Untuk merayakan satu dekade salah satu karya paling ikonisnya, Loewe menghadirkan Puzzle 10 Collection. Sebuah koleksi edisi terbatas yang jadi perayaan penuh warna atas perjalanan sang tas fenomenal. Dalam koleksi ini, Loewe merilis ulang 19 desain Puzzle favorit dari sepuluh tahun terakhir, lengkap dengan satu desain terbaru yang benar-benar spesial. Menariknya, semua tas dibuat langsung oleh tangan para artisan di atelier Spanyol dengan sentuhan artistik dan playful yang jadi ciri khas Loewe. Mulai dari applique, embroidery, cross-stitch, hingga teknik marquetry kulit yang rumit. Beberapa dihiasi motif seperti lukisan, ada juga yang menyelipkan puisi, dan semuanya dilengkapi dengan plat logam peringatan serta gantungan balon Loewe.
BACA JUGA: Tas Puzzle Dari Loewe Genap Berumur 10 Tahun
Selain menghadirkan 19 re-edisi dari desain-desain favorit sebelumnya, Puzzle 10 Collection juga memperkenalkan satu desain baru untuk merayakan satu dekade perjalanan tas ini sebagai ikon di dunia seni dan budaya. Puzzle Confetti, yang dipenuhi ribuan payet mungil dari kulit dan logam, menjadi simbol perayaan penuh warna yang tetap setia pada konstruksi kubus unik khas Puzzle. Terinspirasi dari seni origami, tas ini dirancang dengan presisi tinggi hingga tampak seolah bisa dilipat seperti kertas sebuah karya yang sejak awal menjadi lambang keahlian tangan Loewe. Pertama kali diperkenalkan di runway Spring/Summer 2015 untuk koleksi wanita (setelah sebelumnya muncul dalam versi pria di musim yang sama), Puzzle terus berevolusi dalam berbagai material dan konfigurasi, hingga melahirkan satu keluarga tas dan aksesori yang kini jadi bagian penting dari identitas rumah mode ini.
Berikut adalah daftar koleksi dalam Puzzle 10 Collection yang menghadirkan 19 re-edisi desain favorit sekaligus satu desain terbaru yang memukau:
1. FW15 Runway Re-edition
Salah satu momen paling penting dalam perjalanan Loewe adalah saat tas Puzzle pertama kali diperkenalkan ke dunia, sebuah inovasi desain yang langsung mencuri perhatian dan menandai babak baru dalam sejarah rumah mode ini. Debutnya dimulai di koleksi pria Spring/Summer 2015, masih tanpa pegangan, namun sudah memperlihatkan struktur geometris unik yang kini jadi ciri khas. Tak butuh waktu lama hingga versi lengkapnya muncul di koleksi wanita dan tampil memukau di runway Fall/Winter 2015 di UNESCO House, Paris. Salah satu interpretasi paling ikonis hadir dalam gradasi warna pink, dari fuchsia yang bold, coral yang lembut, hingga salmon yang subtle, dibalut suede camaïeu yang ultra-halus. Puzzle versi ini menjadi kanvas eksplorasi bentuk dan struktur, dengan trim serta alas hitam yang memberi kontras tegas dan menonjolkan kompleksitas visualnya. Lebih dari sekadar tas, Puzzle adalah refleksi gaya hidup modern, fleksibel, artistik, dan penuh karakter di saat Loewe sedang mendefinisikan ulang identitas perempuan masa kini.
2. Anime Re-edition
Terinspirasi dari Jepang, lahirlah sentuhan hiper-realistis khas kota abad ke-21 yang dihadirkan lewat salah satu edisi awal tas Puzzle dalam koleksi pria Spring/Summer 2016. Desainnya membawa kita masuk ke dunia fantasi ala pahlawan animasi Jepang, penuh imajinasi, semangat muda, dan rasa escapism yang seru dan playful. Karakter utama pada desain ini adalah super robot bergaya manga, yang muncul dalam komposisi visual penuh energi bersama elemen-elemen bertema luar angkasa, dari planet dan patch galaksi, hingga roket bergaya airbrush yang dilukis dengan tangan, menciptakan atmosfer futuristik yang kuat. Nuansa eksperimental ini semakin diperkuat dengan panel kulit metalik berhiaskan logo Anagram timbul. Menariknya, setiap panel dari tas ini menawarkan pengalaman tekstur yang berbeda, mulai dari calfskin halus, calfskin bertekstur, suede, hingga kulit laminated.
3. Multicolour Re-edition
Seiring popularitas Puzzle yang terus meningkat di tahun 2017 berkat struktur geometrisnya yang bold, koleksi pre-Spring/Summer 2017 wanita menghadirkan versi patchwork penuh warna. Perpaduan merah, kuning, dan biru sebagai warna primer disandingkan dengan oranye terang dan ungu vibrant, bertabrakan secara harmonis dengan alas serta trim kulit hitam yang memberi nuansa Pop Art melalui colour blocking yang intens. Desain ini menangkap fase eksperimentasi Loewe dalam bermain dengan warna, mencerminkan keceriaan khas Spanyol, sekaligus memperkuat citranya sebagai rumah mode luxury yang optimis dan playful.
4. Cloud Re-edition
Menghadirkan print yang tak terduga namun terasa nyata, Cloud Puzzle menjadi salah satu sorotan dalam koleksi wanita Spring/Summer 2017. Dibuat dari bahan calf klasik, tas ini menampilkan motif awan mengambang yang menyelimuti seluruh panel geometrisnya, menciptakan ilusi ringan yang surreal dan dreamlike. Desain ini seolah membaurkan batas antara realitas dan imajinasi.
Tema surealisme ini juga berlanjut dalam kampanye tahun itu yang difoto oleh Steven Meisel, menampilkan komposisi still life yang unik, kelinci putih, penggiling lada merah, dan objek-objek lain ditata di depan latar langit biru dengan awan lembut yang dilukis tangan. Komposisi eksentrik ini menegaskan eksplorasi Loewe terhadap gerakan surealis abad ke-20, di mana hal-hal familiar dimanipulasi dan dibesar-besarkan, mengajak kita mempertanyakan kembali realitas dari sudut pandang yang lebih imajinatif.
5. Paula’s Ibiza Parrot Re-edition
Terletak di jantung Old Town Ibiza, butik Paula’s menjadi pusat dari revolusi sosial dan gaya yang kecil namun bergaung luas, berlangsung dari tahun 1972 hingga awal milenium baru. Didirikan oleh Armin Heinemann dan Stuart Rudnick, butik legendaris ini dikenal lewat atmosfernya yang eksentrik serta fashion show spontan nan glamor, menangkap esensi kehidupan pulau yang bebas dan hedonistik.
Pada tahun 2016, Loewe menerima undangan dari Armin dan Stuart untuk menelusuri arsip pribadi mereka. Setahun kemudian, lahirlah koleksi perdana Paula’s Ibiza. Dalam koleksi kapsul 2017 tersebut, tas Puzzle hadir dalam versi patchwork geometris yang menonjolkan struktur origami ikonisnya, dihiasi motif arsip rancangan Armin. Panel denim beraksen washed dan fringe dikombinasikan dengan kanvas printed, sementara motif burung kakaktua dari kulit intarsia menyuntikkan semangat riang yang menjadi ciri khas koleksi musim panas tahunan Loewe.
6. William Morris Re-edition
Tas William Morris Puzzle mengeksplorasi kontras menarik antara keindahan alam dan sentuhan estetika punk. Filosofi William dalam gerakan Arts & Crafts “jangan simpan apapun di rumah jika tak berguna atau tak indah” tetap relevan hingga sekarang, dan semangat tersebut terasa hidup dalam Loewe, mulai dari desain interior butik hingga komitmennya terhadap kerajinan tangan dan nilai orisinalitas.
Mengambil inspirasi dari karya William yang dikenal lewat motif floral dan desain rumah bernuansa alam, Puzzle ini menggabungkan dua dunia yang berbeda. Ilustrasi kelinci dan bunga stroberi, yang mengingatkan pada jaket kulit bergaya lukisan tangan, dipadukan dengan sabuk tebal bertabur eyelet perak ala biker jacket, serta shoulder flap dengan detail stud. Perpaduan eklektik ini merepresentasikan semangat progresif dari dua estetika yang berbeda, memberontak, namun tetap punya jiwa klasik yang elegan.
7. Patchwork Re-edition
Puzzle versi besar ini, yang pertama kali diperkenalkan dalam koleksi pria pre-Spring/Summer 2018, menghadirkan tabrakan menarik antara elemen-elemen taktil dan buatan tangan. Layaknya jurnal perjalanan dalam bentuk fashion, tas ini menjadi wadah patchwork dari berbagai material kontras, seolah-olah dikumpulkan dari beragam destinasi, dengan setiap panel merefleksikan potongan penting dari koleksi ready-to-wear musim itu. Di pusat desainnya, terdapat panel cross-stitch bernuansa merah, teal, cokelat, dan kuning yang tampil juga dalam kampanye sebagai topi bergaya fez. Di sekelilingnya, panel-panel kanvas bergaris, suede, dan kulit dengan tekstur dan finishing berbeda saling berdampingan, memperkaya tampilan. Tas ini juga menunjukkan kecenderungan Loewe dalam bermain dengan kata-kata, tali bahunya menampilkan tulisan WELCOME, sebuah pesan hangat yang relevan bagi siapa pun yang sedang menjelajah.
8. SS18 Runway Re-edition
Di koleksi runway Spring Summer 2018 untuk wanita, tas Puzzle tampil sebagai medium eksplorasi kemewahan melalui detail sulaman. Suede lembut berwarna hijau, mengingatkan pada permukaan meja poker. Menjadi latar dramatis untuk dua tangan kartu remi yang disulam dengan presisi, membentang dari sisi depan hingga ke bagian atas tas.
Motif kartu menampilkan King dan Queen dengan sulaman padat yang dihiasi benang emas, serta kartu khas Loewe which is Ace of Spades. Nuansa keberuntungan semakin terasa lewat tambahan elemen simbolik seperti dadu, tapal kuda, dan daun semanggi empat. Garis hitam yang dilukis di sepanjang panel mempertegas siluet geometris Puzzle, sementara sentuhan kulit anak sapi berwarna tan di bagian pegangan dan trim memberi aksen kontras yang elegan.
9. Varsity Re-edition
Dibuat dari kombinasi suede emerald dan kulit anak sapi, tas ini hadir dalam versi yang jenaka, menyerupai sepatu olahraga klasik. Inspirasi awalnya berasal dari sneakers hi-top berujung melengkung yang tampil di runway wanita musim sebelumnya, kini diubah menjadi interpretasi playful dalam koleksi pria Fall Winter 2018. Detail paling mencolok adalah tali sepatu lebar yang melintasi dua panel utama di bagian depan, dibiarkan terurai di salah satu sudut bawah untuk menciptakan kesan kasual yang disengaja. Jahitan kontras membentuk pola grafis di atas panel suede, sementara topstitching putih dan emblem huruf “L” bergaya varsity memperkuat referensi atletik. Tas ini merepresentasikan permainan visual Loewe yang khas, dengan elemen trompe l’œil dan reinterpretasi objek familiar yang diubah menjadi sesuatu yang mengejutkan dan penuh imajinasi.
10. Polka Re-edition
Motif polka dot yang playful menjadi simbol utama nuansa romantis dalam koleksi wanita Fall Winter 2018 Loewe. Koleksi ini menampilkan pendekatan khas rumah mode tersebut terhadap bentuk dan siluet, eksperimen visual yang menantang struktur konvensional. Tas Puzzle edisi ini dihiasi pola polka dot geometris yang dibentuk lewat teknik intarsia, menghasilkan tampilan halus dan presisi tinggi.
Lingkaran-lingkaran kecil ini menciptakan kontras lembut terhadap konstruksi tegas tas Puzzle, mengaburkan batas antara fungsionalitas dan keanggunan. Polanya pun memberi anggukan pada gaya point d’esprit yang ringan atau haute couture pertengahan abad ke-20. Nuansa nostalgia pun kian terasa berkat referensi sastra klasik yang menyertai pertunjukan, seperti Wuthering Heights dan Madame Bovary, dua karya legendaris abad ke-19 yang diberikan sebagai kenang-kenangan bagi tamu undangan.
11. Mackintosh Re-edition
Arsitek dan seniman asal Skotlandia, Charles Rennie Mackintosh, dikenal akan bangunan-bangunan awal abad ke-20 yang memadukan gaya baronial khas Skotlandia dengan nuansa desain Jepang. Sejalan dengan semangat gerakan Arts & Crafts, ia piawai menciptakan lingkungan menyeluruh yang memadukan seni, desain, dan arsitektur secara harmonis. Gaya khasnya terlihat dalam garis vertikal yang tegas dan simbol grafis seperti bunga mawar yang penuh makna.
Motif mawar menjadi pusat perhatian dalam versi Puzzle bag ini, yang diperkenalkan dalam precollection Spring Summer 2019. Sebagai bentuk penghormatan pada estetika Mackintosh, tas ini dirancang dengan panel kulit berwarna putih dan cokelat muda, dipertegas dengan garis kulit hitam tebal menyerupai timah hitam pada jendela kaca patri. Proses perancangannya pun menantang, karena harus tetap mengikuti pola trilateral khas Puzzle sembari mengintegrasikan ciri khas desain Mackintosh. Setiap bagian kulit mengikuti pola geometris tas, kecuali mawar, yang selaras dengan semangat Mackintosh, dirakit dari potongan-potongan kecil seperti puzzle tersendiri.
12. Cowboy Re-edition
Tahun saat Loewe membuka Casa Loewe pertamanya di Amerika juga menjadi momen hadirnya Puzzle bag dengan nuansa Americana yang khas dalam koleksi pre-Fall Winter 2019. Permainan lapisan kulit berwarna putih, hitam, dan biru denim membentuk siluet abstrak menyerupai hiasan fronds dan lengkungan khas sepatu koboi, dipertegas dengan jahitan kontras yang menonjol di setiap panel. Terinspirasi dari budaya cowboy yang telah melintasi generasi dan berkembang menjadi gaya keseharian, tas Puzzle ini tak hanya menjadi bentuk penghormatan, tapi juga menyajikan interpretasi ulang yang segar dengan skala dan bentuk geometris yang mengaburkan konteks asalnya.
13. Plumeria Re-edition
Sejak tahun 2015, Loewe rutin menggelar pameran dan merilis koleksi kapsul di ajang Salone del Mobile, pameran desain dan furnitur paling bergengsi di Milan dengan misi mereinterpretasi praktik kerajinan tradisional. Setiap proyek mengangkat tema atau teknik tertentu, lewat kolaborasi bersama seniman dan pengrajin dari berbagai penjuru dunia. Pada 2019, sorotan tertuju pada quilt buatan tangan khas Hawaii karya John Serrao, Cissy Serrao, dan Patricia Gorelangton, yang menjadi simbol keberlanjutan komunitas lokal dalam melestarikan warisan kerajinan ini. Quilt di Hawaii telah menjadi medium ekspresi seni sejak awal abad ke-19, ketika misionaris dari New England memperkenalkan teknik menjahit dan patchwork kepada bangsawan setempat. Tas Puzzle edisi ini lahir dari interpretasi pola dan simbol khas quilt Hawaii, terutama bunga plumeria berkelopak lima yang tampil berulang. Bunga-bunga dari kulit berwarna putih lembut, tan, dan biru navy tampak “muncul” dari permukaan tas. Setiap kelopaknya dipotong dengan tepi mentah, lalu dijahit tangan satu per satu menggunakan simpul kulit, yang kini menjadi ciri khas Loewe.
14. William De Morgan Re-edition
Sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan Arts & Crafts yang berkembang di Inggris, Eropa, dan Amerika pada abad ke-19, William De Morgan dikenal lewat karya-karyanya yang dipenuhi motif flora dan fauna. Terinspirasi dari seni Timur Tengah, ia menciptakan keramik dan ubin dengan warna-warna kaya serta detail lukisan yang rumit. Pada prekoleksi Spring Summer 2020, Loewe menghadirkan sejumlah karya William dalam bentuk baru, termasuk tas Puzzle ini yang dihiasi dengan motif dandelion dari arsip sang seniman. Motif bunga yang menghiasi bagian depan tas dibuat dari kulit bordir, menghidupkan kembali semangat inovasi kerajinan ala William melalui pendekatan khas Loewe yang abadi dan penuh presisi.
15. Tartan Re-edition
Meskipun tekstil telah tampil dalam berbagai desain Puzzle sebelumnya, prekoleksi wanita Fall Winter 2020 menjadi momen penting saat siluet kuboid ini dibalut sepenuhnya dengan tartan wol jacquard asal Skotlandia, mengarahkan desain ke arah yang lebih lembut dan tak terduga. Panel-panel geometrisnya dirangkai dari perpaduan garis kotak, detail rumbai, serta piping kulit dalam nuansa merah, kuning, biru navy, dan khaki, diselingi aksen jingga karat. Setiap sisi tampil berbeda satu sama lain, menghasilkan harmoni kontras yang kaya karakter. Logo Anagram emas dan gagang dari kulit tan menambah kesan mewah dan menjadi penyeimbang visual bagi tekstur yang kuat. Lewat desain ini, Loewe menegaskan komitmennya terhadap eksplorasi material dan inovasi teknis, sekaligus merayakan keindahan kerajinan tangan.
16. Ken Price Re-edition
Ken Price, seniman kelahiran Los Angeles tahun 1935, dikenal sebagai sosok yang berkembang di tengah gelombang budaya counterculture tahun 1960-an. Ia kerap menggunakan tanah liat sebagai medium utama, menciptakan patung-patung biomorfik yang dilapisi lapisan akrilik tebal dengan efek marmer atau blok warna yang mencolok. Tak hanya eksploratif, karya Ken juga sering kali bersifat fungsional, seperti rangkaian 20 piring keramik yang ia rancang untuk restoran La Palme di Newport Beach pada 1980-an, yang kemudian menjadi inspirasi koleksi pre-Spring Summer 2021 Loewe. Koleksi ini menjadi bentuk penghormatan terhadap sang seniman, mencakup beragam produk rumah seperti tatakan piring dan alas gelas yang dibuat dengan teknik intarsia. Puzzle bag edisi Ken Price pun lahir dari proses yang rumit, menjadi salah satu karya intarsia kulit paling kompleks dalam sejarah Loewe, yang telah dikenal akan teknik tersebut sejak era 1920-an. Citra khas Ken berupa lanskap kota Los Angeles bergaya Pop Art, dengan blok apartemen tanpa jendela, vila bertingkat rendah, serta barisan pohon palem dan cemara. Dihadirkan kembali dalam kolase kulit yang dikombinasikan dengan cetakan grafis. Hasil akhirnya adalah harmonisasi antara estetika kartun khas Ken dan struktur geometris tajam milik Puzzle.
17. Joe Brainard Re-edition
Seniman asal Amerika, Joe Brainard, dikenal sebagai bagian dari New York School, sebuah komunitas seniman dan penyair yang berkumpul di pusat Manhattan dengan karya-karya yang mencakup Ekspresionisme Abstrak, action painting, teater improvisasi, dan puisi spontan. Selama tahun 1960-an, Joe mengubah benda-benda kecil dan barang-barang temuan dari jalanan lingkungan Lower East Side tempat tinggalnya menjadi karya assemblage yang inovatif. Dalam prekoleksi Fall Winter 2021, karya-karyanya menghiasi koleksi ready-to-wear, aksesori, dan tas. Salah satu karyanya yang paling dikenal, kolase mixed media tahun 1967 berjudul Untitled (Pansies), menjadi sumber inspirasi untuk cetakan dan jacquard yang penuh warna dan semangat. Motif bunga pansy yang kerap muncul ini menjadi elemen utama dalam edisi terbatas Puzzle kali ini, yang menampilkan gambar pansy cerah di atas latar kulit putih, dipadukan dengan teknik intarsia dan suede untuk menambah tekstur. Koleksi ini juga dilengkapi dengan sebuah buku khusus berjudul Show in a Book, volume hardbound setebal 200 halaman yang mengabadikan karya grafis Joe, termasuk karya seni langka, komik, materi cetak, dan berbagai objek yang ia ciptakan sepanjang 1960-an dan 70-an.
18. Paula’s Ibiza Kiwi Re-edition
Pada tahun 2021, koleksi tahunan Paula’s Ibiza telah meluas menjadi rangkaian lengkap ready-to-wear, tas, dan aksesori untuk pria dan wanita. Estetika cerah dan santai khas pantai ini kini tak hanya menjadi momen liburan, tetapi juga sebuah filosofi gaya hidup yang diusung koleksi ini. Motif-motif ceria yang sering kali diambil dari cetakan arsip Paula’s menjadi inti dari semangat whimsical koleksi tersebut. Pada tahun ini, buah-buahan tropis hadir sebagai sumber inspirasi dengan warna-warna yang kaya dan desain yang grafis. Pada Puzzle edisi ini, buah kiwi disederhanakan menjadi bidang warna hijau dengan gradasi, dihiasi titik-titik hitam yang tegas dan kontras. Potongan kulit yang berbeda tekstur disayat tipis menggunakan teknik skiving, kemudian panel-panel tersebut disusun berlapis dan dijahit untuk menciptakan efek kedalaman. Bentuk buah kiwi sengaja didistorsi secara playful, memperkuat kesan grafis dan memberikan sentuhan dinamis pada tas ini.
19. Pixel Re-edition
Pada runway wanita Spring Summer 2023, Loewe membawa tema gaming retro dan grafis digital klasik ke dalam koleksinya. Piksel-piksel besar menciptakan efek glitch yang nyata di dunia fisik. Deretan kotak-kotak kecil yang terletak di sepanjang jahitan Puzzle berfungsi sebagai metafora visual, yang dengan cerdik mengaburkan batas antara dunia nyata dan dunia maya. Desain ini menjadi sorotan setelah A$AP Rocky dan sejumlah figur publik mengenakannya, menjadikan potongan oversized ini viral. Pada Puzzle edisi ini, perpaduan warna piksel abu-abu, biru, dan hitam yang detail dan terukur dengan presisi, ditempatkan di atas latar putih dengan nuansa futuristik. Pola glitch yang terdistorsi tersebut mengubah cara kita memandang garis-garis geometris tas, sekaligus terasa familiar dan asing. Tas ini menandai momen penting di Loewe, ketika elemen surealisme baru mulai meresap ke dalam bahasa desain rumah mode ini. Ide ini berakar dari konsep Show in a Box yang mengacu pada karya Marcel Duchamp berjudul La Boîte-en-valise (1935-41), dan berlanjut setelah runway Fall Winter 2022 pasca pandemi, saat siluet yang berubah-ubah dan desain trompe l’oeil semakin menjadi ciri khas khas Loewe.
20. Confetti
Terakhir, sebagai bintang utama perayaan, tas Puzzle merayakan ulang tahunnya yang ke-10 dengan edisi spesial kejutan. Terbuat dari kulit dan dihiasi ribuan potongan confettibordir tangan, desain ini mengingatkan pada runway wanita Fall Winter 2023, di mana Loewe berkolaborasi dengan seniman Italia, Lara Favaretto. Instalasi Midsommar miliknya, terdiri dari 21 kubus confetti dengan berat sekitar 10 ton, mengubah ruang menjadi lanskap yang terus bergerak dan perlahan dibentuk oleh gerak pengunjung. Pada edisi Puzzle ini, confetti kertas digantikan oleh bulatan dan bentuk berlian kecil dari kulit dan kulit laminasi dengan warna-warna ceria ala permen. Warna pastel biru dan merah muda, krem, fuchsia, biru elektrik, serta payet perak dan aqua diaplikasikan secara teliti dengan tangan, menciptakan mozaik warna-warni yang hidup. Palet ceria ini semakin dipertegas oleh dasar, gagang, dan tepian tas berwarna midnight blue, melengkapi tampilan yang penuh perayaan.
Koleksi Loewe Puzzle 10 kini hadir dalam pop-up eksklusif di Main Atrium, Plaza Indonesia lantai 1, mulai 24 Juli hingga 6 September 2025. Dengan desain yang terinspirasi dari butik Casa Loewe dan instalasi digital interaktif, Anda diajak menyelami perjalanan ikonik Puzzle serta menikmati edisi spesialnya dalam kemasan mewah yang istimewa. Jangan lewatkan pengalaman unik ini dan rayakan dekade keemasan Puzzle bersama Loewe.
BACA JUGA: Loewe Memperingati 10 Tahun Tas Puzzle dengan Deretan Re-edisi dan Satu Desain Ikonis Terbaru
Loewe Memiliki Dua Creative Director Baru
(Penulis: Chelsea Allegra; Layout: Adela Devarini Wielaksono; Foto: Courtesy of Loewe)