Warisan Kuliner Pulau Halmahera



Bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki harta kuliner yang hampir tak terhitung jumlahnya. Kali ini Bazaar menilik ke pulau terbesar di Maluku yakni Pulau Halmahera, saat bertemu dengan Mei Batubara, salah satu founder Maharasa, sebuah kelompok yang terdiri dari para pencinta kuliner yang rutin memperkenalkan kekayaan khasanah kuliner Indonesia lewat beragam acara. Ia menceritakan tentang berkat tersembunyi berupa kekayaan hasil alam yang masih terjaga pulau ini, meskipun faktanya, kadang penduduk Pulau Halmahera masih merasa tertinggal dari daerah Indonesia lainnya selama masa pembangunan.

Sedikit berbeda dengan kebanyakan daerah di Indonesia, mayoritas masyarakat Halmahera mengumpulkan apa saja yang bisa ditemukan untuk kemudian dikonsumsi atau dijual di pasar. Jadi, makanan mereka berasal dari bahan-bahan di hutan lokal dan hasil pancingan nelayan setempat. Beberapa kekayaan alam yang menjadi konsumsi utama dan banyak ditemukan di Halmahera diantaranya pala dan cengkeh, sagu, pisang mulu bebe' (pisang mulut bebek), umbi-umbian, kenari, serta bunga telang.

Selain bahan makanan yang berasal dari hutan lokal, teknik pengolahannya pun masih tradisional. Mayoritas masakannya diolah dengan cara dibakar dengan menggunakan bara dari batok kelapa, dibakar dengan menggunakan bambu, dikukus, dibungkus dengan daun pisang, dan dibungkus dengan daun jagung. Teknik yang dirasa biasa saja oleh warga asli, namun sebenarnya teknik yang begitu luar biasa dan patut dibanggakan. Temukan cerita selengkapnya dari keistimewaan Pulau Halmahera di Harper's Bazaar Indonesia edisi Agustus 2015.

(Stella Mailoa, Foto: Dok. Maharasa Indonesia)