Hampir 23 tahun setelah kematiannya, foto-foto mendiang Putri Diana tidak lekang oleh waktu – bahkan penampilan dari TikTok dapat terinspirasi dari penampilannya. Sebagian besar masih teprukau dengan kehidupannya dan berbagai busana yang ia kenakan, mulai dari sweter intarsia yang ia kenakan dalam beberapa tahun pertama menjadi anggota kerajaan hingga penampilan memukaunya setelah bercerai dari Pangeran Charles. Dalam catatan sejarah, penampilannya setelah bercerai mendapatkan perhatian paling banyak. Namun, berkat cuplikan foto dari musim keempat The Crown, gaya busana di tahun 1980an kembali menjadi tren runway saat ini.
Kemunculan tren busana Putri Diana kembali hadir berkat Rowing Blazers. Hari ini, brand yang dicintai para pelajar ini merilis sebuah koleksi sebagai bentuk penghormatan mereka kepada gaya busana sang putri, menampilkan kembali penampilan-penampilan ikonisnya. Koleksi yang akan dirilis meliputi celana panjang wide leg twill, Sherpa fleeces dengan motif jockey, celana pesepeda blazer double-breasted, dan kemeja rugby khas dari Rowing Blazers.
Namun, koleksi ini memusatkan perhatian banyak orang dengan perilisan kembali dua sweter yang sangat dekat dengan gaya Putri Diana di tahun 1980-an: sweter bermotif domba keluaran Warm & Wonderful, serta jumper “I’m a Luxury” rancangan Gyles & George.
“Putri Diana sangat memukau,” ungkap salah satu desainer dari Warm & Wonderful, Joanna Osborne. “Ia masih terasa sangat relevan dan banyak orang tertarik pada dirinya dan keluarganya. Ia mudah untuk dipahami dan terbuka, serta memiliki gaya berpakaian yang sama dengan kita semua. Bahkan setelah bertahun-tahun, ia tetap memiliki pengaruh luar biasa dalam dunia fashion melalui gaya busananya kental dengan paduan kemandirian, kebaikan, dan glamor.”
Pada 1980-an, Joanna dan rekannya, Sally Muir sangat terkejut ketika mengetahui rancangan mereka dikenakan oleh Putri Diana dalam beberapa kegiatan dan acara, berhasil masuk ke berita utama. “Kami tidak tahu kalau ia memiliki jumper domba dan mengetahui hal tersebut ketika melihat fotonya di halaman pertama koran hari Minggu,” ungkap Joanna.
Gyles Brandreth dari Gyles & George, juga memiliki reaksi serupa ketika ia melihat Diana dalam balutan sweter “I’m a Luxury” rancangannya. “Saya sangat bahagia dan tidak terlalu terkejut,” ungkapnya. “Berkesempatan untuk bertemu dengannya, saya tahun ia adalah seseorang yang menyenangkan dan lucu. Saya rasa ia menghargai sedikit lelucon pada jumper tersebut; warna, tampilan, gaya.”
Meski gaya busana Putri Diana berkembang di era '90-an, ketika ia lebih memilih berpenampilan lebih minimalis dan menyesuaikan tren masa itu, kecintaannya pada warna-warna cerah dan sweter unik masih kental terlihat. “Hal yang menurut saya menyenangkan adalah gaya busananya," ungkap Gyles. “Penampilan yang kasual, smart, dan informal dari Diana. Tidak banyak lengan puff, tetapi ketika ia mengenakan jumper seperti kami semua. Ia menyukai warnanya. Ia menyukai garis, lelucon di dalamnya. Itulah yang sangat saya hargai ketika bertemu dengannya. Ia mengatakan kepada saya, ‘Oh, jumper ini membuat saya tersenyum.’ Dan memori tentang Diana lah yang membuat saya tersenyum.”
(Penulis: Barry Samaha; Alih Bahasa: Vanessa Masli; Artikel ini disadur dari BAZAAR US; Foto: Courtesy of BAZAAR US)