Material denim akan tetap populer, material sepanjang masa. Salah satu yang menjadi favorit adalah celana denim yang pada masa ke masa terus berevolusi sesuai dengan kebutuhan, seperti yang Anda bisa telusuri tentang sejarah denim di artikel ini.
Bicara tentang material denim yang lebih tahan lama dan tahan "banting" dibanding bahan lainnya, membuat koleksi denim di lemari pakaian terkesan lebih awet, apalagi jika Anda memilih material denim yang berkualias, plus mampu merawatnya dengan tepat. Tak heran apabila item denim menjadi salah satu benda fashion yang populer untuk menjadi "warisan", maupun bertengger di etalase thrift store karena kerap dicari penggemarnya.
Ya, semenjak isu sustainable atau konsep keberlanjutan yang semakin marak dan membuat masyarakat sadar, kejelian konsumen akan hal yang berdampak baik bagi lingkungan perlu ditanggapi dengan serius oleh para pelaku di industri fashion. Untungnya, berbagai label fashion dan perancang busana pun merespons isu ini dengan sangat baik, dan menyadari bahwa peran mereka sangat besar untuk memulai perubahan demi kelangsungan hidup di bumi.
Kabar baik itu pun datang dari label denim yang legendaris yakni, Levi’s®, produsen denim klasik terbesar di dunia yang berasal dari Amerika Serikat yang dibuat sejak tahun 1873 oleh Loeb Strauss, seorang lelaki brilian kelahiran Jerman. Sampai sekarang Levi’s® terus konsisten untuk selalu berkembang ke tingkat berikutnya, lewat inovasi baru yang tak tertandingi dalam industri pakaian. Berbagai langkah inovatif pun dipersembahkan Levi’s®, khusus di tahun 2022 ini akhirnya koleksi terbaru dari Levi’s® 501® resmi diluncurkan. Apa yang berbeda?
Rupanya label denim ini menemukan teknik aplikasi fashion yang circular, yaitu bentuk fashion yang menggunakan kembali bahan-bahan yang telah ada dimiliki oleh industri fashion. Cara ini diterapkan pada koleksi Levi’s® 501®, sebab materialnya terbuat dari serat Circulose® yang sumbernya merupakan dari viscose berkelanjutan dibuat sebagian dari denim daur ulang, dan kapas organik yang dirancang untuk dapat didaur ulang.
Pada umumnya memproduksi material katun memang penuh dengan tantangan. Pertanian katun konvensional mendefinisikan jika dalam produksinya sangat mengambil alih air, tanah serta sumber daya alam, dan pada akhirnya terbakar atau terbuang. Levi’s® dengan gigih ingin menghindari masalah seperti itu, dengan mencari cara baru dan jalan terbaik untuk perusahaannya.
Opsi yang ditemukan adalah dengan mengganti garmen dari serat sintetis menjadi alternatif katun 100 persen, seperti kantung saku polyester, benang, label dan interfacing. Dari sana Levi’s® 501® berhasil menghilangkan elemen polusi yang mengganggu proses pemulihan kapas. Akhirnya jadilah denim baru yang terbuat dari denim lama, yang khusus didesain agar nantinya dapat berpotensi untuk dibuat ulang dan menjadi denim yang baru lagi, dan begitu seterusnya. Menarik bukan? Ternyata denim pun sangat bisa menjadi item yang ramah lingkungan.
Apalagi lewat pemakaian material dan penerapan langkah- langkah di atas, secara langsung menunjukkan bahwa produksi Levi’s® 501® menggunakan sumber daya alam dan bahan kimia yang jauh lebih sedikit. Cara cerdas ini sejalan dengan strategi yang lebih luas untuk konservasi sumber daya di seluruh life cycle produk Levi’s®, yang menjadi bagian penting dari kampanye Levi’s®, “Buy Better Wear Longer”.
Komitmen besar dari Levi’s® bagi kebaikan alam juga diungkapkan oleh Una Murphy selaku Direktur Inovasi Desain Levi’s®, “Dalam penelitian dan upaya pengembangan berkelanjutan, kami berusaha untuk meningkatkan praktik desain kami dan melestarikan sumber daya lingkungan dengan segala cara yang kami bisa,” kata Una. Ya, Levi’s® ingin membuktikan kepada dunia bahwa label legendaris ini mampu mempertahankan posisinya di industri fashion, dengan dapat memberi produk ramah lingkungan lewat material sederhana namun berdampak luar biasa, dan memenuhi standar kualitas tertinggi.
Koleksi Levi’s® 501® tersedia bagi pria dan wanita, serta dapat dibeli di Original Levi’s® Store terpilih di seluruh Indonesia.
Baca juga: Mengetahui Sejarah dan Asal Mula Bahan Denim
(Teks: Erica Arifianda & Alyssa Tagor; Foto: Courtesy of Levi's)