Crazy Rich Surabayan Akan Segera Dibuat Film?

Terinspirasi dari kehidupan mewah para pemeran Crazy Rich Asians, dunia perfilman lokal turut berkreasi.



Belum usai dihebohkan dengan hashtag bertuliskan #CrazyRichSurabayan yang ramai beredar di sosial media. Ternyata ketenaran hashtag di balik candaan ini lantas dibawa serius oleh tim Faclon Pictures.

Kabar baik bagi Anda para pecinta film lokal. Adaptasi novel karangan Kevin Kwan yang berjudul Crazy Rich Asians yang baru saja usai difilmkan ini akan segera dirilis ulang. Bedanya, kali ini dalam versi warga Surabaya.


Jakarta saja kalah sebagai Ibukota. Apalagi Bandung yang dikenal amat bersahaja. Benar sekali. Gaya hidup mewah ala kalangan sosialita Surabayalah yang menjadi inspirasi utama.

Pasti masih teringat jelas. Senyum kecil yang tersungging di bibir efek habis menontoni yang dibintangi aktor tampan Henry Golding. Akui saja, beberapa di antara kita pasti juga ada yang sempat menitikkan air mata karena terharu dengan adegan romantis di film tersebut.



Dampak usai menonton film adaptasi novel ini pun beragam. Para wanita biasanya langsung lupa daratan dan membayangkan mengalami romansa tersebut di kehidupan nyata. Banyak pula yang jauh lebih realistis. Khususnya para penonton pria.

Rasanya kehidupan mewah ala pasangan Nick dan Rachel hanya ada di film. Sebelumnya maaf kepada para pria. Kali ini, Bazaar lebih memihak kepada para penonton wanita.



Bukan karena terbuai, namun nyatanya hidup mewah ala keluarga dan kerabat Kevin Kwan memang terdapat di dunia nyata. Bahkan, berjarak dekat dengan kita. Tepatnya di kota Surabaya.

Lepas dari kisah romantisnya, kalangan sosialita Surabaya memang dikenal dengan gaya hidup glamornya. Bagi Anda yang memiliki teman sosial media yang merupakan salah satu dari mereka, pasti sudah paham benar.

Mungkin atas dasar itulah, Judith Tirza beride untuk membuat hashtag #CrazyRichSurabayan. Berprofesi sebagai guru di Taman Kanak Kanak, ia sama sekali tidak menyangka kicauan Twitter-nya akan mendunia.


Judith pun mengaku awalnya ia hanya setengah bercanda menuliskan hashtag tersebut. Ia hanya sekadar terinspirasi dari pengalaman pribadinya mengajak murid-muridnya yang kebanyakan berasal dari keluarga berada.

Ternyata banyak pengguna sosial media sependapat dengan unggahan hashtag Judith tersebut. Angka fantastis pun akan ditemukan saat Anda iseng mencarinya dalam kolom search Instagram.

Tidak menyia-nyiakan fenomena dalam sosial media ini, Faclon Pictures bergerak cepat. Mereka saja mengumumkan kepada publik mengenai rencana perilisan film Crazy Rich Surabayan. Tim produksi ini pun kembali sukses membuat viral hashtag yang sudah mulai meredam.


Seperti versi aslinya, Crazy Rich Surabayan akan dirilis dalam wujud buku terlebih dahulu. “Rencananya akan bergenre literatur personal,” ujar Frederica selaku perwakilan dari Faclon Pictures saat konfrensi pers berlangsung. “Isi bukunya tidak akan hanya membahas mengenai kekayaan para sosialita Surabaya. Namun disertai sisi polos serta cerita menyentuh dari para murid kanak-kanak,” tambahnya lagi.



Bukan hanya gaya hidup kaum sosialita yang menginspirasi pembuatan film ini. Bukan juga kisah humor semata untuk digunjingkan lebih lanjut di sosial media. Tetapi juga mengenai fakta dan kepolosan para murid yang sama sekali tidak berniat menyombongkan diri.

Jadi jangan melabelkan tim produksi lokal ini sebagai pekerja kreatif yang hanya bisa meniru. Judulnya mungkin kurang lebih menyerupai. Inspirasinya pun sama-sama dari gaya hidup kaum elit. Tetapi kontennya jelas tidak kalah berbobot.

Ketimbang menampilkan adegan romansa yang hanya bisa dikhayalkan, film Crazy Rich Surabayan akan digarap lebih berlandaskan fakta. Tentunya tidak kalah menarik dengan versi aslinya. Mengingat isi kontennya akan lebih humoris dan menghibur.

Jadi, sudah selayaknya kita mendukung para pekerja di dunia industri perfilman lokal ini. Belum lagi keseriusan niat mereka untuk merilisnya dalam dua wujud sekaligus, buku dan film.


Pilihan bagi kita pun menjadi semakin beragam. Bagi pecinta literatur, silahkan segera membeli bukunya. Tidak ketinggalan bagi para penyuka film, Crazy Rich Surabayan lengkap hadir dalam bentuk tontonan.


Kalau tidak ingin memilih salah satunya. Bahkan, lebih baik lagi jika bisa melakukan keduanya. Membaca buku dan setelahnya menyaksikan filmnya. Nantinya jangan terlalu serius membandingkan kualitas.

Apapun wujud akhirnya, sudah selayaknya kita mendukung keseriusan niat tim Faclon Pictures untuk memajukan dunia kreatif lokal. Mari tutup dengan kabar baik.

Tidak perlu lagi menunggu lama untuk membaca sekaligus menyaksikan Crazy Rich Surabayan. Bukunya akan terbit di akhir tahun. Menyusul proses garapan filmnya yang segera menyusul di awal 2019.


(Foto: Jakub Gojda, Dmitry Moiseenko, Volodymyr Nikulin, loganban©123RF.com123rf.com, Instagram @surabaya, @crazyrichasians, @rida_fox, @rikavega, @cinemaxxtheater)