Inilah Tren Untuk Diaplikasikan Dari Paris Fashion Week 2020

Beberapa koleksi rumah mode dan desainer ini akan membuat Anda ingin segera mengubah cara berpakaian di musim gugur 2020.



Di tengah prahara bertambahnya angka pengidap penyakit COVID-19, Paris Fashion Week tetap sukses digelar dengan lancar. Meski beberapa insan mode dan editor mode dunia memutuskan untuk tidak menghadiri perhelatan musiman ini, para desainer tak gentar menampilkan karya-karya jenius mereka dalam rangka menghadapi musim gugur tahun ini.



Berbagai ide juga dituangkan oleh para fashion show producer yang menyebabkan beberapa panggung rumah mode dunia menjadi bahan pembicaraan khalayak media sosial. Sebut saja Balenciaga yang mengusung presentasi dengan latar belakang isu climate change dengan membuat seluruh modelnya harus berjalan di genangan air.



Kemudian, Saint Laurent memilih permainan lighting dan ilusi optika sebagai latar belakang presentasinya yang membuat setiap penonton dapat melihat setiap ansambel dengan jelas saat sang model disinari oleh lampu panggung.



Bukan hanya desain panggung, closing presentasi di setiap pekan mode juga kerap menarik perhatian karena banyaknya desainer yang ingin menghadirkan kejutan untuk para pencinta mode saat presentasi ditutup.

Salah satu closing yang paling memorable datang dari rumah mode Chanel, yang mana pergelaran musim gugur 2020-nya ditutup dengan tiga model yaitu Gigi Hadid, Hyunji Shin, dan Mona Tougaard yang berjalan beriringan bersama mengenakan ansambel rancangan Virginie Viard.

Itulah beberapa momen-momen utama dari Paris Fashion Week yang perlu Anda ketahui, selanjutnya ketahui juga tren utama yang terdapat di dalamnya untuk menjadi panduan bergaya ketika musim gugur telah tiba.


Volume




Volume memberi kesan dramatis di tampilan, musim gugur 2020 didominasi dengan siluet bervolume yang terdapat di mantel, gaun, bagian lengan, hingga rok.

Siluet volume yang dibangun dengan proporsi yang presisi seperti yang tampak di mantel rancangan John Galliano untuk Maison Margiela akan menginjeksikan aura chic dengan instan saat dijadikan luaran di musim dingin. Rok bervolume juga hadir di atas panggung Louis Vuitton Fall 2020 yang kali ini mengadopsi inspirasi dari era renaissance untuk kemudian digabungkan dengan aliran futuristik khas Nicolas Ghesquière.

Jika busana dengan volume tampak berlebihan, lengan dengan volume dramatis juga mewarnai musim gugur 2020 di Paris Fashion Week, lengan mengembang di musim kali ini dieksplorasi menjadi bagian dari mantel, blus, blazer, hingga gaun malam yang glamor.


Embellishment


Embellishment juga mendominasi, membuat pekan mode Paris Fashion Week musim gugur 2020 terasa seperti parade busana glamor yang mewah layaknya pekan mode haute couture.

Berbagai embellishment yang dibuat dengancraftsmanshipyang apik diaplikasikan di atas cropped jacket, blus bahan sheer, gaun midi, hingga kemeja. Beberapa rumah mode yang melakukannya adalah Rochas, Chanel, dan Louis Vuitton.

Namun meski mendominasi, trik mix and match busana dengan taburan embellishment di musim ini tampak distingtif yang mana hampir potongan busana tersebut hanya dipadankan dengan busana yang lebih simpel untuk menghindari tampilan yang terlalu ramai dan 'berat'.

Shimmer



Mengenakan pakaian dengan taburan shimmer tentu akan membuat siapa pun menjadi pusat perhatian, jika dahulu busana dengan efek glitter dianggap terlalu ramai. Kini pekan mode Paris Fashion Week memujanya dan merubah pandangan orang terhadap busana bertabur shimmer terutama mengenakannya di musim yang dingin.

Berbagai turtle neck, sweater, blus dengan taburan shimmer bermunculan di atas panggung rumah mode Valentino, Saint Laurent, hingga Sacai. Tak hanya efek shimmer, material sheer tampak juga kerap dikombinasikan dengan aplikasi glitter di atas busana.


Boudoir



Setelah shimmer dengan bahan transparan, musim gugur 2020 kali ini juga dirayakan dengan busana beraliran boudoir yang menandakan aura sensual dan bold adalah narasi utama tren di musim gugur 2020.

Gaya busana boudoir salah satunya terdapat di dalam busana rancangan Lanvin yang mengerahkan siluet busana feminin, dengan gaun spaghetti strap, aksen flamenco skirt, serta material transparan yang menampilkan sedikit kulit.

Tak hanya di panggung milik Lanvin, direktur kreatif Givenchy yakni Clare Waight Keller pun melakukan hal yang sama melalui sebuah atasan blus bahan sheer yang dijahitkan dengan statement menyerupai bebuluan.


Drape


Eksplorasi teknik drape dilakukan oleh direktur kreatif Loewe, JW Anderson di atas gaun berlengan balon yang kemudian digabungkan dengan bawahan beraksen pleated.

Kemudian efek ilusi optika menjadi statement di bagian bustier yang membuat gaun tersebut sangat unik dan artistik. Sementara itu, di presentasi Yohji Yamamoto, teknik drape diaplikasikan di bagian rok ball gown yang kemudian dikombinasikan oleh semburat gradasi warna ungu dan merah.

Abstract Illustration






Kolaborasi dengan seniman memang bukan hal baru di industri mode, ilustrasi karya seniman kini kembali menjadi tren di Paris Fashion Week terutama ilustrasi beraliran abstrak.

Bentuk kolaborasi tersebut muncul di koleksi Kenzo yang berkolaborasi dengan seniman Júlio Pomar, Chloe dengan Rita Ackermann, dan rumah mode valentino yang melansir mantel dengan ilustrasi bunga.

Koleksi yang dibubuhi abstract illustration ini akan membuat sang pemakai tak perlu mengenakan banyak aksesori dikarenakan motifnya yang artistik layaknya sebuah karya seni.




(Foto: Courtesy of Instagram.com/@chanelofficial, @ysl, @maisonmargiela, @louisvuitton, @Rochasofficial, @maisonvalentino, @sacaiofficial, @muglerofficial,@givenchyofficial, @loewe, @yohjiyamamotoofficial, @kenzo, & @chloe)