Ini Ciri-Ciri dan Kesalahan dari Konsep Cinta Tanpa Syarat atau Unconditional Love yang Perlu Anda Pahami

Konsep tersebut lekat dengan pandangan negatif. Namun, benarkah itu semua?

Fotografer: Kay - Moreno Photography untuk Harper's Bazaar Indonesia


Berbicara mengenai cinta, berarti berbicara juga mengenai pihak-pihak yang terlibat. Tentunya, agar hubungan percintaan dapat terus berjalan dengan mulus, dibutuhkan usaha dan dukungan dari kedua belah pihak, baik itu komunikasi, pengertian, dan lainnya. Namun bagaimana jika salah satu darinya atau bahkah keduanya menerapkan unconditional love atau cinta tanpa syarat? Dapatkah hubungan tersebut tetap dapat berjalan dengan baik?

Istilah tersebut kerap tidak diindahkan oleh banyak orang, mengingat pengertian yang melekat akannya adalah mencintai seseorang dalam kondisi apapun, meskipun dapat merugikan dirinya sendiri. Namun, nyatanya, pengertian-pengertian berbau negatif mengenainya yang barangkali sudah Anda hafal adalah bagian dari miskonsepsi yang marak disalahpahami.

Dikutip dari Healthline, menurut Crystal Raypole, seorang penulis, editor, dan pengamat kesehatan mental, sederhananya, cinta tanpa syarat adalah cinta yang Anda tawarkan secara gratis, tanpa mengharapkan balasan tertentu. Ia pun mengaku bahwa cinta seperti ini sulit untuk diterapkan pada sebuah hubungan, tetapi bukan berarti tidak mungkin dan belum tentu merugikan pihak terkait.

Agar Anda dapat membedakan arti cinta tanpa syarat yang sebenarnya dengan yang tidak benar, berikut Bazaar rangkum pemaparan dari Crystal.

Karakteristik dari cinta tanpa syarat

1. Menerima kesalahan pasangan

Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan, baik itu ringan maupun berat. Bagi seseorang yang menerapkan cinta tanpa syarat, tak peduli seberapa besar kesalahan yang dimiliki oleh pasangan, mereka akan menerima dan memaafkannya secara lapang dada. Sederhananya, mereka menerima tanpa syarat. Walaupun hal yang ia lakukan itu dapat memiliki dampak tersendiri, ia akan tetap menerima sang pasangan dengan sepenuh hati.

2. Mendahulukan kepentingan pasangan

Pada umumnya, sebagai bagian dari self-love, Anda perlu mengutamakan dan mendahulukan diri Anda sebelum memikirkan pihak lain. Namun, kondisi tersebut tidak berlaku pada konsep cinta tanpa syarat. Rasa cintanya yang besar membuatnya rela mendahulukan kepentingan sang pasangan. Dalam hal ini, Anda tidak mempertimbangkan potensi manfaat apa pun dari mencintai seseorang. Anda menawarkan cinta Anda untuk dukungan dan keuntungan mereka.

3. Hadirnya rasa aman

Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Tentunya, kondisi ini akan dirasakan oleh ‘penerima’ cinta tanpa syarat. Merasa cenderung akan merasa percaya diri karena mengetahui bahwa cinta yang didapatnya tidak akan hilang. Hal tersebut tentu dapat membantu menciptakan keterikatan yang aman dan mendorong meningkatnya harga diri.

4. Berdampak positif terhadap kesehatan mental

Walau kerap diragukan, kebenaran dari karakteristik yang satu ini telah didukung oleh sebuah penelitian. Studi yang dilakukan pada tahun 2009 silam itu menunjukkan bahwa cinta tanpa syarat mampu mengaktifkan beberapa area reward system otak yang juga dapat dilakukan dengan dengan cinta romantis pada umumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa seperti cinta pada umumnya, cinta dapat syarat dapat memberikan dampak baik pada kesehatan mental Anda secara emosional.

Penelitian lain pun membuktikan bahwa orang-orang yang menerima cinta jenis tersebut memiliki ketahanan yang lebih besar dan menawarkan perlindungan kuat. Bagaimana tidak, mengingat ia diguyuri oleh cinta yang tampaknya tak ada habisnya itu.

Miskonsepsi terhadap karakteristik cinta tanpa syarat

1. Merugikan diri sendiri

Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Hal yang satu ini dapat dikatakan sebagai miskonsepsi terbesar dari sebuah hubungan cinta tanpa syarat. Para pelakunya memang mendahulukan kepentingan ataupun kesenangan orang lain, tetapi bukan berarti hal tersebut merugikan mereka. Pengorbanan yang dilakukan seharusnya tidak membuat mereka menyerahkan semua yang dimiliki, seakan menghiraukan keperluan diri sendiri. Oleh karena itu, mereka yang menerapkan cinta jenis tersebut memiliki penilaian baik terhadap apa yang mereka butuhkan dan apa yang rela mereka berikan kepada pasangan.

2. Menerima perlakuan kasar

Mengingat pelaku cinta tanpa syarat tak akan merugikan diri sendiri, situasi yang satu ini tak akan ia biarkan atau terima. Barangkali, mereka akan cenderung menerima kesalahan yang dibuat oleh pasangan, tetapi tidak menerima atau menormalisasi perlakuan kasar sedikitpun. Jika seseorang rela diperlakukan kasar dan dirugikan, kondisi tersebut sudah berada di luar cakupan cinta tanpa syarat.

3. Menghindari masalah dalam hubungan

Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Konflik adalah salah satu hal yang pasti terjadi selama Anda menjalani hubungan romantis, begitu juga pada hubungan berstatus cinta tanpa syarat. Seperti pasangan pada umumnya, mereka akan menghadapi konflik yang dimiliki, bukan menghiraukannya dengan embel-embel “Saya cinta Anda sehingga saya menghiraukan masalah ini.” Ungkapan yang benar, yang dapat mewakili situasi tersebut adalah, “Saya cinta Anda apa adanya, terlepas dari konflik kita.” Mereka mengakui adanya konflik dan menghadapinya secara bersama, namun hal tersebut tidak memengaruhi rasa cinta pada satu sama lain.

Portofolio ini:
Fotografer: Kay - Moreno Photography
Stylist: Michael Pondaag
Make-up: Peter Saerang

(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Instagram)