Selalu berusaha mengeksplorasi tema-tema seni yang luar biasa, kali ini Edwin's Gallery menjadi rumah bagi pemeran berjudul Bardo. Tema yang digagas oleh kurator Mia Maria ini diambil dari sebuah teks kuno Tibetan Book of Death. Bardo sendiri berarti masa transisi, yang kemudian dipahami sebagai masa transisi antara kehidupan dan kematian.
Ditemui ketika pembukaan pameran di Edwin's Gallery pada 20 Agustus lalu, Mia Maria menyatakan bahwa Bardo bisa juga diartikan sebagai saat di mana manusia bisa mendapatkan pencerahan. Mia mengajak seniman Indonesia dan mancanegara yang telah biasa mengeksplorasi isu spiritual dan mental state untuk ikut menyumbangkan karya mereka dalam pameran ini. Beberapa nama yang ikut berpartisipasi antara lain, Aditya Novali, Adel Pasha, Marshika Soekarna, Yoshitoshi Kanemaki, dan Toni Kanwa. Pameran Bardo berlangsung dari 20-30 Agustus di Edwin's Gallery.
(Daniar Cikita. Foto: Ganang Arfiardi)