Pelajaran Berharga di Balik Film A Man Called Ahok

Film biopic Ahok yang bercerita tentang pentingnya didikan orang tua.

Pelajaran Berharga di Balik Film A Man Called Ahok


Satu lagi film Indonesia yang dinanti-nanti para masyarakat Indonesia, ialah film layar lebar berjudul A Man Called Ahok. Jika dilihat dari keadaan negara Indonesia dan sang inspirasi dari film tersebut, tentu Anda akan berpikir bahwa film tersebut akan berfokus kepada Basuki Tjahja Purnama (Ahok) semata, namun ternyata tidak.




Terinspirasi dari buku A Man Called #Ahok: sepenggal kisah perjuangan & ketulusan karya Rudy Valinka, film ini akhirnya diputar serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 8 November kemarin.




Lewat film ini, Putrama Tuta, selaku sutradara, ingin mengangkat nilai yang berbeda dari Ahok, yakni nilai kekeluargaan. “Film ini tergolong dalam aliran drama. Artinya, film ini dibuat sedemikian rupa untuk membuat para penonton tersentuh akan hubungan antara bapak dan anak,” ucap pria yang akrab disapa dengan panggilan Tuta tersebut.




Lewat film ini, Tuta berfokus kepada masa kecil Ahok di Belitung Timur. Di mana karakter dan drama hubungan antara Ahok dan ayahnya, Kim Nam, yang diperankan oleh Denny Sumargo dan Chew Kin Wah, menjadi fokus utama cerita.


Kim Nam merupakan seorang pengusaha tambang di Belitung Timur yang bersifat dermawan sehingga ia pun dijuluki dengan sebutan tauke.




Tentu tak mudah untuk berperan sebagai tokoh utama di sebuah film biopic seperti A Man Called Ahok. Pendekatan terhadap karakter pun dilakukan dengan cara mendatangi Ahok di Mako Brimob, mendatangi rumah keluarga Ahok dan juga orang-orang tedekatnya, hingga masyarakat sekitar lingkungan rumah Ahok di Belitung Timur demi mendapatkan kedalaman emosi dari setiap tokoh dalam film ini.



Karakter Ahok tak hanya diperankan oleh Daniel Mananta, tapi juga diperankan oleh Eric Febrian yang merupakan putra asli Belitung.




Selaku produser film yang menceritakan tentang tokoh legendaris Tanah Air, Emir Hakim berharap bahwa film ini dapat menjadi inspirasi setiap keluarga Indonesia. Itulah arti kesuksesan baginya, bukan hanya dari berapa banyak tiket yang terjual.


(Foto: Courtesy of United Team of Art, Instagram A Man Called Ahok, ericfebr20)