Talent Indonesia di Paris

Semangat jiwa penuh talenta di Paris.

Aidan & Ice; Courtesy of Rizal Halim


Konsep “green” di stand Indonesia menjadi menjadi salah satu argumen yang bisa, dan menjadi daya tarik para pelaku fashion berskala internasional di trade fair bertema fashion yang digelar semasa Paris Fashion Week.

BACA JUGA: Ini Daftar 10 Bahan Kebaya Modern Terbaik

Première Classe adalah sebuah pertemuan fashion yang bertempat di Carrousel du Louvre. Kali ini menempati ruang besar di area museum Louvre di kota Paris. Selama tiga hari berturut-turut, acara ini menghadirkan 320 brand. Kurang lebih 22 persen dari itu merupakan label baru yang mewarnai marathon fashion business ini. Pengunjung yang datang umumnya adalah para profesional yang bekerja dalam industri fashion atau juga para kreatif yang mencari ide baru, berkeliling di antara stand-stand berbaris rapi yang memberikan beragam pilihan fashion secara integral. Mulai dari ready to wear, sepatu, topi, tas-tas unik dan rangkaian aksesori mode lainnya.

Courtesy of Rizal Halim

Fokus di stand bertajuk Talent Indonesia di Première Classe kali ini diisi oleh tujuh brand. Ada yang pernah hadir di season lalu seperti Jenna & Kaia, Jewel Rocks, Christin Wu, Shiroshima, Artkea Bloom and Stripes, Aidan and Ice, The Khasoe.

Courtesy of Rizal Halim

Courtesy of Rizal Halim

Lalu, ada yang baru pertama kali tampil di trade fair ini, Aida Lavani, Party dan Varyan. Stand yang bertempat di sudut ruang ini, ditata secara formal. Mempersembahkan jajaran baju ready to wear dalam palet warna pastel, dan sentuhan wastra modern, aksesori yang mewah untuk acara formal dan juga sehari-hari, tas anyam, dan sepatu pesta.

Di antara para pengunjung stand ini, saya berkesempatan untuk berbincang dengan Atase Perdagangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Paris. Ruth Joanna Samaria atau lebih dikenal sebagai ibu Ruth yang menjelaskan peran KBRI dalam mendukung perkembangan fashion Indonesia agar bisa mendapat posisi di dunia internasional.

The Khasoe; Courtesy of Rizal Halim

Apa yang bisa dijelaskan dari Talent Indonesia? Ini adalah pertanyaan pertama yang saya lontarkan. Beliau menjelaskan dengan ramah bahwa ini merupakan sebuah rangkuman dari berbagai macam label yang merupakan hasil kurasi dari KBRI dengan rekomendasi dari Indonesia seperti dari Kementerian Perdagangan ataupun DKI, yang dipilih untuk ikut dalam trade fair.

Kemudian mereka bekerja sama dengan sebuah agensi yaitu L’adresse untuk menghadirkan brand-brand ini di Paris. Mereka yang terpilih dan berhasil ini diharapkan dapat berkembang dikemudian hari menjadi brand internasional. Pilihan brand ini juga dititik beratkan dengan mencari brand yang mempunyai konsep yang green, seperti ramah lingkungan atau mempunyai produk yang sustainable.

Seperti contoh salah satunya, brand Shiroshima, yang menekankan proses daur ulang untuk air limbah dan wax (malam batik) untuk batik-batik tulis dan cap-nya berkat bantuan para artisan pembatik dari desa-desa kecil. Satu prisip lainnya yang menarik yaitu tidak adanya pembatasan usia para pengrajin, sehingga brand ini mempunyai seorang artisan yang sudah berumur 69 tahun yang masih tetap aktif membantunya.

Varyan; Courtesy of Rizal Halim

Sedangkan brand Varyan yang membawa beragam tas anyaman bergaya modern, yang pembuatannya menggunakan bahan khusus sehingga dapat didaur ulang.

Produk handmade menjadi sebuah argumen lain yang bisa menarik banyak perhatian para buyer. Seperti diceritakan oleh brand Party. Label ini membawa koleksi beragam tas rajut wol dengan tekstur dan warna yang cerah. Brand ini mendapat beberapa asupan dari para buyer yang tertarik dikarenakan teksturnya yang unik dan terutama cara pembuatan rajut yang handmade ini.

Aidan & Ice; Courtesy of Rizal Halim

Demikian juga dengan brand Jenna & Kaia yang mendapat potential buyer dari timur tengah dan China, mereka tertarik dengan embellishment dari setiap outfit-nya yang juga buatan tangan. Pengalaman yang serupa juga dialami oleh Aidan & Ice. Brand dengan koleksi aksesori bergaya klasik kontemporer. ini sudah mengikuti trade fair ini sebanyak empat kali. Mereka mendapat asupan dari para buyer yang mencari handmade statement accessories untuk disandingkan dengan cocktail dress.

Berbincang dengan para pelakon fashion Indonesia maka salah satu yang bisa disimpulkan adalah dengan kehadiran mereka di sebuah trade fair yang ternama, dan tidak hanya untuk fashion trade tetapi berkesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dari manca negara, memperluas jaringan dengan para pekerja fashion untuk berbagi pengalaman dan hal ini merupakan nilai tambah untuk mengembangkan brand secara lebih profesional dan untuk bisa dikenal dalam skala dunia.

BACA JUGA:
Fakta di Balik Bekerja untuk Orang Penting
Rekomendasi Merek Jam Tangan Terkenal Untuk Wanita