Lihat Daftar Film Terbaik Tahun 2020 (Sejauh Ini)

Gunakan waktu di isolasi ini untuk mengejar rilis baru yang harus ditonton.



Jika ada satu hikmah tentang kondisi#QuarantineLife saat ini, maka kini Anda dapat mengejar semua film hebat yang dirilis tahun ini sebelum penguncian terjadi. Berbeda dengan kuartal pertama tahun-tahun sebelumnya, 2020 menjadi tahun yang sangat menjanjikan untuk film-film yang mengisahkan tentang trauma, ketakutan, dan kekuatan roh manusia.

Berentang dari genre horor, action sampai ke komedi, film-film tahun ini sejauh ini meyuguhkan cerita untuk menghadapi hal-hal yang kita sayangi dan juga yang paling menakutkan. Film-film ini ada yang mengisahkan tentang wanita yang menemukan suara mereka untuk pertama kalinya, anak-anak menemukan kepercayaan diri untuk menentukan jalan mereka sendiri, dan, ya ada juga ancaman yang tidak menyenangkan dari masa lalu kita. Dengan kata lain, mereka mencerminkan dunia yang kita tinggali saat ini.


7. Bad Boys for Life

Angkat tangan Anda jika Anda juga berpikir bahwa Will Smith dan Martin Lawrence tidak akan pernah benar-benar kembali bersama untuk film Bad Boys yang lain. Sekarang angkat tangan Anda jika Anda memiliki kepercayaan diri bahwa jika mereka kembali dalam satu film bersama hasilnya pasti akan luar biasa, terutama karena setelah sudah hampir 17 tahun sejak mereka bertemu dalam sekuel film terakhir mereka. Serius, kejahatan apa lagi yang bisa dilakukan oleh Mike Lowrey (Will) dan Marcus Burnett (Martin)? Nah, dengan bantuan sutradara Adil El Arbi dan Bilall Fallah — serta penulis skenario Chris Bremner, Peter Craig, dan Joe Carnahan — kedua megastarini kembali membuktikan bahwa mereka masih memiliki kharisma untuk kejenakaan dua orang polisi yang beraksi di musim panas yang terik di Miami. Meskipun demikian, sebagai film action,film Bad Boys for Life masih memiliki ciri khas yang ada di film terdahulunya: sekarang, lebih dari sebelumnya adalah watu mereka untuk merefleksikan kembali usia mereka yang sudah tidak muda dan memberi kesempatan bagi generasi berikutnya.

6. The Grudge


Tentunya kita masih membutuhkan remake lain dari karya film horor Jepang asli berjudul Ju-On (meskipun remakeversi Amerika yang pertama cukup baik). Tetapi penulis-sutradara Nicolas Pesce secara efektif mengeksplorasi intrik-intrik trauma, horor, dan kemarahan yang dikemas dalam sebuah film adaptasi berjudulThe Grudge. The Grudgemengangkat kembali kisah klasik dan kemarahan yang jelas dari pemeran antagonis perempuan yang selalu dicemooh — dan mayat hidup — ini dapat menjadi kisah yang menghantui di antara dosa-dosa masa lalu kita yang diceritakan kembali melalui kisah seorang ibu tunggal (diperankan oleh Andrea Riseborough) dan putranya.

5. Troop Zero

Duo sutradara Inggris, Bert & Bertie, menampilkan karakter yang menawan dari seorang gadis kecil (dan lelaki) bernama Georgia yang hidup pada tahun 1970-an dalam drama mengejutkan yang ditulis oleh, Lucy Alibar berjudul Beast of the Southern Wild. McKenna Grace, akrtis cilik yang sedang menanjak kariernya ini juga berperan sebagai Christmas Flint (nama yang sangat manis!), yang ditemukan dimasukkan ke dalam loker oleh teman-temannya yang populer namun jahat! Bertekad untuk membentuk gengnya sendiri, Christmas merekrut beberapa orang yang berpikiran sama dan mengalami kejadian yang serupa dengan dirinya di daerahnya — dan seorang pemimpin tim yang nakal (Viola Davis megambil peran yang agak keluar dari zona nyamannya) —untuk bisa mendapat kesempatan masuk Golden Record milik NASA. Meskipun Troop Zero adalah filmyang lucu dan tulus yang mengeksplorasi kepolosan dari anak-anak muda, film ini berdasarkan pada tema yang semua kita juga miliki dalam kehidupan sehari-hari kita yaitu: penerimaan, ambisi, dan menaklukkan ketakutan Anda.


4. Horse Girl

Alison Brie (selalu co-writer dan pemeran utama) menulis sebuah drama tentang perjalanan penyakit mental dan menceritakannya lewat karakter Sarah, yang merupakan seorang pegawai toko yang pemalu dan memiliki cinta yang terpendam. Memperkenalkan sosok protagonisnya sebagai wanita muda yang memiliki karakter yang canggung, sutradara dan penulis Jeff Baena dengan sensitif menceritakan kisah hidup Sarah yang merasa gelisah karena kencan pertama hingga obsesinya dengan kehidupan supernatural yang akhirnya menjadi kenyataan. Horse Girl kadang-kadang mungkin dapat menjadi sulit dimengerti karena menampilkan kisah dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia mimpi. Tapi film ini mengajak penonton untuk memiliki rasa iba terhadap pihak lain - atau bahkan ketika menyangkut hal-hal yang tidak kita pahami.


3. The Invisible Man

Perlu kita akui memang semua film yang dibintangi oleh Elisabeth Moss secara otomatis pasti melambung ke posisi pertama daftar film yang harus Anda tonton. Dan kembali terbukti, dalam pembuatan ulang novel klasik karya H. G. Wells dan disutradara oleh Leigh Whannell, Elisabeth membuktikan sekali lagi performanya yang luar biasa. Penampilannya sebagai Cecilia, yang diceritakan sedang dibuntuti oleh mantan pacarnya yang kasar dan jahat, terasa begitu mendalam ketika kita menyaksikan perjuangannya untuk meyakinkan orang-orang di sekitarnya bahwa seorang pria yang mereka pikir telah meninggal sebenarnya masih mengejarnya. Leigh berhasil menampilkan ketakutan universal terhadap hal-hal yang tak terlihat. The Invisible Man adalah film horor yang sangat cocok di zaman kita.

2. The Lodge

Alicia Silverstone — yang membuat kami kagum dengan perannya di tahun 1990-an di filmThe Crush and Clueless — membuktikan sekali lagi tahun ini bahwa ia memiliki kemampuan berakting yang sungguh luar biasa dengan film adaptasi Netflix mendatang berjudulThe Lodge. Mengisahkan tentang ibu dua anak yang telah meninggal dan merasakan kesedihan dan ketakutan yang tak tertahankan karena harus melihat kedua anaknya berjuang untuk bisa kembali melanjutkan hidup bersama ayah dan tunangan barunya (diperankan oleh Riley Keough), The Lodge dengan baik menampilkan efek mengerikan dari penderitaan dan kehilangan.


1. On the Record

On The Record adalahsebuah film dokumenter yang menampilkan kumpulan wawancara dengan para penyintas wanita berkulit hitam yang hidup di media dan dunia hip-hop — termasuk Drew Dixon, Sil Lai Abrams, dan Jenny Lumet — dengan sejarah panjang kebencian terhadap perempuan dan kekerasan seksual oleh pria kulit hitam, On the Record membahas bagaimana kesetiaan para wanita kulit hitam terhadap budaya telah sering dimanfaatkan dan dieksploitasi oleh pihak-pihak lain. Ziering dan Dick berhasil menyoroti bagaimana perempuan kulit hitam sering dikesampingkan di dunia nyata ini.




(Penulis: Candice Frederick; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Janice Mae; Foto: Courtesy of Bazaar US)