Narasi Keira Knightley dalam Mengisahkan Sejarah Château de Chenonceau dan Gabrielle Chanel

Aktris Keira Knightley membagikan kisah yang menyatukan Gabrielle Chanel dan sosok wanita di balik Château de Chenonceau. Kisah yang akhirnya tertuang ke dalam koleksi Métiers d’Art 2020/2021.

(Foto: Courtesy of @chanelofficial)


Istana megah yang berdiri di permukaan Sungai Cher, Château de Chenonceau, menjadi saksi bisu atas kreasi terbaru rancangan Chanel yang bertajuk Métiers d’Art yang disiarkan pada 4 Desember 2020 melalui kanal YouTube resmi rumah mode ternama Prancis tersebut. Dengan dominasi warna hitam dan putih yang membalut para model, terdapat sebuah penghormatan dan simbol kekuatan luar biasa yang serupa antara pendiri dan penjaga kastil pada abad ke-16, Catherine de’ Medici serta pendiri Chanel, Gabrielle Chanel.

Kisahnya pun tertuang dalam tulisan karya Fanny Arama yang bertajuk, From One Renaissance To Another yang kemudian dibacakan oleh aktris dan model, Keira Knightley, dalam audio narasi berdurasi delapan menit tersebut. Kisah sebuah kastil bernama Chenonceau yang berdiri tegak di tengah permukaan Sungai Cher adalah sebuah simbol permanen dan dominasi. Kehadirannya merayakan jiwa yang kuat tetapi juga menyimpan perjalanan takdir yang menghancurkan.

Sosok Catherine de’ Medici, seorang perempuan yang terus menjaga dan menempati kastil megah tersebut tanpa lelah serta pantang menyerah. Setiap sudut, mulai dari jalan setapak di tengah taman hingga koridor istana, ia rawat penuh ketelitian dan dengan sangat hati-hati, layaknya seorang perancang di tengah para penjahit dan pola rancangannya. Pendiri Chanel, Gabriella Chanel menuliskan kekaguman dan cintanya kepada para perempuan abad ke-16, terlebih sosok Catherine de’ Medici yang, “menghadirkan kekuatan perempuan menggunakan senjata yang dimiliki perempuan.”

Catherine dan Gabrielle, dalam tulisan Fanny yang dibacakan oleh sang aktris pun menangkap kemiripan dari dua wanita yang berkarya pada era berbeda tersebut. Pembangun yang tanpa lelah untuk menciptakan dan merangkai visi serta impian mereka menjadi sebuah pencapaian. Monogram yang sama, dua huruf C bersatu melambangkan sebuah konsistensi dan gambaran sebuah pembaharuan diri terus menerus, adalah identitas yang melekat pada kedua wanita tersebut.

Layaknya sepasang saudara kembar yang besar di waktu yang berbeda, Catherine dan Gabrielle harus kehilangan dua orang yang mereka cintai dalam insiden tragis, dua pria yang penting dalam hidup masing-masing. Duka dan kesedihan yang sama dirasakan kemudian berubah menjadi sebuah pembaharuan diri dan cara pandang baru yang dialami keduanya.

Selain monogram yang melekat pada keduanya, kecintaan Gabrielle Chanel pada dunia sastra dan tradisi yang dipegang masa Renaissance, dua wanita tersebut memiliki kesamaan selera akan sebuah emblem. Singa, dipilih Gabrielle untuk melambang kekuatan di tengah duka yang ia rasakan, tepatnya ketika berkunjung ke Venezia. Simbol yang sama kemudian terlihat menghiasi permadani milik Katherine dan Thomas Bohier di Chenonceau serta menghiasi jalan masuk menuju istana.

Kemiripan dua perempuan tersebut membangun energi yang memberi makna pada peragaan busana yang disiarkan dari Château de Chenonceau yakni sebuah pandangan ideal terkait sosok perempuan, bagaimana mereka merangkai masa kini dengan kelembutan tanpa menirukan tradisi yang terlalu kolot dan termakan zaman. Sebuah gambaran rasa kagum dan hormat yang diberikan kepada dua sosok atas kekuatan dan dedikasi yang diberikan untuk hal yang mereka jiwai selama hidup mereka: kekuatan dan kesenian para perempuan dari Chenonceau serta dunia fashion bagi Gabrielle Chanel.

(Penulis: Vanessa Masli; Video: Courtesy of YouTube)