Kisah Film Indonesia Berjudul Quarantine Tales Ini Mungkin Anda Alami Selama Karantina

Ini menjadi kali pertama bagi Dian Sastrowardoyo memegang peran sebagai sutradara.

(Foto: Courtesy of @therealdisastr)


Ketika masa karantina dimulai (delapan bulan lalu), apa hal yang Anda rindukan? Ketika menjalani keseharian di dalam rumah, apa hal baru yang Anda temukan di waktu-waktu luang? Tentu, setiap orang memiliki keunikan masing-masing dalam menjalani aktivitas di rumah, tetapi satu pengalaman yang dirasakan bersama adalah ketidakpastian dan proses adaptasi akan kehidupan normal baru yang tentu membutuhkan waktu tidak singkat.

Masa awal karantina di Indonesia yang dipenuhi ketidakpastian ini justru menjadi inspirasi tiga produser BASE Entertainment, Shanty Harmayn, Tanya Yuson, dan Aoura Lovenson Chandra ketika mereka berbincang bersama. Pengalaman yang terbagi ini kemudian direalisasikan dalam film antologi bertajuk Quarantine Tales.

Kelima film ini akan ditayangkan di platform streaming daring Bioskop Online dan menghadirkan kisah-kisah yang mungkin juga Anda alami selama masa karantina. Dalam pembuatan film ini, Base Entertainment mengajak empat sutradara yaitu Ifa Isfansyah, Tata Sidharta, Jason Iskandar, dan Aco Tenriyagelli yang mengangkat pengalaman-pengalaman mereka ke masing-masing film pendek yang digarap. Rangkaian film pendek bertemakan karantina ini menjadi karya pertama bagi aktris sekaligus produser, Dian Sastorwardoyo untuk duduk di kursi sutradara. Momen-momen yang mereka (dan kita semua) alami selama masa karantina menghadirkan perspektif yang beragam dalam film antologi tersebut.

(Foto: Courtesy of @filmquarantinetales)

Mulai dari film Cook Book garapan Ifa Isfansyah yang mengisahkan seorang koki yang menyelesaikan buku resepnya ketika pandemi terjadi. Sosok yang diperankan oleh aktor, Verdi Soelaiman ini terinspirasi dari pengalaman Ifa yang mendorong diri untuk tetap produktif dengan mengeksplorasi dapur di masa karantina penuh kebosanan.

Sedangkan kerinduan Dian Sastrowardoyo kepada keluarga dan teman menjadi awal kisah film Nougat yang bercerita tentang tiga kakak beradik yang melakukan rutinitas video call untuk melepas kerinduan dan menjalin hubungan terpaut jarak tersebut.

Sedangkan pengalaman melihat Yogyakarta, tempat tinggalnya tidak melakukan protokol kesehatan COVID-19 dengan baik, menginspirasi Sidharta Tata menggarap film pendek dengan judul The Protocol, kisah seorang perampok yang kehilangan kawannya dan harus melalui proses pemakaman dengan protokol pencegahan COVID-19 yang penuh kerumitan.

Film antologi produksi Base Entertainment ini juga menghadirkan film pendek bergenre thriller garapan Jason Iskandar yang terinspirasi dari sesi live streaming yang diadakan para warganet semasa karantina mandiri bertajuk Prankster.

Judulnya menggambarkan kisah di dalamnya yaitu seorang prankster mengadakan live streaming dengan seorang food vlogger yang diwarnai kejutan dari masa lalu mereka. Film ini juga mengangkat peristiwa seorang prankster memberikan sembako berisi sampah pada sekelompok transpuan yang kemudian viral di media sosial.

Tren dunia maya lain yaitu giveaway kemudian menjadi inspirasi Aco Tenriyagelli dalam menggarap film yang ia beri judul Happy Girls Don’t Cry. Film ini mengisahkan sebuah keluarga kelas ekonomi menengah ke bawah yang mendapatkan hadiah giveaway berupa laptop, tetapi di saat bersama, anggota keluarga tersebut harus kehilangan pekerjaan sehingga laptop yang semula menjadi hadiah bagi keluarga harus dipertaruhkan posisinya demi masa depan yang lebih baik.

Kelima film yang tergabung dalam Quarantine Tales ini menjadi gambaran pengalaman yang mungkin dirasakan banyak orang dengan keunikannya masing-masing. Selain aktor Verdi Soelaiman, beberapa aktris dan aktor juga turut berperan di dalam lima film tersebut antara lain Roy Sungkoro, Adinia Wirasti, dan Marissa Anita. Film antologi ini akan segera rilis di Bioskop Online pada bulan Desember mendatang sehingga cocok untuk menemani Anda menutup tahun 2020 ini.

(Penulis: Vanessa Masli)