Siphon Coffee, Cara Lain Menikmati Kopi

Perpaduan antara pertunjukan yang menghibur dan lezatnya hasil seduhan kopi.



Berbeda dengan bila kita memesan kopi yang diproses dengan mesin espresso, siphon coffee menawarkan pengalaman melihat langsung proses penyeduhannya, dan pemandangan tersebut harus diakui cukup menghibur.

Metode siphon coffee (atau juga dikenal dengan sebutan vacuum brewed coffee, vac pot, syphon brewer, dan semacamnya) pertama kali dipatenkan oleh seorang Jerman bernama Loeff tahun 1830-an. Desainnya kemudian dikembangkan oleh seorang teknisi marinir asal Skotlandia, dan versi buatannya yang diberi nama Napier Coffee Pot mendapat penghargaan dari The Institution of Mechanical Engineers tahun 1856.

Alat pembuat kopi ini terdiri dari dua wadah air dari gelas, yang berbentuk balon di bagian bawah dan tabung di atasnya. Pertama, air di gelas balon dipanaskan, kemudian air yang telah mendidih akan berevaporasi dan naik ke tabung gelas di atasnya. Ketika semua air panas telah naik, kopi bubuk kemudian dimasukkan dan diaduk dengan spatula dari bambu.

Setelah dua kali diaduk untuk menghilangkan gas di dalam airnya dan melancarkan filterisasi, hasil seduhan kopi akan turun kembali ke gelas balon di bawah tadi. Air seduhan kopi yang telah tersaring akan turun semuanya dan menyisakan ampas kopi di tabung gelas. Kopi yang telah siap diseruput pun kemudian dipindahkan ke cangkir kopi untuk dinikmati.

Minggu ini adalah minggu pertama siphon coffee dihidangkan di Huize van Wely, di Papilion Pacific Place dan Papilion Kemang. Restoran berkonsep bistro style ini menyarankan untuk menikmatinya dengan cream strawberry shortcake yang tidak terlalu manis atau pisang goreng, untuk sebuah kesempatan meeting sore yang kasual.