Bisa disebut sebagai ‘filler hidung’, ‘liquid nose job’, atau ‘operasi hidung non-bedah/rhinoplasty/reshaping’, treatment yang telah diklaim efektif dalam mendefinisikan ulang bentuk hidung ini semakin terkenal.
“Semakin banyak praktisi kecantikan menampilkan prosedur ini secara global,” ucap Dr. Ashwin Soni, ahli bedah estetis dan rekonstruktif, dan founder dari The Soni Clinic. “Prosedur dengan filler tersebut tetap menjadi salah satu treatment berisiko tinggi. Maka dari itu, memilih ahli medis dan bedah dengan kualifikasi tinggi yang memiliki pengetahuan anatomis begitu luas sangat imperatif.”
BACA JUGA: 8 Penyebab Jerawat Batu dan Cara Mengatasinya
Di artikel ini, Dr. Ashwin dan Dr. Marco Nicoloso, dokter estetis dan direktur medis di Ouronyx, mengungkap semua yang perlu Anda ketahui seperti mengenai bagaimana cara bekerja operasi hidung non-bedah, kepada tipe apa prosedur tersebut paling cocok dilakukan, berbagai hasil dan risiko, dan bagaimana cara menyari praktisi yang dapat dipercaya.
Bagaimana operasi hidung non-bedah dilaksanakan, dan bagaimana cara prosedur tersebut mengubah bentuk hidung Anda?
“Teknik teliti ini melibatkan filler dermal yang digunakan secara strategis untuk mengubah bagian bentuk hidung yang dianggap klien kurang sempurna. Mengadministrasikan sedikit filler di beberapa titik hidung, termasuk bridge dan tip hidung dapat membuatnya terlihat lebih ramping dan kurus (walaupun sebenarnya hidung tidak berubah bentuk secara internal atau permanen).
Tujuan prosedur seperti ini adalah untuk memperbaiki bentuk hidung dan side profile klien,” ucap Dr. Marco.
Prosedur ini cocok untuk siapa?
Dr. Ashwin menambahkan: “Rhinoplasty atau operasi hidung non-bedah cocok untuk pasien dengan ujung hidung yang sedikit “turun”, atau ada benjolan kecil yang disebut ‘dorsal hump’ di tulang hidung yang mengganggu pasien. Penempatan filler dengan cara strategis di prosedur non-bedah ini dapat memperbaiki ujung hidung, mengangkatnya keatas, dan meluruskan hidung dari segi side profile dengan cara memperbaiki benjolannya juga."
Apa yang dimaksud dengan “prosedur operasi hidung non-bedah”?
“Ada konsultasi di awal untuk menilai kecocokan pasien namun diskusi mengenai pilihan filler,” kata Dr. Marco.
“Setelah dibersihkan, kami menggunakan jarum kecil dan menyuntikkan filler dermal ke area tertentu untuk membentuk ulang hidung dan meningkatkannya sesuai dengan keinginan pasien; menambahkan volume, meratakan permukaan rendah, atau melembutkan fitur di hidung yang pasien anggap ireguler.”
Dr. Ashwin menambahkan bahwa, “ada strategi dari segi urutan bagian hidung mana yang dimulai duluan dan selesaikan di akhir.”
Hasilnya instan, kata Dr. Ashwin, “Tetapi, saya selalu menyarankan pasien saya untuk menunggu beberapa hari agar pembengkakan ringan menurun. Saya melihat semua pasien saya datang kembali untuk konsultasi follow-up sebulan kemudian untuk melihat bagaimana filler tersebut menetap di hidung”. Dr. Marco juga menyambut semua pasien untuk datang kembali sebagai aftercare appointment untuk melihat bagaimana filler duduk di hidung.
Apa manfaat perawatan ini dibandingkan operasi hidung tradisional?
Dr. Ashwin menjelaskan: “Kami sekarang memiliki lebih banyak pilihan untuk melaksanakan prosedur non-bedah. Prosedur tanpa bedah berat berarti resiko lebih rendah, downtime yang lebih cepat, dan efek samping yang lebih sedikit. Kami sekarang bisa melakukan banyak sekali proses prosedur dalam sepuluh menit tanpa rasa sakit. Pasien operasi hidung bedah membutuhkan waktu sebulan lebih untuk sembuh dan hasilnya tidak selalu sempurna.”
Apa lagi yang harus dipertimbangkan saat memilih antara rhinoplasty bedah dan non-bedah?
Sebagai dokter operasi plastik, Dr. Ashwin memiliki pengalaman luas dalam rhinoplasty bedah dan non-bedah, yang membuat dirinya bisa bantu mengarahkan dan memberi saran kepada pasiennya sesuai dengan goals-nya dan anatomi tubuhnya.
“Cara satu-satunya untuk tahu jika Anda kandidat yang tepat untuk rhinoplasty non-bedah atau rhinoplasty bedah, adalah untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman." ucap Dr. Ashwin.
Selain kelebihan dari operasi hidung non-bedah, terdapat kerugian yang harus juga diwaspadakan: “Anda tidak bisa membuat hidung lebih ramping atau kurus secara internal, dan untuk skenario tersebut, saya sarankan operasi hidung tradisional atau rhinoplasty biasa.”
Faktor apa yang telah memengaruhi naiknya penggunaan filler untuk mengubah bentuk hidung?
“Lebih banyak pasien sekarang tahu soal prosedur filler ini, dan karena itu, prosedur ini teresebar luas di banyak platform dan semakin banyak orang melaksanakan booking untuk prosedur tersebut,” ucap Dr.Ashwin.
“Naiknya gaya selfie selama tahun-tahun ini yang sering diumbar di media sosial, merupakan salah satu faktor besar untuk naiknya ketertarikan orang-orang dalam rhinoplasty non-bedah,” ia tambahkan. “Foto ala selfie sering diambil dari sudut tertentu dimana saat kamera berada di angle 45 derajat, Anda dapat melihat benjolan atau ujung hidung menghadap “menurun” dengan begitu jelas.”
Dr. Marco setuju dengan ucapan Dr. Ashwin. “Naiknya penggunaan media sosial seperti Instagram dan TikTok pastinya telah membuat treatment seperti ini sangat terkenal. Banyak orang terekspos dengan foto before-and-after, atau foto transformasi, yang meningkatkan rasa ketertarikan dan kepenasaran.” Hal tersebut, ditambahkan dengan keuntungan seperti “waktu prosedur yang singkat, downtime yang cepat, efek samping ringan, dan prosedur yang secara relatif aman jika dilaksanakan oleh dokter berpengalaman.” Membuat treatment tersebut sangat menarik untuk orang-orang.
Apa yang terjadi jika Anda tidak suka dengan hasilnya?
Dr. Marco mencatat bahwa “Keuntungan lain dari memilih rhinoplasty non-bedah menggunakan filler dermal adalah bahwa prosedur tersebut tidak permanen, dan filler dapat dilarutkan menggunakan Hyaluronidase yang memecah hyaluronic acid, dan dapat membantu dengan penyingkiran atau pengaturan ulang bentuk hidung jika Anda tidak senang dengan hasil akhir prosedur tersebut.”
Apakah filler mudah dilarutkan?
“Melarutkan filler dapat dilakukan jika Anda ingin memutar balikkan hasil, tapi Anda tidak disarankan untuk membuat keputusan itu asalkan hal tersebut merupakan sebuah isu besar,” kata Dr. Ashwin. “Saya tidak pernah harus melarutkan filler di pasien saya dan saya harap saya tidak pernah harus melakukan itu karena hal tersebut dapat mengganggu jaringan di hidung anda, dan tidak hanya melarutkan filler.
Iya, prosedur ini reversible, tetapi melarutkan filler dapat dihindari dengan cara mendiskusi detail prosedur secara mendalam sebelum melaksanakan prosedur ini di awal konsultasi, dan memastikan bahwa Anda sepenuhnya percaya dengan pemberi treatment sebelum keluar dari pertemuan pertama.”
Apakah prosedur ini menyakitkan?
Dr. Marco menjelaskan, “Prosedur ini bisa membuat Anda sedikit tidak nyaman. Tetapi, kami menggunakan anestesi topikal agar area tersebut mati rasa”. Selebihnya, filler yang digunakan juga mengandung anestesi yang akan membuat area hidung lebih mati rasa. Maka dari itu, rasa sakit yang dirasakan dapat dianggap mudah ditahan. Dr. Ashwin menambahkan bahwa ia menggunakan berbagai cara untuk meminimalkan rasa ketidaknyamanan pasien, “Dari anestesi lokal ke kantung es, dan juga ke jarum yang digunakan adalah jarum terkecil yang bisa ditemukan untuk prosedur ini”.
Berapa lama hasil prosedur ini bisa bertahan?
Menurut Dr. Marco, “Hasil prosedur ini dapat bertahan selama 12 sampai 18 bulan, namun beberapa kasus perlu top-up sedikit diantara periode waktu tersebut.” Dr. Ashwin juga mengatakan bahwa hasil dapat bertahan rata-rata dari 12 sampai 24 bulan.
Seberapa aman operasi hidung non-bedah?
Dr. Ashwin merasa bahwa operasi hidung non-bedah aman jika dilaksanakan oleh tangan yang tepat. Tetapi, karena prosedur ini termasuk prosedur filler beresiko tinggi, menemui praktisi paling berpengalam adalah hal yang sangat penting. “Saya biasanya menggunakan filler asal Swiss yang sangat berkualitas yaitu merek Teoxane, yang akan dilarutkan oleh badan Anda secara natural.”
Apa efek samping dan risiko dari prosedur ini?
Beberapa efek samping yang berhubungan dengan proses injeksi adalah kemerahan, kebengkakan, dan memar. Tetapi, dari ini semua, tidak ada yang sangat serius dan akan hilang setelah beberapa hari. Namun, seperti semua filler kosmetik, terdapat risiko yang berhubungan dengan filler tersebut.
“Dalam skenario langka, filler dapat masuk ke area yang salah, dan jika ini terjadi, akan ada filler di arteri yang menyumbat arteri. Darah tidak bisa mengalir melalui pembuluh darah, dan meningkatkan okluksi vaskular."
"Hal ini dapat mengakibatkan kematian sel tisu di area tersebut yang diketahui sebagai nekrosis dan bisa juga membuat Anda buta,” tutur Dr. Marco.
Peraturan apa yang ada di Inggris mengenai prosedur ini?
Dr. Ashwin mengingatkan bahwa regulasi di Inggris mengenai prosedur ini masih kurang lengkap dari segi treatment dan injeksi berbasis anestesi. “Karena prosedur filler ini beresiko tinggi, pastikan Anda melakukan penelitian dalam dahulu mengenai praktisi atau ahli Anda.
Pastikan mereka memiliki lisensi praktek yang benar, seperti General Medical Council for Doctors (GMC). Pelajarilah website mereka dan informasi detail tipe training apa saja yang diberikan ke para praktisi. Terdapat risiko sangat berbahaya yang bisa muncul terhadap Anda jika praktisi prosedur ini tidak terlatih secara mahir. Maka dari itu, tolonglah jangan memilih pemberi filler hanya dari segi harga.”
Apa cara lainnya untuk memilih praktisi yang memiliki reputasi baik?
“Pertama, prioritas paling utama adalah untuk menyelidiki praktisi pilihan Anda dengan detail,” ulang Dr. Ashwin. “Sebelum menyetujui prosedur selanjutnya, sangat penting untuk melaksanakan diskusi yang panjang dengan praktisi Anda mengenai hasil realistis apa yang bisa tercapai dengan konsultasi tipe non-bedah dan jika Anda dengan senang dengan hal tersebut.”
“ Kemudian, tolong juga pelajari foto before-and-after pasien praktisi Anda untuk memastikan bahwa ekspektasi Anda sejalan dengan kemampuan mereka. Anda juga harus tahu dan waspada dengan tipe dan merek filler apa yang digunakan oleh pemberi filler.”
“Pastikan bahwa filler mengandung hyaluronic acid sebagai basis dan memiliki kualitas paling tinggi. Terakhir, sangat penting untuk memeriksa dan mendapatkan nomer praktisi di luar jam praktek agar Anda bisa meminta bantuan mereka dengan cepat jika ada masalah atau gangguan dadakan yang timbul setelah prosedur.”
BACA JUGA:
Apa itu Tren Cloud Skin dan Bagaimana Cara Mengikutinya?
Jadi, Serum atau Moisturizer Terlebih Dahulu?
(Penulis: Bazaar UK; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Vala Makki; Foto: Courtesy of BAZAAR UK)