Bagaimana Lip Gloss Menjadi Sebuah Status

Balm dan kilap berkilau telah lama menjadi pintu gerbang produk ke dunia kecantikan—tetapi obsesi kita saat ini terhadap produk tersebut tidak seperti apa pun yang kita temui sebelumnya.

Courtesy of Bazaar US


Burt's Bees. Lip Smackers dengan rasa khususnya Dr Pepper. Lancôme Juicy Tubes. MAC Lipglass. Produk-produk balm bibir dan kilap berkilau telah lama menjadi pintu masuk ke dunia kecantikan. Lagu-lagu populer telah diciptakan untuk memuji keindahan kilap tersebut, seperti hit "Lip Gloss" dari Lil Mama pada tahun 2007 atau "I Kissed a Girl" dari Katy Perry, yang membuat penjualan cherry ChapStick melonjak. Jika Anda mengingat masa awal tahun 2000-an, Anda pasti ingat betapa keren dan populernya membawa satu atau bahkan sepuluh tabung lip gloss di dalam tas bahu kecil. Namun sebagaimana tren celana jeans rendah dan tas bahu tersebut, kini lip gloss kembali dengan kepopulerannya yang lebih besar dari sebelumnya.

BACA JUGA: 7 Lip Gloss Lokal Terbaik untuk Tampilan Wajah yang Segar

Masalahnya, lip gloss bukan lagi sekadar lip gloss. Kini ada juga lip oil, liquid balms, plumper, tint, stain, jelly, perawatan, dan masker bibir—banyak dari produk bibir yang paling viral hampir masuk ke wilayah perawatan kulit. Merek-merek baru diluncurkan berdasarkan kesuksesan satu produk bibir, seperti Rhode milik Hailey Bieber, sementara nama-nama yang lebih mapan—seperti Summer Fridays, Fenty, Ami Colé, Tower 28, Dior, dan Laneige—melihat produk-produk bibir berkilau baru mereka laris manis di pasaran. Remaja berbondong-bondong ke Sephora—dan menciptakan kekacauan—untuk mendapatkan tabung-tabung yang sedang tren. Bukti nyata terlihat: Pasar lip gloss global mencapai nilai $3.67 miliar pada tahun 2023, dan diperkirakan akan meningkat menjadi $5.38 miliar pada tahun 2032, menurut laporan Market Research Future.

Rhode Peptide Lip Tint

Courtesy of Bazaar US

Dior Lip Glow Oil

Courtesy of Bazaar US

Laneige Lip Glowy Balm Gummy Bear

Courtesy of Bazaar US

Tower 28 Beauty ShineOn Lip Jelly Non-Sticky Gloss Sesame

Courtesy of Bazaar US

Mengapa sekarang? Media sosial—dan obsesi kolektif kita terhadap kulit yang terlihat sehat—adalah penyebabnya. Bibir yang berkilau adalah bibir yang terhidrasi dan sehat, begitu pemikirannya. Bahkan ada trik yang digunakan oleh para influencer yang disebut sebagai taktik lip gloss, sebuah kait yang dapat meningkatkan keterlibatan dengan pengikut. "Ini adalah mengenakan atau mengoleskan lip gloss pada awal video untuk menarik perhatian penonton, meskipun video tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan lip gloss itu," kata Julia Broome, seorang ahli strategi branding di TikTok.

Lip gloss, berbeda dengan lipstik matte yang tahan lama, perlu diaplikasikan ulang secara sering. Oleh karena itu, tindakan mengoleskan gloss menjadi salah satu konsumsi publik. Setelah makan, mengoleskan kembali gloss Anda membuka topik percakapan baru: Gloss apa yang Anda pakai? Apakah Anda menyukainya? Bolehkah saya meminjamnya? Bahkan ada tren video viral yang terkait dengan lip gloss, seperti kelompok gadis yang bercanda membayar tagihan makan malam mereka dengan produk bibir mereka selama malam bersama. Tidak seperti produk kecantikan lainnya, lip gloss tidak memerlukan presisi formal untuk mengenakannya. Produk-produk baru dipenuhi dengan bahan-bahan aktif perawatan kulit seperti peptides dan hyaluronic acid, memberikan hidrasi yang nyaman dan sedikit pengembangan bibir. Mengoleskan lip gloss di tempat umum bertindak sebagai penyemangat kepercayaan diri instan dan bahkan bisa menjadi bantuan bagi kecemasan sosial. Tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan tangan Anda? Ambil lip gloss Anda.

Berbicara tentang Hailey Bieber, baru-baru ini dia menjadi viral karena merilis casing iPhone yang dapat menampung tabung Rhode Lip Peptide Treatment miliknya. Anda bahkan tidak lagi memerlukan dompet: Satu-satunya dua hal yang harus dimiliki adalah ponsel Anda dan sebuah gloss. "Bagi orang-orang yang berusia 20-an tahun ke atas, jika Anda sedang dalam pertemuan Zoom, Anda dapat mengoleskan lip gloss tanpa terlihat tidak mengerti etiket profesional. Anda tidak bisa melakukan hal itu dengan maskara atau jenis makeup lainnya," kata Kjerstin Gruys, seorang sosiolog yang meneliti hubungan antara kecantikan dan ketimpangan sosial. "Bagi generasi yang lebih muda, lip gloss adalah sesuatu yang bisa dibeli oleh orang tua mereka, bahkan jika mereka telah menolak banyak hal, dan ini adalah sesuatu yang mereka merasa bisa disetujui karena sifatnya yang transparan."

Produk kecantikan bukanlah hal asing sebagai simbol status keuangan, terutama selama resesi ekonomi. "Efek lipstik" adalah teori ekonomi yang "mencerminkan gagasan bahwa konsumen akan beralih ke kesenangan kecil dalam masa penurunan ekonomi ketika mereka tidak mampu membeli kemewahan yang lebih besar." Dan meskipun teori tersebut biasanya ditujukan untuk lipstik bullet yang bertekstur stain atau matte, tidak bisa dipungkiri bahwa kita sedang mengalami semacam "efek lip gloss" dalam iklim ekonomi saat ini. Bahkan lip gloss termahal di pasaran jarang melebihi $60, dan kebanyakan berharga $20 atau kurang. Ketika suatu produk terjangkau dan mudah digunakan, ia menjadi koleksi. Apakah tidak sedikit aneh jika memiliki hanya satu lip gloss saja?

Mungkin tanda paling jelas bahwa lip gloss yang sederhana kini telah mencapai wilayah simbol status adalah kenyataan bahwa hampir setiap rumah mode yang bertanggung jawab atas ikon-ikon kemewahan dalam mode—seperti Hermès, Dior, Chanel, Gucci, Prada, dan Armani, di antara banyak lainnya—kini juga menawarkan gloss atau balm yang meningkatkan kilau kepada kliennya yang penuh selera. "Tidak ada yang tahu lip gloss apa yang Anda pakai kecuali Anda benar-benar memamerkan produk tersebut, dan Anda bisa melakukannya secara halus atau cukup jelas," kata Kjerstin, mencatat bahwa lip gloss adalah konsumsi yang mencolok. Meskipun ada banyak pembicaraan tentang kemewahan yang tenang dalam mode, tren itu tidak berlaku di sini. Lip gloss hanya ingin dilihat dan diperhatikan.

Ami Colé Hydrating Lip Treatment Oil Romance

Courtesy of Bazaar US

Fenty Beauty by Rihanna Gloss Bomb Universal Lip Luminizer Fuchsia Flex

Courtesy of Bazaar US

Summer Fridays Lip Butter Balm for Hydration & Shine

Courtesy of Bazaar US

Hermes Hermesistible, Infused Care Oil, Pourpre Camarine

Courtesy of Bazaar US

Chanel Rouge Coco Baume

Courtesy of Bazaar US

Gucci Gloss à Lèvres Hydrating Plumping Lip Gloss

Courtesy of Bazaar US

Courtesy of Bazaar US

Armani Beauty Prisma Glass Hydrating Lip Gloss with Squalane

Courtesy of Bazaar US

Prada Colorless Smoothing Lip Balm

Courtesy of Bazaar US

BACA JUGA:

Deretan Produk Lip Gloss Terbaik yang Harus Dicoba

Cara Merawat Bibir Kering dan Rekomendasi Produk yang Dapat Menutrisinya

(Penulis: Maria Santa Poggi; Artikel ini disadur dari: BAZAAR US; Alih bahasa: Fenny Marandita; Foto: Courtesy of BAZAAR US)