Di podcast Diary Dave, saya kembali berkesempatan berbincang dengan Reda Gaudiamo setelah hampir lebih dari 10 tahun lalu mengundangnya sebagai narasumber. Kali ini tidak untuk membahas pekerjaannya sebagai penulis, namun berkenalan dengan sosoknya sebagai Emak yang rajin berbagi petuah hidup di TikTok melalui rangkaian tagar #BuatNak. Usia Mbak Reda tahun ini 60, namun ia tak pernah berhenti menggali potensi diri dan berkarya.
Usia bukanlah batasan untuk mengecap manisnya kehidupan dan membaginya. Pekerjaannya sebagai seorang penulis memperkenalkannya pada begitu banyak petualangan baru. Di usia 54 tahun bersama grup musik Ari Reda, ia meluncurkan album dan menggelar tur konser musikalitas puisi. Why not? Pertanyaan yang selalu membangkitkan semangat dan gairah baru untuk merengkuh pengalaman baru yang selalu dipertanyakan Mbak Reda.
Hanya karena sudah berumur lalu petualangan dan pengembangan diri berhenti, gitu? Ingat umur. Kenapa sih umur harus diingat-ingat dan dijadikan batasan dalam menikmati hidup? Emak-emak memang sudah nda boleh mewujudkan mimpi, gitu? Atau punya mimpi baru. Masuk usia 60 kini Mbak Reda hadir sebagai sosok Emak bagi ratusan anak digitalnya.
#BuatNak yang awalnya hanya ditujukan sebagai rangkaian video pesan untuk anak semata wayangnya yang tinggal di Jepang ternyata memperkenalkan Emak pada banyak anak-anak baru yang juga haus kasih sayangnya. Diakui Mbak Reda, setiap hari ia sengaja meluangkan waktu untuk membalas seruan pesan dari anak-anak digitalnya. Kalau memang perhatian yang mereka butuhkan, dan mereka bisa mendapatkannya dari saya. Why not? Why don’t I?
Miris memang ternyata di luar sana banyak teman muda yang tak memiliki hubungan hangat dengan orang tuanya. Hidup begitu menggoda karena Emak banyak memiliki teman muda. Open mind open heart. Kuncinya bagi Mbak Reda untuk tetap dapat memelihara kobar semangat kehidupan. Berkenalan kembali pada dunia melalui kacamata teman muda sangatlah menggoda. Petualangan tersebut tak akan terjadi bila Emak tak membuka hati dan pikiran.
DJ Sumirock 88 tahun usianya, pemegang title The World’s Oldest Professional Club DJ yang diberikan oleh Guiness World Records. Mulai belajar untuk menjadi DJ di usia 77 tahun, Sumiko Iwamura memiliki kehidupan ganda. Siang ia sibuk memasak di restorannya dan kala malam menjelang ia menjelma menjadi DJ berbalut pakaian gemerlap kesukaannya sembari mengentakkan dentuman musik techno. Why not? Sumiko tak akan bertemu Sumirock andaikan ia tak memiliki hati dan pikiran yang terbuka.
Pintu kesempatan pun akan selalu terbuka. Rengkuh dan kecaplah kesempatan itu dengan segenap hati. Hidup bukanlah tentang adu cepat, adu kuat, dan adu banyak. Kerjakanlah pekerjaan, apa pun itu yang ada di depan mata, dengan sepenuh hati. Hanya dengan begitulah kita dapat menikmati hidup dan tetap memelihara hati ini. Pesan Emak untuk teman muda, peliharalah kebahagiaan hati. Hanya ia yang menjadi teman sejatimu sampai akhir hayat.
Tante Phill adalah karakter yang dikembangkan oleh Aditya Pradipta, seorang guru dan penulis yang memiliki kecintaan pada dunia seni peran. Kenangan indahnya adalah hidup diasuh oleh sang Oma yang mendorongnya untuk tetap menghidupkan nostalgia rasa cinta tersebut melalui karakter Tante Phill, oma-oma Indo Belanda yang kerap hadir menyapa penggemarnya di TikTok.
Di podcast Diary Dave, Aditya mengakui ia ingin memperkenalkan generasi yang sudah hampir punah ini bagi teman muda di social media. Why not? Teman muda perlu diingatkan bahwa hidup bukanlah tanda titik melainkan koma. Setiap hari semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengisinya. Berapa pun usianya. Nenek-nenek emang nda boleh punya selera? Kata Aditya saat ia menjelaskan video viral Tante Phill me-review sambal. Nenek-nenek emang nda boleh punya cerita?
Emak dan teman muda saling membutuhkan. Kehadirannya saling melengkapi. Emak perlu tertular semangat petualangan hidup teman muda. Sementara teman muda membutuhkan kehangatan kehadiran Emak yang penuh perhatian. Teman muda melihat Emak dan belajar bahwa usia bukanlah batasan dalam menggali potensi. Emak melihat teman muda dan diingatkan bahwa selama hati masih terbuka, hidup tetap berwarna. Ini yang saya pelajari dari dua tamu podcast Diary Dave kali ini.
Foto: Courtesy of Rodnae Productions from Pexels