Rekomendasi Tanaman bagi Anda yang Mulai Bercocok Tanam

Memanfaatkan waktu senggang dan ruang yang lenggang untuk menghijaukan hunian.



Memasak, melukis, atau menata ruangan mungkin adalah kegemaran baru yang Anda temukan ketika menghabiskan sebagian besar tahun ini di dalam kenyamanan rumah masing-masing. Tahun 2020 yang mendekati akhir, mungkin delapan bulan bereksplorasi di dalam rumah ide untuk mencoba sesuatu yang baru menjadi hal yang hampir mustahil.

Mungkin salah satu kegemaran yang dapat Anda lakukan adalah keluar rumah, tepatnya di balkon hunian. Memanfaatkan ruang yang mempersatukan Anda dengan alam luar (dengan tetap dalam keamanan rumah) dapat menjadi salah satu lokasi untuk menyelami kegemaran baru yaitu bercocok tanam. Lalu, tanaman apa saja yang cocok bagi Anda yang mulai menghijaukan hunian? Bazaar memberikan rekomendasi tanaman rumah yang mungkin dapat Anda coba.

  1. Snake plant (Sanseverieta trifasciata)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Kelly Sikkema)


    Tanaman ini banyak menghiasi hunian dan dapat Anda kenali dengan bentuk daunnya yang panjang, keras, serta kaku. Selain warna daun yang hijau secara keseluruhan, tanaman ini juga memiliki jenis daun dengan warna kuning pada bagian tepi yang dikenal dengan nama lidah mertua. Pertama kali tumbuh di Tiongkok, snake plant dianggap sebagai tanaman berharga dan bagi siapapun yang menanamnya akan mendapatkan berkat melimpah – mulai dari kemakmuran, kecerdasan hingga kesehatan. Tanaman dengan panjang daun hingga empat meter ini adalah salah satu tanaman yang cocok bagi Anda karena dapat tumbuh dalam berbagai situasi.
    Snake plant dapat Anda tanam di ruangan gelap dengan sedikit cahaya matahari menggunakan jenis tanah yang juga digunakan pada kaktus – tanah yang cenderung berpasir dan kering – serta ditanam pada suhu ruangan (21ºC - 32ºC) dan jauh dari jendela untuk menghindari embun pada kaca. Selain itu, frekuensi penyiraman disesuaikan dengan kondisi tanah, pastikan tanah benar-benar kering sebelum melakukan penyiraman berikutnya. Jika Anda menyimpannya di dalam rumah dan jauh dari jangkauan sinar matahari, pertumbuhannya akan cenderung lebih lambat tetapi jika mendapatkan sinar matahari yang cukup tentu pertumbuhannya akan lebih cepat sehingga Anda dapat mengganti pot tanaman – menyesuaikan dengan ukuran tanaman – pada masa transisi dari musim penghujan dan kemarau dengan tanah yang baru.

  2. Devil’s Ivy (Epiprenum qureum)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Zinah Insignia)


    Tanaman menjalar yang tumbuh sesuai dengan lokasi Anda menempatkannya – sepanjang 12 meter di luar ruangan atau empat meter di dalam ruangan – menjadi tanaman yang tidak hanya cocok bagi pemula tetapi membantu Anda menjaga kondisi udara di dalam hunian. Devil’s ivy memiliki tiga jenis tergantung pada kombinasi warna pada daunnya seperti Wilcoxii dengan kombinasi warna putih dan hijau; Marble Queen dengan paduan spot hijau keabuan dengan warna hijau tua, serta Tricolor yang memadukan warna hijau tua dengan kuning, hijau muda, atau krem. Anda dapat menambahkan tanaman satu ini untuk menghiasi pekarangan Anda atau menjadi dekorasi gantung di dalam hunian dengan menempatkannya di dalam pot dan menggunakan jenis tanah yang mudah menyerap air.
    Jika Anda menempatkannya di dalam ruangan, pastikan devil’s ivy mendapatkan pencahayaan baik sinar matahari maupun penerangan buatan. Untuk pemupukkan Anda menggunakan pupuk cair, satu hingga dua kali aplikasi dalam masa pertumbuhan. Kemudian, Anda perlu menyiramnya satu minggu sekali dengan permukaan tanah yang kering.

  3. Rubber plant (Ficus elastica)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Mike Marquez)

    Rubber plant atau lebih dikenal dengan istilah pohon karet merah adalah tanaman tropis khas di kawasan Asia Tenggara yang dapat tumbuh setinggi 15 hingga 30 meter dengan bentuk daun oval seperti kanopi. Ketika Anda menanamkan di dalam rumah, karet merah perlu mendapatkan cahaya matahari tidak langsung dengan suhu ruangan 15ºC hingga 21ºC dan lakukan penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah (berselang satu hingga dua minggu antar penyiraman).
    Untuk membasmi organisme pengganggu seperti serangga, tungau, dan kutu daun, Anda cukup menggunakan sabun atau sabun anti serangga dengan air hangat. Lakukan perpindahan pot jika Anda ingin tanaman ini tumbuh lebih besar setidaknya dalam waktu satu tahun atau lebih. Kunci utama untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman ini adalah tidak langsung terpapar sinar matahari, tanah yang lembab, dan disimpan dalam suhu ruangan.

  4. Lidah Buaya (Aloe Barbadensis)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Laurin Scheuber)


    Tanaman satu ini tidak lagi asing di telinga karena khasiat telah dikenal sangat baik untuk kesehatan kulit dan rambut. Namun, selain kaya akan khasiat, aloe vera atau lidah buaya adalah salah satu jenis tanaman yang tepat bagi Anda yang baru mulai bercocok tanam. Masuk dalam kategori sukulen, lidah buaya akan tumbuh maksimal dalam kondisi kering. Gunakan campuran tanah untuk kaktus dengan tambahan pasir (jika menempatkan di dalam pot, pastikan Anda membuat lubang drainase yang cukup). Letakkan tanaman ini di pekarangan untuk mendapat cahaya matahari yang maksima dan pastikan Anda menyiram lidah buaya hingga benar-benar basah, lubang drainase akan memastikan air akan keluar dengan cepat seiring penyiraman. Selain itu, Anda hanya perlu melakukan pemupukkan satu tahun sekali pada musim kemarau.

  5. Spider plant (Chlorophytum comosum)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Lucian Alexe)

    Populer menghiasi sudut hunian pada era Victoria, spider plant atau tanaman lili paris menjadi pilihan yang tepat untuk mempercantik ruangan dengan hiasan menggantung. Letakkan tanaman ini ke dalam pot yang diisi tanah gambut dan lembab serta pastikan tanaman ini tidak terpapar sinar matahari secara langsung karena daunnya sangat mudah terbakar. Namun, pada musim kemarau, tanaman ini akan mengeluarkan bunga putih pada bagian batang yang bernama pups dan pertumbuhannya sangat cepat di dalam pot sehingga Anda dapat mengganti pot setiap dua tahun.
    Letakkan spider plant di ruangan bersuhu 13ºC hingga 27ºC serta proses pemupukkan dilakukan selama dua kali dalam satu bulan pada musim kemarau. Jika Anda ingin menambah koleksi tanaman ini pada hunian, cukup menanamkan pups pada pot baru dengan tanah dan selama masa pertumbuhan, Anda tidak perlu terlalu sering menyiramnya, setelah satu tahun baru frekuensi penyiraman ditambah.

  6. Arrowhead vine (Syngonium)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Marius Gerome)

    Salah satu tanaman merambat yang tumbuh di wilayah tropis ini berarti cocok untuk menempati hunian Anda. Sygonium atau arrowhead vine adalah tanaman yang memiliki bentuk daun berbeda ketika bertumbuh – masa awal pertumbuhan, daun membentuk arah panah dan setelah dewasa, membentuk telinga – serta salah satu tumbuhan yang tahan terhadap sinar matahari langsung. Anda dapat meletakkan sygonium di dua lokasi sesuai keinginan.
    Jika ingin warna daunnya lebih banyak, letakkan tanaman ini di area yang terkena sinar matahari langsung, sedangkan untuk warna yang didominasi hijau, letakkan pada area dengan sedikit paparan matahari langsung. Anda tidak perlu menyiramnya, tetapi cukup menyemprotkan air untuk menjaga kelembapan tanah dan mengurangi frekuensi penyemprotan ketika memasuki musim penghujan. Semasa pertumbuhan, Anda hany menggunakan pupuk cair dan dipindahkan ke pot baru sesuai dengan pertumbuhannya (satu hingga dua tahun sekali).

  7. Peperomia
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Kelsey Brown)

    Jenis tanaman berdaun tebal dan tahan pada cuaca kering. Tanaman ini adalah salah satu tanaman kokoh dengan tekstur daun kasar maupun halus, serta memiliki berbagai macam warna (hijau, abu-abu, merah, atau ungu) membentuk gambar hati. Anda dapat meletakkan peperomia ke dalam pot dengan lubang drainase yang cukup menggunakan campuran tanah untuk bunga anggrek. Namun, pastikan Anda meletakkan di area yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung dengan suhu hangat menuju panas. Proses pemupukkan tidak perlu dilakukan terlalu sering, semakin jarang semakin baik dan hanya perlu mengganti pot ketika akar sudah mulai keluar dari lubang drainase, umumnya pertumbuhan peperomia cenderung lambat.

  8. Swiss cheese plant (Monstera deliciosa)
    (Foto: Courtesy of UNSPLASH / Jannet Serhan)


    Tumbuh dengan bentuk daun yang mengingatkan kita semua dengan bentuk keju asal Swiss (itulah asal nama swiss cheese plant), yaitu berlubang besar. Untuk menanamnya, Anda perlu meletakkan di area yang jauh dari paparan sinar matahari langsung tetapi memberi waktu dua hingga tiga jam bagi tanaman ini menikmati matahari pagi. Pastikan Anda menyiram ketika tanah tidak terlalu kering sehingga lakukan pengecekkan (dengan memasukkan jari ke dalam permukaan tanah) dan letakkan di ruangan bersuhu di atas 21ºC. Selain itu, Anda cukup melakukan pemupukkan empat hingga enam bulan satu kali.

Dengan pot dan perawatan yang tepat, sudut hunian Anda dapat menjadi sarana temukan kegemaran baru melalui bercocok tanam dan secara tidak langsung, mulai membiasakan diri menghijaukan Bumi dimulai dari hunian masing-masing.

(Penulis: Vanessa Masli)