Tak dapat dipungkiri di masa terbatasnya ruang gerak akibat pandemi, mengesampingkan ego dan bersatu menelurkan karya seharusnya menjadi sikap yang dianut oleh setiap manusia.
Dan hal inilah yang berhasil dilakukan oleh tiga sosok inspiratif lintas profesi yang terdiri dari aktris Dian Sastrowardoyo, pengusaha Axton Salim, dan seniman Iwan Effendi.
Baca juga: Samsung Galaxy Z Fold3 5G: Ponsel Pintar Stylish dan Multifungsi
Lewat acara IntimArt Talks: Unfold Your Impact Through Art persembahan Samsung Galaxy Z Fold3 5G dan Harper’s Bazaar Indonesia, ketiga persona ini berbagi mengenai cikal bakal lahirnya sebuah karya seni bertajuk “Di Balik Layar” yang merupakan perwujudan narasi gubahan Dian Sastrowardoyo yang dituangkan oleh Iwan Effendi menjadi sebuah karya menggunakan medium arang dan soft pastel dan yang diinisiasikan oleh Axton Salim.
Berbagi kepada para tamu undangan yang hadir secara virtual sore itu, tepatnya di hari Sabtu, 13 November kemarin, di kesempatan ini Dian bercerita bahwa lahirnya tulisan yang kemudian dituangkan oleh Iwan sebagai sebuah karya seni sebetulnya terinspirasi dari tulisan sekaligus apa yang terjadi oleh Axton.
“Sebetulnya awalnya I was taken back ketika aku membaca tulisannya Axton tentang bagaimana dia melihat pandemi ini membuat dia terisolasi. Tetapi amazingly dia merasa tetap bisa terkoneksi dan tetap bisa berhubungan dengan keluarga. And I was really interested the fact that I have the most contrast situation karena aku tinggal bersama keluargaku dan kita sering sekali berada dalam satu ruangan tetapi it doesn’t necessarily make me feel connected with them padahal kita tinggal di satu ruangan. Dan ini sesuatu yang lucu ya di saat Axton sendirian dia tetap bisa merasa terkoneksi dengan kehidupan luar sedangkan aku yang berada dengan orang-orang yang aku kasihi di satu ruangan tidak bisa merasa koneksi tersebut,” pungkasnya.
Beralih ke sang inisiator, Axton Salim tak ketinggalan menuturkan apa yang melatarbelakangi dirinya menulis surat yang akhirnya menjadi bahan balasan Dian Sastro. “Karena pandemi ini, dan juga saya hidup sendiri tak satu rumah dengan keluarga lain, perasaan disconnected menjadi perasaan yang paling besar. Dan karena tidak bisa bertemu secara langsung, hugging, jadi akhirnya mulailah tulisan ‘curhat-curhatan’ itu.”
Sedangkan dari sisi seniman yang dikenal dengan nama panggung Papeyo, Iwan Effendi yang memilih material arang sebagai medium kali ini juga bercerita mengenai bagaimana proses dirinya menuangkan tulisan Dian menjadi sebauh karya seni. "Begitu pada suatu malam Dian mengirimkan tulisan karyanya itu langsung terbayang saja di benak saya tentang kegelisahan ibu yang kehilangan atensi anaknya. Akhirnya aku juga mulai membuat coret-coretan sudut pandang dan komposisi. Sebenarnya prosesnya lumayan cepat dari bulan Agustus. Jadi memang prosesnya fluid aja," kenang sang seniman.
Tak hanya menjadi momen berbagi sekaligus bincang-bincang mengenai inspirasi di balik terciptanya karya kolaborasi ini, paket karya seni yang terdiri dari artwork karya Iwan Effendi, tulisan renungan dari Dian, serta Samsung Galaxy Z Fold3 5G ini kemudian juga dilelang selama berlangsungnya acara dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 68 juta rupiah. Hasil dari lelang ini pun lalu didonasikan kepada organisasi non-profit Warga Bantu Warga melalui KitaBisa.com yang akan membantu pendidikan anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga:
Epic Couple Ride: Keseruan Melatih Skill Bersepeda Road Bike Bersama Pasangan
Samsung Galaxy ZFlip3 5G: Smartphone Lipat Mungil yang Menawarkan Segudang Fitur Fantastis
(Layout: Tevia Andriani; Foto: Courtesy of Harper's Bazaar Indonesia, Samsung, Instagram @therealdisastr, @axtonsalim)