Pementasan Teatrikal Puisi "Manusia Istana"

Bersama enam aktris dan dua musisi ternama Indonesia, Radhar Panca Dahana mengemas seni pembacaan puisi dalam atmosfer yang dramatis.

Kiri ke kanan: Prisia Nasution, Dinda Kanya Dewi, Marcella Zalianty, Maudy Koesnaedi, Olivia Zalianty, Cornelia Agatha


Ada banyak cara untuk menikmati karya sastra, salah satunya adalah melalui pementasan teater. Pada tanggal 27 dan 28 Januari 2017 lalu, sejumlah karya milik sastrawan Radhar Panca Dahana yang tergabung dalam antologi buku puisi Manusia Istana dipentaskan secara teatrikal di gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Perhelatan kesenian ini direalisasikan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dengan menggandeng OZ Production dan Kasni Production. Enam aktris ternama seperti Cornelia Agatha, Maudy Koesnaedi, Prisia Nasution, Olivia Zalianty, dan Marcella Zalianty didaulat untuk membacakan dua puisi dengan interpretasi teatrikal masing-masing, sehingga setiap penampilan memiliki keunikan karakternya sendiri.

Pembacaan puisi "Manusia Istana" didukung dengan tata artistik panggung yang mencakup latar, obyek suara, serta penataan cahaya yang baik demi mewujudkan suasana kehidupan yang tersirat dalam puisi tersebut. Sentuhan modern seperti video streaming dan video mapping turut diadopsi agar atmosfer di atas panggung terasa semakin hidup.

Iringan musik berformat orkestral yang dibawakan oleh musisi terkemuka seperti Slank dan Tony Q Rastafara turut memberikan warna tersendiri dalam pementasan ini.

Pembacaan puisi dramatik seperti ini disebut sebagai genre baru pertunjukan di Indonesia, yang digagas oleh Radhar Panca Dahana bersama Teater Kosong yang dirintisnya sejak 1984. Ia berharap dengan mengemas pembacaan puisi secara teatrikal seperti ini, penonton dapat lebih memahami gagasan yang terkandung di dalamnya.

(Foto: courtesy of Bakti Budaya Djarum Foundation)