Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Menelusuri Persahabatan Model Papan Atas Kelas Dunia

Series dokumenter terbaru yang menayangkan lika-liku persahabatan Cindy Crawford, Naomi Campbell, Linda Evangelista, dan Christy Turlington.

Menelusuri Persahabatan Model Papan Atas Kelas Dunia
Courtesy of Bazaar US

Inilah alasan mengapa kita tidak bisa meninggalkan era 90-an.

BACA JUGA: Naomi Campbell Membagikan Video Langka Menampilkan Putrinya

Sebagai sebuah budaya, kita sangat bernostalgia, terutama dalam ketika membahas fashion. Kita hidup di alam semesta yang circular: apa yang pernah terjadi akan terulang kembali, dan mungkin juga akan terjadi untuk kedua dan ketiga kalinya. Namun, beberapa peristiwa memiliki keajaiban yang tidak dapat ditiru, dan hubungan takdir para supermodel orisinal. 

Mereka ialah, Cindy Crawford, Naomi Campbell, Linda Evangelista, dan Christy Turlington.

Perjalanan mereka menuju puncak ketenaran sekaligus menaklukkan industri mode didokumentasikan dalam film dokumenter baru yang memukau dari sutradara Roger Ross Williams (Love to Love You, Donna Summer) dan Larissa Bills (On Pointe), yang diberi judul The Super Models. 

Film yang terdiri dari empat bagian ini, dan akan tersedia untuk disaksikan melalui AppleTV+ pada tanggal 20 September. Berisikan tentang rincian riwayat hidup masing-masing model. Cindy berasal dari Illinois, Naomi Campbell dari London, Christy dari California, dan Linda dari Kanada. Ditambah lagi yang lebih menarik, film ini menggali persahabatan erat yang mereka jalin selama perjalanan mereka menuju puncak.

Courtesy of Bazaar US

"Saya menggambarkannya layaknya perkemahan musim panas. Ketika mereka masih remaja saat memulai karier mereka dan dimasukkan ke dalam lingkungan yang unik, dan mereka memiliki pengalaman bersama-sama di dunia mode yang tidak akan pernah dimiliki orang lain," jelas Larissa Bills kepada Harper's Bazaar melalui London. 

"Sungguh luar biasa melihat berapa lama hubungan ini telah berlangsung. Anda juga dapat mengatakan bahwa ini seperti masa SMA. Mereka adalah gadis-gadis remaja bersama dan sekolah mereka adalah sekolah mode. Sekolah mereka adalah sekolah mode terbaik di dunia. Ada di Paris, London, Milan. Itulah pendidikan dan sekolah mereka. Jadi mereka memiliki pendidikan yang sangat khusus yang akan selalu mengikat mereka bersama." 

Menurut para sutradara, mengajak keempat wanita ini untuk membuka diri di depan kamera sangatlah mudah, belum lagi mereka pada dasarnya memang glamor.

"Kami bertemu dengan mereka tanpa kamera secara langsung ketika kami pertama kali memulai proyek ini," ujar Larissa.

"Kami terbang ke LA dan hanya bergaul dengan Cindy di Malibu, dan putrinya, Kaia sedang bermain dengan anjingnya, serta Randy berbaring di tepi kolam renang dan kami hanya bagian dari keluarga. Kemudian Cindy menunjukkan kepada saya sekeliling kantornya dan menunjukkan foto-foto Richard Avedon favoritnya yang tergantung di dinding. Bayangkan jika semua foto keluarga Anda terpampang di dinding, namun foto-foto tersebut diambil oleh Arthur Elgort, Patrick Demarchelier, dan Peter Lindbergh."

Di balik kemewahannya, mereka ternyata sangat mudah dipahami.

"Anehnya, mereka sangat mudah untuk dipahami sebagai wanita," lanjut Larissa. "Ketika mereka mulai berbicara dan ketika mereka mulai menceritakan kisah mereka atau hanya berbicara tentang kehidupan sehari-hari mereka selama produksi ini, mereka menjadi jauh lebih manusiawi untuk saya, dan itu benar-benar bermakna."

Seri ini secara keseluruhan wajib ditonton oleh semua penggemar fashion.

Banyak dari kisah-kisahnya yang kini telah diakui sebagai pengetahuan budaya pop, namun ini adalah pertama kalinya keempat wanita tersebut muncul dalam film yang merefleksikan kembali dekade yang membentuk karier mereka. Film dokumenter ini juga berfungsi sebagai bahan studi tentang apa yang diperlukan untuk menjadi selebriti global di era sebelum adanya media sosial.

Courtesy of Bazaar US

"Mereka adalah para influencer orisinal," kata Ross Williams. "Itu terjadi sebelum adanya internet! Sebelum dial up! Mereka harus melakukan semuanya secara analog. Mereka mencapai apa yang mereka lakukan dengan menjadi cantik dan ada di mana-mana, dan momen seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi."

"Ini adalah masa di mana terjadi penggabungan antara seni dan Hollywood serta musik dan MTV. Semua itu menyatu dan mereka memanfaatkannya," lanjutnya. 

"Mereka mengencani bintang-bintang rock. Mereka menikah dengan bintang film. Itu adalah masa di mana mereka melampaui mode itu sendiri untuk menjadi ikon budaya pop, dan itulah pertama kalinya hal itu terjadi. Sekarang, semua orang memiliki Instagram, ini dan itu dan semua orang menjadi supermodel sekarang. Tetapi semuanya dimulai dari mereka."

Seri dokumenter ini membahas semuanya, tentu saja, termasuk momen-momen yang melekat dalam ingatan budaya pop, seperti video musik "Freedom" dari George Michael, dampak kematian Gianni Versace di seluruh industri mode, soundbite, "Saya tidak akan bangun dari tempat tidur dengan bayaran kurang dari 10 ribu dolar per hari" yang terkenal, serta acara MTV favorit para penggemarnya, House of Fashion.

"Semuanya kemudian didokumentasikan. Sampai pada titik di mana pada dasarnya kami memiliki terlalu banyak bahan. Sering kali para pembuat film dokumenter merasa seperti, 'Ya Tuhan, kami tidak memiliki rekaman. Apa yang akan kita lakukan, animasi? Namun kami tidak mengalami masalah itu karena semuanya sudah ada," kata Ross Williams. "Dan, kami harus memasukkannya ke dalam empat jam."

Bagi sebagian orang yang menyaksikan kebangkitan mereka secara langsung, film supers tidak hanya berfungsi sebagai jendela ke dalam mode tahun 90-an, tetapi juga budaya tahun '90-an secara keseluruhan.

 "Lokasi eksotis tempat mereka syuting dan melihat mereka di karpet merah-seperti membuka dunia bagi kita semua," jelas Larissa. "Mereka menjadi perwakilan budaya dalam beberapa hal dan melampaui dunia mode dan menjadi bagian dari orbit. Mereka adalah internet kita. Mereka membelikan kita dunia melalui halaman-halaman majalah. Mereka membelikan kita kehidupan mereka dan dunia."

Roger mengatakan bahwa baginya, Cindy, Naomi, Christy, dan Linda merepresentasikan "kesempurnaan, keindahan, dan kesuksesan". Sebuah manifestasi American dream, jika mereka memakai adibusana.

"Mereka akan menciptakan seni dan itu benar-benar seni," tambahnya. "Semuanya begitu cepat dan instan serta Instagramable sekarang. Tapi mereka memberikan kami kemewahan saat kami sangat membutuhkannya dalam hidup kami. Mereka akan selamanya menjadi representasi global dari kekuatan dan kemewahan yang akan selalu kita idam-idamkan."

BACA JUGA:
25 Supermodel yang Mendominasi Dunia Mode pada '80-an
Para Supermodel Ikonis Era '90-an Akan Muncul di Apple TV+

(Penulis: Bianca Betancourt; Artikel ini disadur dari Bazaar US; Alih bahasa: Angel Lawas; Foto: Courtesy of Bazaar US)