Art Jakarta 2017 Dalam Angka dan Kenangan Manis

Lebih dari 40.000 pengunjung hadiri Art Jakarta 2017.



Empat hari penyelenggaran Art Jakarta 2017 masih hangat dalam ingatan. Acara yang dipersembahkan Bazaar untuk pencinta seni pada 27-30 Juli lalu, tercatat mendatangkan 47.645 pengunjung.

Jumlah ini mencakup kolektor, seniman, kurator, hingga pencinta seni pada umumnya.


Art Jakarta 2017 menghadirkan lebih dari 1500 karya seni dari 53 galeri. Sebanyak 33 galeri datang dari Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Korea Selatan, Jepang, China, Prancis, Australia, Yunani, dan Spanyol.

Deretan galeri dari mancanegara ini bergabung dengan 20 galeri dari Indonesia.


Banyak di antara galeri ini yang melaporkan omzet penjualan tinggi. Edwin Rahardjo dari Edwin's Gallery yang juga Ketua Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia mengatakan, “Di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik, pameran ini membuat catatan bagus.

Mengejutkan, minat masyarakat sangat tinggi. Kami menghadirkan karya-karya seniman yang memang sudah dikenal seperti Srihadi, Popo Iskandar, dan Mochtar Apin.

Seniman-seniman ini sudah memiliki penggemarnya sendiri.”


Andonowati dari Lawangwangi juga menyatakan kepuasannya. “Art Jakarta merupakan art fair yang luar biasa.

Kami tidak hanya melihat kolektor yang tujuannya untuk investasi, tapi juga penikmat seni yang mengapresiasi karya untuk dijadikan koleksi pribadi. Dan itu tidak kami dapatkan di art fair-art fair lain.”

Lawangwangi berhasil menjual karya instalasi Eddy Susanto, dan seluruh karya Erwin Windu Pranata.


Mengapresiasi seni di Art Jakarta 2017, tidak hanya dengan melihat dan membeli.

Beberapa aktivitas seperti Creative Talk yang menghadirkan pembicara kompeten, workshop seni untuk anak-anak hingga orang dewasa, dan pertunjukan live painting, tari kontemporer, hingga pop-up restaurant menjadikan Art Jakarta 2017 sebuah art fair yang multidimensi.

Pengunjung bisa mengapresiasi seni dari berbagai aspek yang berbeda.