Kenali Perbedaan Hyaluronic Acid dan Salicylic Acid

Pahami perbedaan dua kandungan skincare populer ini agar tak salah pilih untuk jenis kulitmu.

Courtesy of Freepik


Dalam dunia skincare yang semakin berkembang, dua bahan aktif ini seperti Hyaluronic Acid dan Salicylic Acid sering kali muncul sebagai rekomendasi utama. Keduanya sama-sama populer dan kerap dijumpai dalam berbagai produk perawatan kulit, mulai dari serum hingga pelembap dan toner. Namun, meski namanya sama-sama “acid,” fungsi dan manfaat keduanya sangat berbeda. Tak jarang, banyak orang yang masih bingung memilih mana yang paling cocok untuk kebutuhan kulit mereka. Apakah kulitmu lebih membutuhkan hidrasi mendalam atau pengelupasan sel kulit mati? Jawabannya ada pada pemahaman yang tepat mengenai dua kandungan ini.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Facial Wash Yang Mengandung Salicylic Acid

Hyaluronic Acid dikenal sebagai pelembap unggulan yang mampu menarik dan mengunci kelembapan ke dalam kulit, cocok untuk Anda yang memiliki kulit kering, dehidrasi, atau ingin menjaga elastisitas kulit. Sementara itu, Salicylic Acid bekerja sebagai eksfoliator kimia yang sangat efektif untuk kulit berminyak dan berjerawat, karena mampu menembus pori-pori dan mengurangi sumbatan penyebab komedo maupun jerawat. Mengetahui perbedaan mendasar ini sangat penting agar Anda tidak salah memilih produk yang justru bisa memperburuk kondisi kulit. Yuk, kenali lebih dalam fungsi, kelebihan, dan cara kerja masing-masing bahan agar skincare routine-mu makin tepat sasaran dan efektif!

Hyaluronic Acid (HA)

Courtesy of Freepik

Fungsi:
  • Memberikan dan mengunci kelembapan di lapisan kulit.
  • Menjaga elastisitas kulit dan membuatnya tampak lebih kenyal dan sehat.

Kelebihan:

  • Cocok untuk semua jenis kulit, terutama kulit kering dan dehidrasi.
  • Tidak menyebabkan iritasi, bahkan untuk kulit sensitif.
  • Bisa digunakan pagi dan malam hari, termasuk saat memakai bahan aktif lain.


Cara Kerja:

  • Hyaluronic Acid bersifat humektan, yaitu menarik air dari lingkungan sekitar dan lapisan kulit dalam menuju permukaan kulit.
  • Molekulnya mampu menahan air hingga 1.000 kali beratnya, sehingga kulit tetap terhidrasi lebih lama.


Salicylic Acid (SA)

Courtesy of Freepik

Fungsi:

  • Mengangkat sel kulit mati (eksfoliasi) dan membersihkan pori-pori.
  • Mengatasi jerawat, komedo, dan minyak berlebih.


Kelebihan:

  • Sangat efektif untuk kulit berminyak dan berjerawat.
  • Mampu menembus pori-pori dan melarutkan kotoran di dalamnya (oil-soluble).
  • Membantu mempercepat regenerasi sel kulit dan mencegah jerawat baru muncul.

Cara Kerja:

Salicylic Acid adalah Beta Hydroxy Acid (BHA) yang larut dalam minyak.
Ia menembus hingga ke dalam pori-pori dan melonggarkan ikatan antar sel kulit mati, sehingga membantu membersihkan sumbatan dan mengurangi peradangan.

Memahami perbedaan antara Hyaluronic Acid dan Salicylic Acid adalah kunci untuk menciptakan rutinitas skincare yang tepat sasaran. Hyaluronic Acid cocok untuk Anda yang mendambakan kulit lembap, kenyal, dan sehat, sementara Salicylic Acid jadi andalan bagi kulit berminyak dan rentan berjerawat. Keduanya memiliki keunikan dan manfaat masing-masing, dan yang terpenting penggunaannya bisa saling melengkapi jika dipadukan dengan benar. Jadi, sebelum asal beli produk karena sedang tren, kenali dulu kebutuhan kulit Anda. Karena skincare bukan soal mahal atau viral, tapi soal tepat guna dan konsisten merawat.

BACA JUGA:

Kenali Fungsi Hyaluronic Acid Untuk Kulit Sehat dan Lembap

Jangan Asal Pilih, Ketahui Jenis Acid yang Sesuai Dengan Jenis Kulit Anda!