Cari Tahu Gangguan Kesehatan Mental yang Muncul dari Proses Penuaan dan Cara Mengatasinya

Anda pun bisa melakukan berbagai cara untuk membantu mereka menemukan kedamaian kembali.

Nicoline Patricia Malina for Harper's Bazaar Indonesia


Penuaan, sebagai sebuah proses yang kerap ditakuti oleh banyak orang, memang tak dapat dihindari. Ketakutan terhadap dampak kesehatan fisik yang menyertai bukanlah hal yang asing untuk didengar, mulai dari fisik yang melemah, munculnya ragam penyakit, hingga hilangnya raga muda yang membara.

Namun, dampak proses penuaan terhadap kesehatan mental tak boleh disepelekan. Sama dengan fisik, mental orang-orang yang menua akan terganggu. Terkadang, mereka memang tak menyadari masalah mental yang dialami, tetapi beberapa lainnya dengan sengaja memilih untuk menghiraukan kehadirannya.

Nyatanya, perhatian yang dituangkan terhadap kondisi mental Anda perlu sama besarnya dengan fisik. Bahkan, berdasarkan penelitian, kesehatan mental mampu memengaruhi kondisi Anda secara fisik. Namun, sebelum mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan mental tersebut, Anda perlu mengenal lebih jauh ragam kesehatan mental yang kerap dialami oleh mereka-mereka yang memasuki usia paruh baya. Mengutip dari Psychology Today, berikut adalah beberapa di antaranya.


1. Kesepian


Sebuah penelitian dari University of California di San Francisco menemukan bahwa lebih dari 40 persen orang tua merasa kesepian secara sering. Kesepian yang dimaksud bukanlah sekadar ketika Anda sendiri dan ‘merasa sendiri’, melainkan dampak dari isolasi sosial yang sangat akut dan kurangnya interaksi dengan orang lain sehingga masalah kesehatan mental tersebut terasa sangat melekat pada dirinya.

Walau terkadang disepelekan, masalah mental yang satu ini dapat memberikan efek nyata, jika dibiarkan dan tidak ditangani. Salah satunya adalah meningkatnya risiko demensia. Kesepian pun dapat memicu masalah mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, dan lainnya.

Berikut adalah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa Anda mengalami masalah mental kesepian: Merasa bahwa hidup tidaklah berarti, tidak memiliki koneksi nyata dengan orang lain, pola tidur yang tidak baik, merasa tertinggal, dikelilingi oleh hawa negatif, tidak memiliki teman yang berarti, dan lain-lain.



2. Depresi


Terdapat anggapan bahwa mengalami depresi pada usia tua adalah hal yang normal untuk terjadi. Kondisi tersebut memang kerap dirasakan oleh mereka-mereka yang melalui proses penuaan, tetapi tidak berarti dapat dikatakan sebagai hal yang normal. Karena, depresi menandakan terganggunya kesehatan mental seseorang.

Hal tersebut memang sulit untuk dihindari karena biasanya mereka mulai memikirkan banyak hal-hal yang terasa negatif, seperti merasa dirinya sudah tidak berdaya, tidak dapat aktif seperti dahulu kala, takut mengidap banyak penyakit, dan lainnya. Tentu, pikiran-pikiran tersebut dapat memicu masalah depresi. Rasanya memang sulit untuk tetap sehat secara emosional dengan banyak hambatan di usia lanjut ini.

Berikut adalah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa Anda mengalami masalah mental depresi: Suasana hati yang cepat berubah, merasa tidak tenang dan bersalah, sulit berkonsentrasi, menghindari aktivitas normal, merasa cemas, kerap menangis, memiliki kekhawatiran berlebih, dan lainnya.



3. Kecemasan


Kecemasan memang sulit untuk dihindari, mengingat setiap harinya kita akan mengalami banyak hal baru yang barangkali menantang dan tidak sesuai ekspektasi. Jika masih dalam batas ambang normal, yang mana tidak berdampak secara berkelanjutan pada diri seseorang, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Namun, situasinya berbeda jika kecemasan yang dirasakan sangatlah mengusik dan dapat terasa menyakitkan, yang kerap dirasakan oleh orang-orang yang melalui proses penuaan.

Populasi yang ‘menua’ memang lebih rentan dibandingkan banyak kelompok usia lainnya. Kecemasan yang sangat parah itu dapat memberikan dampak buruk yang signifikan pada orang tersebut. Salah satunya adalah dapat memperpendek panjang telomere, yaitu ujung tutup dari kromosom. Jika tutup pelindung itu terus memendek, sel-sel dalam tubuh akan mati dan Anda dapat menua lebih cepat.

Berikut adalah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa Anda mengalami masalah mental kecemasan: Sulit untuk bernapas, keringat berlebih, sakit kepala, kerap merasa takut, merasa letih berlebih, cepat panik, masalah pada pencernaan, sakit pada bagian dada, dan ragam tanda lainnya.



Cara mengatasi masalah kesehatan mental dalam proses penuaan


Mengutip dari Healthline, berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk meminimalisir kondisi dari masalah kesehatan mental yang Anda alami.



1. Tetaplah aktif



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Berusaha untuk tetap aktif adalah salah satu hal yang wajib Anda lakukan. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui ragam cara, mulai dari olahraga secara teratur, jalan-jalan di sekitar rumah, hingga berlibur ke lokasi yang menenangkan. Dengan melakukannya, stres yang Anda miliki mampu terobati.



2. Habiskan waktu bersama orang terkasih



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid

Tips yang satu ini tak perlu diragukan lagi keampuhannya. Dengan tetap menjalin koneksi dengan orang-orang yang dikasihi, masalah kesehatan mental, seperti kesepian, kecemasan, hingga depresi, dapat sedikit terobati. Tuangkanlah keluh kesah Anda pada mereka, bisa jadi mereka memiliki solusi yang membantu.



3. Menerima dan menghadapi perubahan usia

Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Walau sulit, hal tersebut harus dilakukan. Beberapa kesehatan mental yang Anda alami dapat bersumber darinya, ketika Anda tidak ingin mengakui dan menerima bahwa Anda telah memasuki usia paruh baya. Namun, perlu diingat bahwa usia tersebut bukanlah akhir dari segalanya. Oleh karena itu, terima dan hadapilah kenyataan serta ketahui bahwa Anda masih bisa produktif pada usia tersebut.



4. Jalani hal-hal yang Anda nikmati



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid

Melakukan hal yang disukai mampu mengurangi beban atau stres yang Anda miliki. Mulailah dengan hal-hal sederhana yang tidak membutuhkan banyak usaha. Seiring kondisi yang membaik, Anda dapat melakukan ragam macam hal dan secara perlahan melupakan segala keresahan yang menjadi penyebab dari kesehatan mental yang dialami.



5. Lakukan kegiatan yang menenangkan



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid

Contoh sederhana darinya adalah meditasi atau relaksasi. Dengan menjalaninya secara reguler, Anda mampu menangani masalah-masalah terkait penuaan secara bijaksana. Tak hanya itu, Anda dapat terbiasa dengannya dan tidak menganggapnya sebagai suatu masalah besar. Dengan begitu, masalah kesehatan mental Anda dapat teratasi.



6. Tidur yang cukup



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Terkesan sepele, tetapi sangat bermanfaat. Dengan memiliki tidur yang cukup, otak pun dapat beristirahat secara optimal. Dengan begitu, Anda dapat menjalani hari baru dengan pikiran yang lebih segar dan ‘positif’. Hal tersebut dapat membantu Anda untuk berpikir secara lebih jernih dan mampu mendapatkan solusi yang lebih baik mengenai ragam masalah yang dimiliki.


7. Temukan hobi baru



Foto: Courtesy of Instagram @netflixid


Mencari hobi baru dapat menjadi salah satu solusi yang tepat. Dengan begitu, Anda akan memfokuskan diri pada hal lain. Akan lebih baik jika hobi baru tersebut bermanfaat bagi diri Anda, khususnya terkait masalah kesehatan mental yang sedang Anda alami.



8. Cari bantuan profesional



Jika Anda sangat merasa terganggu dengan masalah mental tersebut, tidak ada salahnya untuk konsultasi dengan para profesional, baik itu dokter, psikolog, atau terapis. Mereka akan membantu mendiagnosis kondisi Anda dan memberikan solusi yang dirasa paling tepat, baik itu obat, terapi, atau tindakan lainnya.


Hal yang bisa Anda lakukan untuk menolong mereka



Proses penuaan memang dapat membuat mereka yang mengalaminya menjadi lebih rentan. Oleh karena itu, dukungan dan bantuan dari orang terdekat mampu memberinya kekuatan. Anda pun dapat melakukannya, baik itu kepada orang tua atau sosok lain yang berarti dalam hidup Anda.

Salah satu bentuk dukungan yang paling umum adalah dengan berkomunikasi dengan mereka. Pahamilah masalah yang sedang mereka alami dan jadilah pendengar yang baik. Jika memungkinkan Anda pun dapat memberikan solusi yang tepat untuk mereka, mengingat Anda mengenal mereka dengan baik. Namun, perlu diketahui bahwa hanya dengan mengomunikasikan masalah yang dimiliki, Anda mampu mengurangi sedikit beban mereka, yang barangkali selama ini tersimpan di dalam hati saja.

Anda pun perlu mengajak mereka untuk tetap optimis. Hal tersebut dapat dimulai dengan menunjukkan dukungan yang Anda berikan dan memastikan bahwa “semuanya akan baik-baik saja”. Berada di sisi mereka setiap saatnya pun mampu memberikan dukungan moral tersendiri.

(Penulis: Fatimah Mardiyah; Foto: Courtesy of Instagram Nicoline Patricia Malina, Fashion stylist: Michael Pondaag, Makeup: QQ Franky, Model Anzhela)