengan santai. Makan makanan paling bergizi dengan terburu-buru akan membuat Anda merasa tidak nyaman dan kembung. Apabila Anda terlambat dan bergegas ke terminal keberangkatan, belilah wrap atau salad untuk dimakan di pesawat.
Hindari bar: Anda mungkin ingin menenangkan saraf pra-penerbangan dengan mendatangi bar di bandara, namun alkohol membuat Anda dehidrasi. Minum sebelum penerbangan, ditambah kelembapan kabin yang rendah, menurunkan resistensi Anda terhadap bakteri demam dan flu, sehingga menyebabkan Anda lebih rentan terhadap penyakit. Minumlah hanya satu minuman, dan jika memungkinkan, minum banyak air putih setelahnya untuk memastikan Anda terhidrasisebelum naik ke pesawat.
Saat penerbangan
Tetap terhidrasi: Hindari alkohol dan kafein untuk menghindari dehidrasi di pesawat, serta jaga asupan cairan. Di setiap jam, minumlah setidaknya 250ml air. Tekanan kabin dan udara kering dapat menyerap kelembapan kulit Anda, namun meminum banyak air akan membantu kulit Anda terhidrasi secara alami. Jangan takut untuk pergi ke toilet, karena penting dalam penerbangan jarak jauk untuk secara rutin bergerak untuk menghindari resiko deep vein thrombosis (DVT).
Makan sayur: Apabila ingin makan saat penerbangan, pilihlah opsi makanan vegetarian (dengan sebagian besar maskapai penerbangan, baiknya Anda memesan lebih awal), karena opsi ini lebih ringan dan bernutrisi dibandingkan opsi makanan pesawat lainnya. Hindari makan makanan maniskarena akan mengganggu kadar gula darah, menyebabkan Anda merasa lelah, gelisah, serta lapar. Selamat berlibur!
(Penulis: Naomi Mead; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih Bahasa: Shanara Andari; Foto: Dok. Bazaar UK)