Bertepatan pada tanggal 20 Mei, Hari Kebangkitan Nasional tak pernah lupa untuk diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia. Nama peringatan yang erat dan lengkap dengan jiwa nasionalisme itu tentu sangat bermakna, khususnya bagi Indonesia sebagai sebuah negara yang tetap dapat berdiri kokoh hingga saat ini, yang diimbangi dengan semangat masyarakat dalam mempertahankannya. Kehadiran pandemi Covid-19 pun tak memadamkan antusiasme dalam menyemarakkan hari yang sebutannya kerap disingkat menjadi Harkitnas itu.
Menginjak usia ke-113, tema yang diangkat untuk hari bersejarah itu adalah Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh! Melalui tema tersebut, pemerintah mengajak rakyat Indonesia untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi masa-masa yang akan datang dan bersama-sama pulih dari dari segala dampak yang dihadirkan oleh Covid-19. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong royong.
Sebagai bagian dari negara ini, tampaknya banyak yang dapat kita maknai dan lakukan dalam rangka menyemarakkan dan memaknai nilai dan tujuan yang dikandung padanya. Namun, sebelum membahas poin yang satu itu, tahukah Anda apa itu Hari Kebangkitan Nasional? Nyatanya, hadirnya peringatan tersebut memiliki kaitan erat dengan berdirinya organisasi Budi Utomo atau Boedi Oetomo, yang mana dianggap sebagai pelopor munculnya ragam organisasi kebangsaan di Indonesia.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia (Kemdikbud RI), Organisasi yang dibentuk pada 20 Mei 1908 itu dipelopori oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo. Walau tidak masuk ke dalam jajaran resmi sang organisasi, dirinyalah yang mengobarkan semangat untuk mendirikan organisasi pertama yang bersifat nasional, sebuah organisasi yang berdiri sendiri tanpa campur tangan Belanda. Baginya, penting bagi rakyat Indonesia untuk membebaskan diri dari keterbelakangan serta penjajahan dan kehadiran organisasi kebangsaan sangatlah penting untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme masyarakat. Anggota dari organisasi tersebut adalah para pelajar STOVIA, sebuah perguruan tinggi lulusan dokter milik Belanda.
Kehadirannya tentu membawa dampak besar yang sangat berarti bagi kemajuan Tanah Air serta bangsanya. Setelah berdirinya Budi Utomo, ragam organisasi kebangsaan lain mulai menampakkan diri, seperti Indische Partij, Sarekat Dagang Islam, Muhammadiyah, Dwijo Sewoyo, Beomi Putra, dan lain-lain, membuatnya dikenal sebagai ‘pelopor’. Tentu, kesadaran rakyat Indonesia untuk merdeka kian meningkat pada saat itu. Aksi-aksi yang terkait akannya pun dibarengi dengan pemikiran mendalam mengenai nasib bangsa tersebut. Semangat yang mulanya bersifat kedaerahan mulai berkumpul dan bersatu dalam lingkup nasional, salah satu alasan hari tersebut dinamakan Hari Kebangkitan Nasional. Beragam upaya dan usaha yang dikerahkan membawa mereka ke tanggal bersejarah 28 Oktober 1928, hari di mana Sumpah Pemuda diikrarkan.
Dalam rangka memaknai dan menyemarakkannya, terdapat ragam cara yang dapat Anda lakukan. Salah satu hal paling sederhana adalah menggunakan wadah media sosial untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai momen penting tersebut. Anda dapat mengunggah ilustrasi atau foto-foto terkait, yang dibarengi dengan caption yang membangkitkan semangat.
Selain itu, Anda juga dapat mengikuti upacara bendera yang diselenggarakan oleh kementerian, sama seperti perayaan Hari Kebangkitan Nasional pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, upacara akan dilakukan secara virtual. Hal tersebut pun mempermudah dan memperluas kesempatan Anda untuk turut merayakannya, mengingat upacara virtual tersebut dibuka bagi umum. Bagi Anda yang tertarik, upacara dapat diksasikan pada laman http://komin.fo/Harkitnas2021 pada tanggal 20 Mei ini.
Ketika Harkitnas erat dengan istilah perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan, kita dapat mengamalinya dengan terus berjuang dalam melawan pandemi Covid-19. Hal tersebut dapat dilakukan dengan terus menjaga keamanan dan keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dengan mematuhi segala protokol kesehatan yang berlaku, Anda dan orang-orang lain telah berperan dan berjuang bersama dalam ‘memerangi’ virus tersebut.
Pengamalan dan pemaknaan darinya pun dapat diaplikasikan secara berbeda dan khusus pada tiap-tiap bidangnya. Berikut adalah pemaparan singkat mengenainya.
Kebudayaan: Kebudayaan Indonesia adalah salah satu pemersatu bangsa secara nasional berkat akarnya yang sangat kuat. Oleh karena itu, Anda dapat terus memanfaatkan dan mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia luar agar kebudayaan tersebut akan terus hidup dan tidak memudar. Selain itu, sebagai negara multikultur dan plural, salah satu cara agar memeliharanya adalah dengan menumbuhkan sikap toleransi dan mengakui adanya perbedaan pandangan yang perlu dihormati.
Pendidikan: Pendidikan adalah dunia yang menghasilkan cikal bakal penerus bangsa yang pintar dan berkualitas. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus menyadari seberapa pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam memajukan sebuah negara. Dengan begitu, perjuangan melalui jalur pendidikan perlulah dipertahankan dan diperkuat. Salah satu caranya adalah dengan menaruh fokus besar pada pendidikan dan berkontribusi pada bidang tersebut.
Ekonomi: Peran ekonomi tak kalah penting dalam mewujudkan nilai dan tujuan dari Harkitnas. Nyatanya, upaya dalam bidang-bidang lain perlu diimbangi dengan pembangunan ekonomi yang baik dan mandiri. Ekonomi yang baik dapat mengantarkan sebuah negara menjadi lebih mandiri dan ‘terpandang’. Tak hanya itu, kesejahteraan masayarakat pun akan membaik dengannya. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita dapat berkontribusi dalam upaya tersebut, mulai dari mengikuti program pemerintah hingga secara teratur membayar pajak.
Politik: Walau kerap disepelekan, politik memegang peranan penting dalam nasionalisme bangsa sebuah negara. Melalui bidang inilah pemimpin dan jajarannya terpilih, mengemban harapan rakyat Indonesia. Satu cara sederhana yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberi suara pada pemilu atau momen sejenisnya. Dengan begitu, Anda berkontribusi untuk menghadirkan pemimpin terbaik untuk mengepalai Indonesia, yang tentunya berdampak secara luas pada bdiang-bidang lainnya.
(Foto: Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia; Fashion Stylist: Michael Pondaag; Penulis: Fatimah Mardiyah)
Saeffie Adjie Badas for Harper's Bazaar Indonesia