Merapikan Rumah dengan Metode Konmari

Pelajari Konmari yang merupakan cara sederhana untuk menata barang-barang dalam rumah berdasarkan kategori benda.



Konmari merupakan cara simpel untuk menata barang-barang dalam rumah yang digagas oleh Marie Kondo, penulis buku The Life-Changing Magic of Tidying Up asal Jepang yang terinspirasi untuk menata rumah berdasarkan kategori benda-benda di dalamnya demi mentransformasi tempat tinggal setiap orang menjadi hunian nyaman dan bebas dari tumpukan barang yang mengganggu.

Metoda ini banyak menuai pujian karena praktis, tak membutuhkan biaya mahal, serta menepis anggapan lama seperti “Kalau Anda tak pernah memakainya selama setahun terakhir, buanglah.” Karena, tak semua orang siap untuk melepas semua yang pernah menjadi miliknya apalagi yang mengingatkan akan kenangan tertentu.

Pada dasarnya, yang Anda butuhkan adalah penggunaan laci secara maksimal serta kardus bekas untuk menampung benda-benda yang masih diperlukan. Mulailah dengan urutan sebagai berikut: mengorganisir pakaian, koleksi buku, dokumen penting, baru kemudian komono (pernak-pernik) lain seperti perkakas dapur, produk kecantikan, dan lain sebagainya.

Jika ingin merapikan baju, misalnya, lipat dan letakkan dalam laci dengan format vertikal agar jelas dilihatnya dan tidak mudah berantakan lagi saat diambil. Sebagai catatan, kaos kaki seharusnya digulung per pasang tanpa merusak bagian elastisnya.

Prinsip utama Konmari adalah hanya mempertahankan barang yang Anda cintai dan mampu membuat Anda gembira saat melihatnya. Jadi jika Anda ragu soal menyimpan novel usang Anda atau tidak, pegang sampulnya atau jika perlu rasakan setiap halamannya dan tanyakan pada diri sendiri: “Does it spark joy?” Bila jawabannya iya, letakkan kembali di rak atau lemari.

Jika tidak, buanglah. Selain itu, Anda juga bisa menyumbangkan barang tersebut ataupun menjualnya saja di garage sale. Kabel elektronik yang tidak terpakai masih teronggok di sudut meja karena Anda berpikir “Siapa tahu akan terpakai suatu hari nanti.” Stop! Saat itu tak akan pernah datang, relakan saja ia pergi ke tempat sampah.

Happy organizing!

(Foto: Africa Studio/ShutterStock/Click Photos)