Catherine Rossi: Tetap Berkarya di Situasi Pandemi

Dalam suasana lockdown, Catherine Rossi melukis apa yang orang Paris lihat dari balik gondola.



Bagaimana kreativitas lebih terpicu dalam situasi pandemi? Catherine Rossi, seorang pelukis yang merupakan salah satu dari jutaan orang yang harus tinggal di dalam apartemen di kota Paris, sejak kebijaksanaan karantina wilayahyang dikeluarkan pemerintah Prancis di pertengahan maret.




Dan dia memulai seri gambar berjudul T’as vu çà d’ta f’nêtre! atau secara harfiah bisa diartikan kamu lihat itu dari jendelamu!Sebuah ekspresi Prancis yang mempunyai arti ganda yang diucapkan dengan intonasi yang cepat seperti aksen Parisien.




Catherine menuturkan, sebenarnya sejak di akhir desember, dia memulai melukis tentang apa yang dilihat di luar jendela rumahnya. Karya ini dituangkan dalam sketsa hitam putih yang menurutnya cocok dengan suasana musim dingin yang bercahaya redup dan garis siluet pohon-pohon yang gersang.



Dalam situasi aktual ini, ide tentang jendela menjadi subjek yang semakin nyata. Lewat media sosial, dia mengajak teman-temannya untuk mengirim foto apa yang mereka lihat dari jendela rumahnya dan Catherine mulai menginterpretasikan lewat karyanya.

Dia juga menyebutkan bahwa beberapa nama besar yang membuat subjek tentang jendela seperti Caillebotte dan le Corbusier ikut mematangkan idenya.

Dari segi teknik, Catherine mengungkapkan bahwa dia memakai pulpen Pilot M90 untuk garis garis utama dibantu dengan pensil untuk bayang-bayang, sebuah karya yang banyak membutuhkan kesabaran dan juga konsentrasi maksimal terutama untuk garis-garis akrsitektural.




Catherine menambahkan bahwa dia mengharapkan dengan karya ini, dia dapat memberi sepercik kegembiraan untuk kawan-kawannya. Walaupun untuk sementara tidak dapat bertemu tetapi seperti membentuk sebuah puzzle imajinatif, jaringan jalinan persahabatan yang erat walaupun entah apa yang akan terjadi kemudian hari.

Gambar tinta dari Catherine Rossi ini memberi sebuah sudut pandang yang subjektif dari orang-orang dibalik jendela yang intim dan menangkap rasa kesepian yang puitis dalam ketentraman juga ketenangan.

Di saat ini, jendela adalah sebuah kotak pesegi dimana kita bisa melihat dan berkontemplasi tentang dunia.




(Foto: Courtesy of Catherine Rossi)