Saat musik dibawakan, iramanya turut bergema di hati kita. Diawali langkah kaki menuju venue besar untuk sebuah konser, penantian perasaan gembira yang meluap-luap siap menyanyi sepenuh hati sungguh menggetarkan. Hal itu tentu dirasakan ketika Java Jazz 2024 kembali. Penantian tahunan pun berakhir dan para performer dengan terbuka menyambut perayaan musik jazz tersebut.
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 datang kembali di Jiexpo Kemayoran merayakan kekayaan budaya kolektif kita selama tiga hari, yang diselenggarakan tanggal 24, 25 dan 26 Mei. Musisi ternama dari berbagai negara internasional maupun lokal hadir di 11 panggung yang berbeda, memperlihatkan bakat dan karya mereka yang berkelas.
Salah satu yang dinanti adalah karya Laufey, musisi asal China-Islandia yang mendapat penghargaan Traditional Pop Vocal Album di Grammy Awards pada tahun 2024. Selain itu ada pula Snoh Aalegra musisi asal Swedia dengan aliran klasik yang timeless dan dapat dinikmati oleh semua generasi.
Pada hari pertama festival Java Jazz, Jumat 24 Mei 2024 pengunjung dapat menikmati tampilan Maliq & D'Essentials yang pernah tampil pertama kalinya di festival tersebut pada tahun 2005. Kemudian, grup musik Warna dari era ‘90-an yang populer lewat lagu 50 Tahun pada tahun 2006 dan terus tetap dinikmati oleh para generasi Z. Ardhito Pramono musisi lokal sekaligus rising actor yang dikenal dengan lagu soundtrack nya di Story of Kale, Ruth Sahanaya, Andien, Teddy Adhitya, Teza Sumendra (music directed by Nikita Dompas), dan special performance oleh Laufey.
Tentu, keseruan festival tersebut tidak berhenti di situ saja. Lanjut kepada esok harinya, Sabtu tanggal 25 Mei, para penggemar tetap dapat menikmati Laufey yang penuh energi. The Amy Winehouse Band pun hadir dan membawa nuansa romantis dan sendu untuk para penggemarnya. Di samping band dan musisi lokal ternama seperti Afgan, Hivi!, Mahalini, Legenda multi-instrumentalist Fariz RM & Candra Darusman, Bilal Indrajaya tetap membawa keseruan yang tak terkalahkan untuk hari kedua.
Di hari terakhir, banyak yang sudah menunggu kedatangan musisi asal Swedia yang tinggi dan anggun, Snoh Aalegra. Ia membuat suasana malam tenang dengan suara yang seolah membuat candu. Menutup malam ke tiga, Tribute to Sade by Rebecca Jade and Brian Simpson menghibur penggemar dengan pengalaman yang begitu fenomenal. Turut tampil Project Pop, Tompi, Teddy Adhitya dan Andien, sehingga menjadi penutup yang sempurna.
Penulis: Alaia Shakila
(Foto: Courtesy of BNI Java Jazz 2024)