Aktris Nikita Willy mengejutkan banyak pihak lewat kabar acara lamaran yang dihelatnya bersama sang kekasih yang kini resmi menjadi tunangannya, Indra Priawan Djokosoetono.
Dilangsungkan di The Darmawangsa Hotel yang berada di kawasan Jakarta Selatan, sang aktris yang gemar menjelajahi banyak destinasi unik dilamar oleh sang kekasih pada hari Minggu, pukul 16.00.
Acara yang hanya dihadiri oleh para keluarga dan teman-teman terdekat ini, menjadi momen resmi untuk keduanya melanjutkan hubungan mereka ke jenjang selanjutnya. Untuk merayakan langkah keduanya yang akhirnya bertunangan, Nikita dan Indra tampak menawan dalam balutan busana rancangan Svarna by Ikat Indonesia.
Memilih palet warna hijau, Nikita tampak mengenakan kebaya bertaburkan bordir dan payet dengan efek kilau dari aplikasi kristal yang tampak mengkomplementasi karakter serta warna kulitnya dengan sempurna. Kebaya tersebut kemudian juga dilengkapi oleh padanan veil yang jatuh memanjang serta kain wastra nusantara sebagai penyempurna.
Diketahui, kebaya tersebut merupakan rancangan label Svarna by Ikat Indonesia yang dipimpin oleh desainer Didiet Maulana selaku direktur kreatif. Svarna by Ikat Indonesia yang terkenal akan rancangan-rancangan kebaya modern yang menyatukan unsur historikal, budaya Indonesia, dan wearability menyulap tampilan sang aktris menjadi tampak anggun dan menawan.
"Kebaya yang saya rancang untuk Nikita di prosesi lamarannya adalah kebaya dengan konsep bukaan belakang yang dibalutkan oleh warna hijau celadon, yang terinspirasi dari tembikar atau keramik antik China di era dinasti Shang. Warna hijau celadon yang diaplikasikan tampak serupa dengan warna batu Giok. Batu Giok sendiri dianggap mewakili unsur kesucian dan melindungi energi cinta atau hati yang positif," jelas Didiet Maulana melalui sebuah wawancara singkat dengan Harper's Bazaar Indonesia.
Ketika proses perancangan kebaya dan kemeja yang dikenakan oleh keduanya, unsur daerah asal keduanya juga turut dileburkan ke dalam desain yang mana Nikita menginginkan unsur adat Padang dan adat Lampung yang merupakan daerah asal Indra. Hal itu kemudian direpresentasikan oleh Didiet Maulana dengan menggunakan kain songket Padang untuk busana Nikita dan kain songket Tapis Lampung untuk dileburkan di kemeja milik Indra.
Sementara itu, aplikasi payet memiliki peranan penting di busana lamaran Nikita dan Indra yang diterjemahkan oleh Didiet Maulana selaku desainer menggunakan brokat hijau dengan elemen bordir floral. Tak lupa, ia menambahkan unsur bebatuan untuk mengelevasi tesktur sang kebaya menggunakan butiran-butiran kristal Swarovski dan mutiara yang memancarkan kemewahan sekaligus keanggunan. Tak lupa, kain songket Padang yang menjadi padanan kebaya Nikita juga dikomplementasikan dengan hiasan bebatuan senada untuk tambahan tekstur dan ilusi definisi warna yang lebih jelas.
Untuk busana yang dikenakan oleh Indra, sang desainer mengerahkan kain songket Tapis Lampung yang ia modifikasi menjadi atasan kemeja dengan curahan warna hijau yang selaras dengan warna hijau celadon pada kebaya Nikita di prosesi ini.
"Ketika mendiskusikan ide busana lamaran keduanya, semua proses terjadi dengan sangat cepat. Nikita sudah memberi tahu saya apa yang ia sukai dan ketika bertemu dengan Indra, saya pun jadi dapat membayangkan busana apa yang tepat untuk dirinya. Mereka berdua adalah sosok individu yang adventurer, sehingga mereka memberikan keleluasaan untuk saya mendesain kebayanya dan kepercayaan yang besar untuk seluruh proses desain," ucap Didiet yang juga mengungkapkan proses diskusi dan fitting dilakukan dengan protokol kesehatan yang disiplin dikarenakan pandemi yang tengah terjadi.
"Kami bahkan meminimalisir proses fitting dengan hanya melakukan fitting sebanyak dua kali, yaitu saat fitting pertama dan terakhir dalam rentan waktu hanya 5 hari sebelum acara lamaran dilaksanakan," tambahnya.
(FOTO: Courtesy of Didiet Maulana, Svarna by IKAT Indonesia, & Instagram.com/@morden.co)