Mencuatnya isu tentang etnis, gender, dan latar belakang menjadi alasan di balik pemilihan beragamnya karakter sebagai wajah pada industri mode dan kecantikan di seluruh dunia belakangan ini.
Hal itu pula yang menjadi alasan L'Oréal untuk mengajak sejumlah persona seperti model transgender Hari Nef, Ju Xiaowen, Sabina Karlsson, Marquita Pring, Blake Lively serta sejumlah nama lainnya yang merepresentasikan ciri karakteristik mereka. Kampanye True Match yang dibintangi oleh sejumlah persona tersebut pun meraup respon positif dari khalayak luas.
Maria Borges untuk L'Oréal Paris
Selang beberapa waktu setelahnya, L'Oréal pun memutuskan untuk mengajak Maria Borges sebagai spokewoman terbarunya. Model yang belakangan ini sedang berlalu lalang di sejumlah panggung runway label papan atas seperti Chanel, Balmain, dan Givenchy ini terkenal sebagai pendukung gerakan indahnya keberagaman dan kerap menyuarakan pesan moral yang berkonotasi positif.
“Kampanye ini adalah segalanya bagi saya”, tutur Maria. “Saya percaya pada indahnya keberagaman dan pesan-pesan positif bahwa seorang perempuan yang mulai dari bawah terbukti dapat menjadi simbol kecantikan internasional. Ini juga merupakan wujud nyata bahwa mimpi semua orang adalah valid dan masa depan kami cerah. Terima kasih, L'Oréal Paris, karena kami begitu berharga.”, timpalnya.
Maria Borges untuk L'Oréal Paris
Keterlibatan model berpribadi riang yang juga terkenal sebagai model berambut afro natural pertama yang telah berjalan di presentasi tahunan Victoria's Secret ini dapat terlihat pada dua kampanye produk teranyar lansiran L'Oréal yaitu Hydra Genius Serum dan Infallible Lip Paint.
Foto: Courtesy of L'Oréal Paris