Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Mengenal Sejarah Olahraga Padel dan Perkembangannya yang Semakin Mendunia

Telusuri asal usul padel dari Meksiko hingga mendunia, olahraga raket modern yang seru, sosial, dan penuh gaya.

Mengenal Sejarah Olahraga Padel dan Perkembangannya yang Semakin Mendunia
Courtesy of Freepik

Olahraga padel kini menjadi fenomena global, tetapi perjalanan panjangnya bermula dari ide sederhana yang lahir di Meksiko pada akhir 1960-an. Enrique Corcuera, sang pencetus, menciptakan lapangan raket lebih kecil dengan tambahan dinding, sehingga terciptalah permainan baru yang unik dan mudah diakses. Dari sana, padel menyebar ke Spanyol dan Argentina, berkembang pesat, lalu menjelma menjadi olahraga populer di Eropa.

Keunikan memadukan unsur tenis dan squash membuat padel digemari berbagai kalangan, baik untuk rekreasi maupun kompetisi. Popularitasnya kian meningkat seiring digelarnya turnamen internasional dan pembentukan federasi resmi yang mengatur standar permainan. Kini, padel tidak hanya dikenal sebagai olahraga rekreatif, tetapi juga olahraga prestasi yang mendunia, menghadirkan semangat kebersamaan dan tren modern yang terus berkembang. 

BACA JUGA: Padel dan Tennis: Ini Bedanya yang Wajib Anda Tahu!

Perkembangan Awal Permainan Padel

Perkembangan awal olahraga padel dimulai ketika permainan ini menyebar dari Meksiko ke Spanyol pada awal 1970-an berkat seorang bangsawan Spanyol, Alfonso de Hohenlohe. Ia melihat potensi besar dari permainan unik ciptaan Enrique Corcuera tersebut dan membawanya ke Marbella, Spanyol, dengan membangun lapangan padel pertama di Eropa. Sejak saat itu, olahraga ini segera mendapat perhatian kalangan elite dan selebriti, sehingga popularitasnya meningkat pesat. Tak butuh waktu lama, padel juga merambah Argentina, negara yang memiliki budaya tenis kuat dan komunitas olahraga raket yang solid.

Argentina kemudian menjadi pusat kedua pertumbuhan padel, bahkan melahirkan banyak pemain profesional yang mendominasi turnamen internasional. Kombinasi dukungan fasilitas, komunitas yang aktif, serta daya tarik permainan yang mudah dipelajari menjadikan Spanyol dan Argentina sebagai pondasi kokoh perkembangan padel modern. Hingga kini, kedua negara tersebut masih diakui sebagai pusat sejarah sekaligus kiblat olahraga padel dunia, tempat lahirnya inovasi, kompetisi bergengsi, dan tradisi yang terus berkembang.

Courtesy of Freepik

Peran Dinding dalam Padel

Salah satu elemen paling khas yang membedakan padel dari olahraga raket lainnya adalah keberadaan dinding yang mengelilingi lapangan. Jika dalam tenis bola langsung dinyatakan mati ketika melewati garis, dalam padel justru dinding menjadi bagian sah dari permainan, selama bola terlebih dahulu memantul di lantai area lawan. Hal ini menciptakan dinamika unik karena pemain harus mampu membaca arah pantulan dinding dan memanfaatkannya untuk bertahan maupun menyerang. Dari segi strategi, dinding membuat rally lebih panjang dan penuh variasi, sehingga permainan terasa lebih menantang serta tidak mudah diprediksi. Bagi pemula, mungkin pantulan ini menjadi tantangan awal, namun seiring latihan, teknik mengantisipasi bola dari dinding justru menjadi keunggulan tersendiri. Elemen ini pula yang menjadikan padel terasa lebih inklusif, karena pemain tidak perlu hanya mengandalkan kekuatan pukulan, melainkan juga kecerdikan dalam memanfaatkan ruang. Dengan demikian, dinding dalam padel tidak sekadar pembatas lapangan, tetapi elemen strategis yang memberi warna berbeda, memperkaya taktik, serta menjadikan padel olahraga yang lebih seru, dinamis, dan khas dibanding tenis maupun squash.

Popularitas Permainan Padel di Eropa

Popularitas padel di Eropa, khususnya di Spanyol, tidak lepas dari sejumlah faktor yang membuat olahraga ini berkembang begitu cepat dan masif. Salah satunya adalah sifat padel yang mudah dimainkan oleh berbagai kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa, tanpa memerlukan teknik serumit tenis. Ukuran lapangan yang lebih kecil serta keberadaan dinding kaca membuat permainan terasa lebih dinamis, cepat, dan penuh strategi, sehingga menarik minat pemain baru maupun atlet berpengalaman.

Di Spanyol, dukungan infrastruktur sangat berperan penting; banyak klub olahraga membangun lapangan padel sebagai fasilitas tambahan, yang kemudian menjadi magnet bagi komunitas lokal. Selain itu, media dan figur publik juga ikut mendorong tren ini dengan memperkenalkan padel sebagai gaya hidup sosial, bukan sekadar olahraga kompetitif. Karakter padel yang dimainkan berpasangan menjadikannya aktivitas sosial yang menyenangkan, sehingga cocok dengan budaya masyarakat Eropa yang gemar aktivitas bersama. Tidak heran jika padel kini menjadi olahraga raket kedua paling populer di Spanyol setelah tenis, bahkan terus meluas ke Italia, Prancis, dan negara Eropa lainnya.

Peran Padel sebagai Gaya Hidup Modern

Padel kini berkembang bukan hanya sebagai olahraga, tetapi juga bagian dari gaya hidup modern yang identik dengan kebersamaan, keseruan, dan aksesibilitas. Berbeda dengan olahraga raket lain yang cenderung membutuhkan keterampilan teknis tinggi, padel dirancang lebih sederhana sehingga mudah dimainkan oleh siapa saja, termasuk pemula. Lapangan yang lebih kecil, aturan permainan yang praktis, serta adanya dinding sebagai bagian dari strategi menjadikan padel terasa lebih dinamis sekaligus menyenangkan. Lebih dari itu, padel dikenal sebagai olahraga sosial karena biasanya dimainkan secara ganda, mendorong kerja sama tim, komunikasi, dan interaksi antar pemain di setiap pertandingan. Banyak komunitas padel pun tumbuh di berbagai negara, termasuk Indonesia, sehingga olahraga ini menciptakan ruang baru bagi orang-orang untuk bersosialisasi sambil tetap menjaga kebugaran. Citra padel sebagai olahraga kekinian semakin kuat karena cocok dipadukan dengan gaya hidup sehat dan aktif yang banyak dicari generasi modern. Kombinasi antara manfaat fisik, nilai kebersamaan, dan keseruan membuat padel bukan sekadar olahraga, tetapi juga simbol tren gaya hidup global yang semakin digemari.

BACA JUGA: 

Olahraga yang Boleh Dilakukan Setiap Hari: Bugar Tanpa Harus Overtraining

Inilah 7 Rekomendasi Raket Padel untuk Pemula