Kolaborasi Rasa



Konsistensi Ku De Ta untuk melakukan pembaharuan menarik seakan menjadi magnet bagi para pengunjung Pulau Dewata.


Cuaca tidak menentu dan kemacetan di Bali seolah tidak menghalangi para pengunjung sebuah restoran di kawasan Seminyak saat itu. Pada pertengahan Maret lalu, Bazaar mendapat undangan eksklusif dari Ku De Ta yang hendak memperkenalkan beberapa konsep terbaru mereka. Mungkin ini bukan yang pertama kalinya Anda mendengar nama restoran ini, namun alasan mengapa restoran ini selalu dikerumuni pengunjung sejak dibuka tahun 2000 ternyata terletak di berbagai inovasi baru yang konsisten dilakukan oleh Ku De Ta.

Bazaar disambut oleh oleh Phillip Davenport, Corporate Executive Chef serta segenap anggota tim lainnya. Seusai berkeliling di area restoran, mereka pun langsung menyiapkan santapan makan siang yang diracik khusus oleh Phillip. Sambil menikmati makan siang, tim Ku De Ta menceritakan mengenai deretan program yang akan diluncurkan, seperti menu makan malam terbaru yang banyak terinspirasi dari masakan tradisional Bali, tambahan pada pilihan es krim gelato, yang kedainya tepat berada di area pintu masuk restoran, sejumlah jenis wine terbaru, serta berbagai program acara untuk menyambut Paskah. Setelahnya, Bazaar diajak ke bar dan mendapat kesempatan menyaksikan demo dan tip khusus dari Bruce Bartholomew dalam meracik sejumlah menu cocktail klasik yang dimiliki Ku De Ta. Keramahan yang ditunjukkan oleh para tim inti kembali berlanjut saat Bazaar diberikan kesempatan mencicipi sejumlah menu makan malam terbaru mereka.

Suasana restoran yang semakin ramai namun tidak gaduh menciptakan atmosfer yang nyaman untuk menikmati dinner di tempat ini. Untuk menu pertama, Ku De Ta menyajikan Spanish Seafood, Sweet Corn & Saffron Soup yang terdiri dari kelembutan daging lobster yang berpadu dengan kuah sup yang terbuat dari tomat. Sebagai pendamping, tim juru masak juga menyiapkan Billecart Salmon Brut Reserve Champagne France. Menu selanjutnya adalah Tuna & Lobster Tartare dengan sensasi pedas dari washabi yang dipadukan dengan Louis Latour Chablis Burgundy France.

Tiba saatnya untuk menu hidangan utama, yang ternyata adalah masakan tradisional Bali yakni Ku De Ta Style Ikan Bakar yang disantap dengan sambal matah, perkedel jagung dan sambal tomat. Tidak berhenti di sana, terdapat menu main course kedua yang bernama Slow Roasted Brick Lamb Shoulder. Dan yang terakhir dan paling ditunggu-tunggu adalah saat Ku De Ta menyiapkan makanan penutup yang luar biasa nikmat. Dalam satu piring, terdapat beberapa jenis dessert, di antaranya chocolate almond cake, chocolate orange ganache, burnt orange gelati, grand marnier cream, dan cointreau bubbles. Kolaborasi dessert yang diberi nama Ku De Ta Style Jaffa ini menutup rangkaian pengalaman kuliner yang berkesan sepanjang hari itu. ? teks: ria iskandar; foto: courtesy of ku de ta