Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Bally Kembali ke Panggung Fashion Week dengan Definisi Baru yang Segar Setelah 20 Tahun Hiatus

Dengan logo dan Direktur Kreatif baru, Bally menandakan kedatangannya kembali ke kalender pekan mode melalui koleksi Spring/Summer 2023.

Bally Kembali ke Panggung Fashion Week dengan Definisi Baru yang Segar Setelah 20 Tahun Hiatus
(Foto: Courtesy of Bally)

Setelah 20 tahun hiatus dari perayaan pekan mode, kini rumah mode asal Swiss, Bally, siap mencuri perhatian para pencinta dan pemerhati mode melalui visi Direktur Kreatif barunya, Rhuigi Villaseñor. Sosok pendiri brand streetwear Rhude ini dipercayakan untuk menggiring Bally melalui transformasi ke era yang baru.  

(Foto: Courtesy of Bally)

Luks namun sarat intimasi, koleksi perdana Rhuigi sebagai Direktur Kreatif untuk Bally Spring/Summer 2023 menyatakan arahan baru untuk salah satu rumah mode terlawas di dunia fashion. Hal ini terpampang di runway melalui perpaduan warisan luxury codes Bally yang telah berdiri sejak tahun 1851 dengan sentuhan kontemporer abad ke-21.

Lekukan partisi dengan permukaan kayu dan kaca membelah landasan pacu, memberikan langkah dinamis bagi setiap model yang melintas. Penerangan cenderung redup dipadu dengan visual tiang-tiang lampu jalan, menciptakan latar belakang yang sederhana namun dramatis untuk siluet-siluet memesona yang segera tampil.

(Foto: Courtesy of Bally)

(Foto: Courtesy of Bally)

Di bawah naungan Rhuigi, Bally tampaknya siap menyongsong sosok wanita yang lebih berani. Dress dengan cut-out asimetris menampilkan lebih dari sepenggal kulit di bagian pinggang dan pinggul. Rangkaian swimwear juga hadir mendominasi runway melalui penggunaan material metalik dengan aksen hardware. Kemudian interpretasi busana resor dielevasi dengan padu padan coat maxi berwarna cokelat dengan detail laser cut yang sensasional. Hadir juga kompartemen fungsional leluasa atau tote bag yang diberikan pendekatan mewah menggunakan material kulit piton serta suede.

(Foto: Courtesy of Bally)

(Foto: Courtesy of Bally)

Suguhan siluet prestisius dan tailoring prima tampil dalam format modern dengan penggunaan material kulit piton, metalik, serta corak kayu pada bahan velvet. Sederet setelan blazer dengan potongan streamlined yang tak lekang waktu dipadu padan dengan aksesori seperti boots dan tas kulit piton dengan rantai chunky, serta ragam aksesori rantai emas.

(Foto: Courtesy of Bally)

Nampaknya Bally baru menggemakan unsur ekletik yang penuh semangat muda. Ragam palet menyusul satu sama lain secara bergantian, mulai dari warna-warna netral cokelat, navy, hitam, dan mustard hingga warna pop yang lebih moncolok, metalik hingga yang bercorak. Tak terlupakan atasan dan rok panjang barpayet hitam reflektif yang dipadankan dengan denim, menciptakan momen yang effortlessly chic. 

(Foto: Courtesy of Bally)

Show ditutup dengan busana denim on denim dengan tumpukan aksesori gelang dan kalung, serta aksentuasi kacamata hitam yang semakin menggemakan direksi Bally yang baru. Modern, chic, dan tentunya penuh penghormatan terhadap sejarah yang panjang.

(Penulis: Hans Hambali, Foto: Courtesy of Bally)