Kembali lagi dengan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Her World Indonesia, untuk mengapresiasi upaya para wanita yang memberi dampak baik bagi masyarakat.
BACA JUGA:10 Wanita Inspiratif Indonesia Menerima Penghargaan Her World Women of The Year 2022
Bertajuk Women of The Year 2023, atau WOTY, acara ini dihelat di Intercontinental Jakarta. Sebanyak 11 wanita inspiratif dari berbagai bidang berhasil terpilih sebagai Women of The Year 2023. Adapun bidang-bidang tersebut berupa: Lingkungan dan Pemberdayaan, Kesehatan dan Teknlogi, Seni dan Budaya, serta Karier dan Bisnis.
Farwiza Farhan, aktivis lingkungan
Farwiza sudah memperjuangkan lingkungan sejak tahun 2010 bersama Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL). Ia juga pendiri sekaligus Ketua Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (Yayasan HAKA). Sebuah yayasan yang berkontribusi pada kesejahteraan provinsi dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang meningkatkan fungsi lingkungan untuk menyediakan udara, air, dan bumi yang bersih, serta mempertahankan hutan, sungai, dan laut.
Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana
Sudah berdiri sejak Juni 2017 dan telah berhasil melayani pemetaan banjir real-time sebanyak 50 juta orang di Indonesia dan lebih dari 350 juta orang di Asia Tenggara.
Organisasi nirlaba ini berbasis di Asia Tenggara yang mengembangkan teknologi kemanusiaan untuk pengurangan risiko bencana dan memudahkan warga setempat untuk melaporkan peristiwa bencana melalui fitur chatting.
Tamara Gondo, Pendiri Liberty Society
Liberty Society ialah perusahaan slow fashion, goods, dan gifts yang memberdayakan pengungsi dan pengrajin lokal. Tidak hanya fokus pada sustainability, Liberty Society juga peduli terhadap gender equality dan pemberdayaan perempuan.
Ditambah lagi, ia juga mendirikan House of Freedom untuk memberdayakan komunitas pengungsi perempuan dari negara-negara konflik hingga komunitas disabilitas supaya mereka memperoleh edukasi dan keterampilan untuk berkarya. Tamara Gondo sebelumnya pernah meraih juara ke-4 Miss Indonesia pada 2019 silam.
Dr. Carina Joe, ilmuwan di bidang bioteknologi
Ia berhasil menemukan formula vaksin Astrazeneca tersebut dalam kurun waktu 1,5 tahun. Selain WOTY ia meraih penghargaan Pride of Britain di London 2021, Vaccines 2022 Young Investigator Award, dan Forbes Indonesia Inspiring Women 2022.
Caca Tengker, pendiri dan psikolog dari Amanasa Indonesia
Sebuah badan penyedia layanan psikologi yang berfokus pada edukasi keluarga dan parenting dengan memberikan layanan konseling online dan offline, webinar, dan mental health check up.
Raisa, penyanyi
Sebagai penyanyi wanita pertama yang menghelat konser tunggal di Gelora Bung Karno. Tak hanya itu, ia merupakan CEO brand makeup Raine Beauty yang mengusung konsep conscious beauty dan ramah lingkungan.
Gina S. Noer, pembuat film
Karier Gina sebagai sutradara, penulis, serta produser dalam industri perfiliman sudahlah sangat mumpuni. Ia peraih Festival Film Bandung 2019, JAFF-ISA (Indonesian Screen Awards) 2019, Festival Film Indonesia (FFI) 2019 serta Grand Prix Osaka Film Festival 2023. Ia juga merupakan Co-Founder dan Head of IP Initiative dari Wahana Kreator Nusantara.
Dian Fiona, Co-Founder Jiniso
Jiniso ialah jenama jeans lokal yang mendukung body positivity dan body inclusivity dengan menawarkan plus-size clothing. Jenama ini telah berhasil memiliki setidaknya satu juta pengikut pada akun Instagram-nya.
Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia
Memasuki bidang politik, terdapat sosok Retno Marsudi yang sudah memulai kariernya sejak 1990 di Kedutaan Besar Indonesia, Canberra. Selain itu iamendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF).
Kiky Hapsari, Director & Country Head of Sea Group Indonesia
Kiky mengemban jabatan ini sejak 2022 silam, ia berkontribusi pada perkembangan UMKM melalui mendirikan Kampus UMKM Shopee di 10 kota di Indonesia, sebagai sarana masyarakat untuk belajar dan mengenal ekonomi digital Nasional.
Ira Noviarti, President Director PT Unilever Indonesia
Memulai kariernya sebagai management trainee, dan sudah bergabung dengan Unilever selama 28 tahun. Ira Noviarti mengemban jabatan ini pada 2020, ia sudah memegang berbagai jenama dibawah naungan Unilever. Ia juga menjadi Chair of B20 Women in Business Action Council (WiBAC) sejak 2021.
Tak hanya penyerahan pernghargaan, diadakan pula Women Leadership Conference pada WOTY tahun ini. Dibagi menjadi empat sesi, konferensi ini mengundang narasumber yang mumpuni, sekaligus membahas berbagai isu yang relevan, yang kerap ditemui pada saat ini.
Sesi pertama: Limitless Expression: Breaking The Beauty Standard
Narasumber: Prilly Latuconsina, Dian Fiona, dan Asmara Abigail.
Pada sesi ini setiap pembicara menyampaikan bagaimana perempuan kerap dituntut untuk mengikuti standar kecantikan yang ada. Prilly dan Asmara membagikan pengalaman mereka tentang menghadapi komentar terhadap fisik perempuan.
Prilly percaya bahwa perempuan lebih daripada fisiknya saja, baginya perempuan memiliki potensi lain yang dapat dikembangkan dan digali. Sedangkan Asmara percaya bahwa kecantikan tidak berasal dari mengikuti beauty standard melainkan bagaimana kita menemukan jati diri kita. Terakhir, Dian membagikan harapannya dalam mendirikan jenama Jiniso yang memproduksi jeans yang inkulsif. Ia ingin setiap wanita dengan ukuran badan apa pun, dapat percaya diri dengan pakaian yang dikenakannya.
Sesi kedua: Loneliness in Hyper-connected World
Narasumber: Marshanda, Caca Tengker, dan Andra Alodita.
Walau perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat di era modern ini, tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa manusia akan tetap merasa kesepian.
Pada sesi ini dibagikan berbagai saran untuk menghadapi isu ini, bahkan Marshanda mempraktikkan Ho’oponopono yang diterapkan secara langsung oleh seisi ruangan. Teknik yang terdiri dari empat langkah, pertobatan (I'm sorry), meminta maaf (forgive me), bersyukur (thankyou), dan mencintai (I love you).
Sesi ketiga: Being a Woman in Business World: How to Build Strategic Business
Narasumber: Tissa Aunilla, Tamara Gondo, dan Alfia Wardah.
Meskipun dunia bisnis dipenuhi dengan laki-laki, tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan dapat memberikan kontribusi besar di dalamnya. Tissa Aunilla sebagai pendiri Pipitlin Cocoa memberikan saran bagi perempuan yang ingin membangun bisnis.
“Kalau kita mau membangun suatu bisnis harus perhatikan unsur why, harus kuat. Di Pipiltin, ada business shifting yang kami lakukan, tetapi harus terus berpegang terus pada purpose. Jadi kemana pun kita bergerak sebetulnya versatile saja, tapi as long value-nya itu kuat.” Paparnya.
Sesi keempat: Empowerment: Women Taking Action
Narasumber: Atalia Praratya, Christine Hakim, dan Tasya Farasya
Merupakan sesi penutup dari konferensi ini. Sesi ini membahas tentang perempuan dalam berbagai bidang, serta latar belakang memiliki kesempatan untuk memberikan perubahan, serta nasihat mereka untuk tetap gigih pada jalan yang dipilih.
Christine Hakim percaya bahwa dengan fokus maksimal ialah modal dasar untuk menjalani profesi apapun, sedangkan Atalia yakin bahwa melakukan perubahan pada diri sendiri ialah langkah awal untuk membawa perubahan. Tasya membagikan pengalaman jatuh bangunnya dalam menyelami kariernya.
BACA JUGA:
SukkhaCitta Menjadi Salah Satu Awardee di Cartier Women’s Initiative 2023
Sembilan Sosok Perempuan Penerima Penghargaan Cartier Women's Inititative 2022
(Foto: Courtesy of Her World Indonesia)