Empat dekade lebih berkecimpung dalam dunia fashion dan lifestyle, Edward Hutabarat dikenal sebagai desainer terkemuka yang kreasinya menggabungkan konsep lokal dengan usaha untuk meningkatkan citra pakaian batik sebagai bagian fashion.
Baca juga: Mengenal Desainer Indonesia: Edward Hutabarat
Tahun ini, ia mengekspresikan karya-karya nya dengan meluncurkan koleksi terbarunya dalam balutan berbagai kain batik. Koleksi Spring/Summer 2022 yang bertema Forest is the Future memuat beragam batik khas daerah seperti motif Megamendung yang berasal dari Cirebon, flora dan fauna dari Pekalongan, dan batik Gentongan dari Tanjung Bumi, Madura, Jawa Timur.
Edward Hutabarat, atau akrab disapa Edo, melakukan virtual Fashion Show untuk koleksi terbarunya ini dengan harapan untuk mencerminkan kecintaannya terhadap wastra Indonesia dan mengimplementasikan pentingnya alam hijau dalam gaya hidup sehari-hari. Ia menampilkan koleksi batik Megamendung yang berbahan chiffon dan crepe de chine, dengan variasi warna yang luas. Dalam virtual show ini, ia memaparkan karya dan inovasinya melalui busana batik dengan maknanya yang tersendiri. Dengan tangan dingin Edo, ia berhasil mewujudkan konsep batik yang dini identik dengan "tua" atau "kuno" menjadi stylish dan modern. “Modern itu sesuatu yang sederhana tapi berkualitas,” ungkap Edo.
Edo berkolaborasi dengan berbagai perajin dan maestro batik seperti Maemunah yang berasal dari Madura, menampilkan batik Gentongan Tanjung Bumi Madura berwarna biru indigo dengan latar putih menggunakan teknik natural dye. Selain itu, ia juga berkolaborasi dengan perajin batik asal Pekalongan, Nur Cahyo, dalam memproduksi jaket dan rok panjang berwarna biru putih dengan Motif batik Sawunggaling atau adu ayam. Batik Pekalongan juga tidak terlupakan, diperlihatkan dengan nuansa earth tone, dress, dan long jacket berwarna hitam putih yang bermotif flora dan fauna.
Desainer asal Sumatera Utara ini mempunyai visi dan misi bagi masyarakat Indonesia atau konsumen untuk mengapresiasi batik tidak hanya dari bentuk fisiknya, tetapi juga dari pengetahuan tentang gaya hidup pembuatnya, seperti panorama indah, tradisi, dan aspek lainnya dari masing-masing daerah. Kerja sama dengan para perajin lokal dalam koleksi terbaru Edo ini bukan hanya sebatas kolaborasi semata, namun memiliki tujuan untuk memajukan artisan lokal dan menjangkau pasar global dengan audiensi yang lebih besar. Ia berharap karyanya bisa menjadi ajang dialog dan tempat mencari pengalaman dan ide baru bagi mereka yang mencintai budaya Indonesia.
Baca juga:
Perjalanan Edward Hutabarat Mengeksplorasi Batik
Pameran "Tangan-Tangan Renta" oleh Edward Hutabarat
(Penulis: Aleyda Hakim; Foto: Courtesy of Edward Hutabarat)