Belakangan ini, dukungan terhadap UMKM semakin menjadi salah satu prioritas utama negara dan perusahaan dalam upaya memajukan bangsa. Bank Mandiri, sebagai salah satu BUMN keuangan terkemuka, kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan industri kreatif Indonesia. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Bank Mandiri meluncurkan sebuah inisiatif untuk menguatkan kelompok pengrajin tenun tradisional dari Bali, Lombok, hingga Kupang. Bank yang identik dengan pita kuning ini memiliki visi besar, yakni mengangkat produk tenun lokal agar layak bersaing di pasar internasional.
BACA JUGA: Baur Kain Tradisional Dengan Gaya Modern: Ambilah Inspirasi dari Tampilan Para Selebriti Ini
Visi dan Misi TJSL
Wisnu Trihanggodo, selaku SEVP Corporate Relation Bank Mandiri, menggarisbawahi kepentingan dukungan kelompok tenun sebagai bagian dari pengembangan industri fashion Indonesia.
Saat acara berlangsung di Bali, tepatnya di Garuda Wisnu Kencana (GWK), beliau berkata:
“Kami melihat potensi besar produk ini untuk bersaing di pasar global. Dengan memberikan pelatihan dan dukungan infrastruktur, kami berharap kualitas dan kapasitas produksi para pengrajin dapat meningkat.”
Empat kelompok tenun dari Lombok, Bali, dan Kupang menerima dukungan Bank Mandiri sebagai bagian dari inisiatif ini. Harapannya adalah untuk mengembangkan industri kreatif di masing-masing daerah, Koperasi Produsen Cipta Wastra Sundara dari Bali telah menghimpun 63 penenun dari sembilan kabupaten. Sementara itu, dua kelompok binaan Rumah BUMN di Kupang, yakni Kelompok Tenun Ikat Ina Sabtu, Kelompok Tenun Ayu Tupas, Kelompok Usaha Bersama Nyalakok Tenun dari Lombok Timur turut menjadi penerima program ini.
Selain pelatihan khusus untuk meningkatkan keterampilan dan memperdalam teknik tenun, Bank Mandiri juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung, seperti mesin tenun, mesin jahit, bahan baku benang, pewarna, dan alat pendukung lainnya.
Rangkaian Acara
Acara diawali dengan tarian tradisional Bali sebagai sebuah ode kepada warisan budaya Indonesia. Dilanjutkan dengan melaksanakan beberapa rangkaian acara, termasuk peragaan busana tenun yang berkolaborasi dengan Denny Wirawan, seorang desainer ternama yang konsisten memperkuat eksistensi industri mode di Indonesia. Rancangan Denny dikenal akan karya yang tak tergantikan, menghadirkan busana penuh dengan aura misterius, anggun dan provokatif.
Peragaan busana diiringi tiga vokalis legendaris Tiga Diva, yang tak lain terdiri dari Titi DJ, Ruth Sahanaya, dan Krisdayanti.
Rancangan pakaian yang ditampilkan tidak hanya berhasil menyorot tenun sebagai elemen yang elegan dan mewah, tetapi juga ditunjukkan bahkan tak kalah modern dan memukau dibandingkan dengan gaun-gaun internasional. Salah satunya terlihat pada satu look yang tampil dengan tenun berwarna midnight blue dan emas gelap, yang dipadukan dengan lengan bronze bervolume, menciptakan kesan dramatis dan megah. Gaun ini menjadi bukti nyata akan keterampilan tinggi para pengrajin dan desainer Indonesia dalam menembus warisan budaya negara di kalangan internasional.
Niatan yang Tersirat
Inisiatif ini tidak hanya berfokus mendorong budaya negara untuk menggarap pasar global, tetapi juga diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah asal kelompok tenun. Dengan membuka peluang lapangan kerja yang layak dan berkelanjutan, program TJSL ini diharapkan mampu memberikan dorongan kepada para pelaku industri kreatif untuk terus berkarya dan berinovasi.
Melalui upaya ini, Bank Mandiri ingin mengedepankan posisinya sebagai mitra yang berkomitmen memajukan UMKM Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.
BACA JUGA:
Merayakan Keindahan dan Makna di Balik Tekstil Indonesia
Mengenal Basoeki Abdullah Lewat 14 Karyanya di Galeri Indonesia Kaya
(Penulis Teks: Hejira Rachmanto, Foto: Courtesy of Bank Mandiri)