Dave Hendrik,hostacaraBrunch with Dave,tidak bisa menyembunyikan reaksinya saat mendengan cerita tentang awal pertemanan Nikita Willy, Noi Aswari, Likwidiani (Lily), dan Sanjana Hira, saat syuting berlangsung.
"Kalian beruntung sekali!" begitu seruannya.
Ada alasannya mengapa Dave berkata demikian. Sebagai latar belakang, persahabatan empat perempuan sebaya ini sebenarnya terjadi berkat andil dari pasangan masing-masing. Noi dan Lily sudah berteman sejak lama, namun ternyata pasangan mereka pun berteman dengan pasangan Nikita dan Sanjana. Lewat berbagai perjumpaan dan liburan bersama, terjalinlah pertemanan di antara mereka, tidak hanya di antara para suami.
Inilah yang dimaksudkan beruntung oleh Dave Hendrik, karena tidak semua orang bisa memiliki sahabat yang sekaligus para pasangannya pun berteman akrab.
Perbincangan siang itu juga mengungkap bahwa hubungan persahabatan ini tidak hanya sebatas saling bertemu dan bertukar cerita. Mereka bahkan menikah di waktu yang berdekatan.
Dan sekarang, Noi dan Lily mulai mencoba menjadi partner dalam bisnis restoran. “Keputusan untuk jadi partner bisnis ini diambil last minute, karena saya sebenarnya agak takut berbisnis sama teman, takut ribut. Apalagi kami berdua, kan, sangat dekat. Tapi akhirnya kami memberanikan diri mencoba,” jelas Noi.
Semuanya terungkap saat liburan bersama
Seperti yang disebutkan tadi, keakraban dan keterbukaan di antara mereka erat terjalin lewat momen liburan bersama. Durasi yang cukup lama terjadi ketika mereka live on board ke Raja Ampat dan tinggal selama tujuh hari di atas kapal.
Saat itulah mereka menemukan keaslian dan the unseen things dari teman- temannya. “Ternyata Nikita itu orangnya santai, introvert, punya dunia sendiri, dan suka me time. Tidak seperti public figure yang selama ini saya bayangkan. Dia juga disiplin sekali. Hampir setiap hari di jam 10 pagi dia sudah menyelesaikan dua kali sesi diving,” cerita Noi.
Nikita pun punya pandangan sendiri tentang tiga temannya yang lain, “Jadi ternyata ‘cewek-cewek Jaksel’ ini, yang kalau di social media terlihat selalu cantik dan all out, kenyataannya ketika liburan bisa tampil polos tanpa makeup. Mereka bisa seharian chill-out and do nothing tapi tetap happy.”
Dalam persahabatan quattro ini, mereka memiliki perannya masing-masing
Keempatnya pun punya “peran” masing-masing dalam pertemanan ini. Lily adalah our go to atau “si paling tahu” tentang tempat-tempat baru yang sedang hits.
Sementara Noi adalah “si paling ngerti” soal makanan. “Karena kebahagiaan saya adalah mencoba-coba makanan,” ujar Noi.
Sanjana adalah tempat mereka bertanya soal film atau serial TV yang sedang digandrungi dan harus ditonton.
Dan Nikita, sebagai seorang beauty junkie, tentunya menjadi “si paling beauty”. Maksudnya adalah, sumber informasi utama soal produk kecantikan, baik yang sedang menjadi pembicaraan maupun yang baik untuk digunakan. “Pertemanan kami ini bukan pertemanan yang ‘pelit’. Kalau ada yang bagus dan baru, kami pasti akan saling berbagi informasi,” ujar Lily.
Sehingga, ketika Nikita menemukan produk body serum yang berhasil mentransformasi tampilan kulit tubuhnya dalam waktu singkat, ia tidak merahasiakannya dari teman-temannya.
“Saat mencoba Vaseline Gluta-Hya untuk pertama kalinya terus terang saya langsung amazed! Karena hanya dalam waktu lima hari saya sudah bisa lihat perbedaannya di kulit saya. Makanya waktu baru-baru ini kami liburan lagi, saya bawakan Vaseline Gluta-Hya untuk mereka masing-masing, supaya semuanya bisa mencoba dan merasakan kehebatannya,” ujar Nikita.
Cerita ini pun langsung direspons oleh teman-temannya. “Itu memang bahasa cintanya Nikita, yaitu memberi. Dia suka sekali mengirim makanan atau hadiah,” tutur Noi. “Atau membawakan barang-barang yang mungkin teman- teman saya lupa bawa,” sela Nikita sambil tertawa.
Mengapa Vaseline Gluta-Hya?
Namun, apa yang kemudian membuat Noi, Lily, maupun Sanjana juga akhirnya beralih menggunakan Vaseline Gluta-Hya?
“Sejak menikah, our priorities are shifted, everything changes. Banyak hal yang berubah. Jadi dari perspektif tersebut kami jadi sadar bahwa tidak semuanya harus mahal, dan tidak semua yang mahal berarti bagus atau ampuh. Selain formulanya yang canggih, salah satu poin tambahan dari Vaseline Gluta- Hya ini adalah harganya tidak mahal, tapi manfaatnya sangat terasa. Jadi bisa dibilang inilah rahasia di balik skin transformation yang kami dapatkan,” jelas Sanjana.
Nikita menambahkan, bahwa perubahan prioritas ini juga terkait dengan kesadaran untuk menjaga kesehatan kulit tubuh. “Kalau dulu sebelum menikah atau punya anak, prioritas kita adalah merawat kulit wajah. Sekarang, as we grow older, tidak mungkin yang berubah itu kulit wajah saja. Kulit tubuh pun berubah dan sangat penting untuk merawat kilau sehatnya. Jadi, Vaseline Gluta-Hya ini seperti best kept secret yang ingin selalu saya bagikan kepada teman-teman, karena hasilnya maksimal dengan harga yang sangat terjangkau.”
Sekali lagi, mereka beruntung bisa menjalani perubahan dalam hidup ini bersama-sama, dari sejak belum menikah hingga sekarang masing-masing telah menjadi istri juga ibu.
Peran istri sekaligus ibu memberikan tantangan tersendiri
Dalam beberapa hal, perubahan ini juga memengaruhi pekerjaan mereka dan cara mengambil keputusan, yang kini tentu tidak diambil sendiri. “Saya sudah menerjuni dunia entertainment selama delapan tahun, jadi bisa dibilang kehidupan itu sudah jadi comfort zone saya. Sehingga saat Indra (suami Nikita) mengajak untuk menikah, saya merasa sedang step out of my comfort zone, yaitu dengan menjadi istrinya. Saya sadar tidak akan bisa sebebas dulu, bisa syuting setiap hari karena saya suka pekerjaan itu. Tapi saya tetap berusaha berkarya, walaupun dengan cara yang berbeda,” papar Nikita.
Bagi para pasangan muda ini, kehidupan pernikahan mengajarkan banyak hal. Dan lewat kematangan serta kedewasaan mereka, segala problem dan tantangan dapat dihadapi dengan bijaksana.
“Pernikahan itu tidak seperti cerita di negeri dongeng atau film-film di Netflix. Kita dan pasangan kita harus bersikap dewasa, it is not me versus you, it is you and me versus our problems. Dengan menanamkan pemikiran ini, sesulit apa pun situasinya kita bisa menyelesaikannya dengan baik,” ujar Sanjana.
Hal-hal seperti ini tentu tidak terpampang nyata di social media mereka. Walaupun kadang ada keinginan untuk berbagi pengalaman, tetap ada hal-hal yang mereka sadari harus disimpan untuk diri sendiri.
“Kami hanya menunjukkan apa yang ingin kami tunjukkan dan tetap menjaga privasi,” ujar Sanjana. “Kami merasa tidak semua harus di-share ke publik. Harus ada lives behind the closed door yang hanya menjadi konsumsi pribadi,” tambah Noi.
Itulah mengapa Nikita, Noi, Sanjana, dan Lily sangat menghargai hubungan persahabatan mereka ini. Tempat berbagi cerita dan bisa menjadi diri sendiri tanpa takut merasa dihakimi atau diabaikan. Saat ditanya apa rahasia dari langgengnya hubungan pertemanan ini, mereka bergantian menjawab, “Trust, honesty, and sincerity.” Tiga ingredient yang ampuh untuk menjaga indahnya persahabatan.
Portofolio ini:
Busana: Pada Nikita Willy & Likwidiani, Peggy Hartanto; Pada Noi Aswari Jeffry Tan; Pada Sanjana Hira Masou Atelier;
Makeup: Ryan Ogilvy (Nikita Willy & Sanjana Hira); Archangela Chelsea & Adam Soemardi (Noi Aswari & Likwidiani)
Hair: Lutfil Huda (Nikita Willy & Sanjana Hira); Oca PS (Noi Aswari & Likwidiani)
Aksesori: Nikita Willy Gold & Project Piccolo
Teks: Febe R. Siahaan
Fashion stylist: Yudith Kindangen
Fotografer: Andre Wiredja - NPM Photography
Digital team: Erica Arifianda, Sabrina Sulaiman
Asisten stylist: Janice Mae
Asisten fotografer: David Andriana
Lokasi: The Langham, Jakarta