Ada yang istimewa pada pergelaran busana Lacoste koleksi Fall/Winter 2019. Sebab untuk pertama kalinya, Lacoste kedatangan sosok direktur kreatif perempuan setelah 85 tahun berkarya. Ia adalah Louise Trotter yang sebelumnya dikenal sebagai direktur kreatif label asal Inggris, Joseph.
Saya merasa beruntung dapat diberikan kesempatan untuk menjadi salah satu saksi mata kreasi perdana Louise untuk Lacoste.
Tepatnya pekan lalu di Paris, saya melangkahkan kaki ke sebuah lokasi klub tenis di bagian barat ibu kota Prancis ini.
Udara yang masih dingin membuat saya mempercepat langkah untuk segera tiba di lokasi, dan langsung disambut keramaian serta para usheryang mengenakan balutan sporty berwarna abu-abu muda.
Semuanya serentak menyuarakan spirit muda dan dinamis yang memang diusung Lacoste.
Klub tenis tersebut disulap menjadi panggung show yang didominasi warna hijau yang kembali mengingatkan pada label ciptaan René Lacoste itu.
Pemilihan lokasi ini tentu juga sebagai pengingat bahwa Louise masih berpijak pada DNA Lacoste yang memiliki ikatan kuat dengan olahraga tenis.
Implementasi DNA tersebut langsung dapat Anda baca setelah melihat para model menyeruak dari balik panggung. Deretan busana yang diawali warna-warna cokelat nude, kemudian biru, putih, bahkan kuning, hingga warna-warna lain yang tampil semarak membuat kesan positif yang terhadap kepiawaian Louise dalam mengolah elegansi elemen sporty.
Ia terlihat bermain dengan siluet sehingga mampu menampilkan pesona di dalam pergerakan. Riset dan pengembangan yang ia lakukan dibuktikan melalui eksistensi material dan siluet inovatif.
Berbicara material, ragamnya muncul mulai dari flanel, nilon matte, loopback bouclé, dan cotton piqué klasik, semuanya sukses menawarkan elevasi kenyamanan.
Kemudian mengenai teknik, Anda akan melihat potongan clean yang rapi, namun di sisi lain juga melihat sisi playful dan dinamis melalui elemen drawstring yang memberikan shape unik pada busana.
Di koleksi ini, para pencinta sweater juga akan melihat interpretasi Louise terhadap sweater tenis klasik, ia mengemasnya dalam wujud yang exaggerated yang membuatnya terasa lebih kontemporer.
Ada pula eksplorasi logo buaya Lacoste yang diberikan sentuhan ‘seni’, mulai dari embroidery hingga patchwork di aksesori.
(Foto: Courtesy of Lacoste, Yannis Vlamos; Layout: Emira Shofia)