Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Imajinasi Menjadi Kenyataan di Panggung Peragaan Louis Vuitton Men’s Spring/Summer 2023

Ornamentasi perahu kertas origami serta visual kastil pasir sebagai latar belakang panggung membangkitkan imajinasi dan kreativitas seorang anak yang tak terbatas

Imajinasi Menjadi Kenyataan di Panggung Peragaan Louis Vuitton Men’s Spring/Summer 2023
(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Jika Anda cukup beruntung memiliki memori manis masa kecil membangun kastil pasir di pantai saat berlibur dengan keluarga, peragaan busana Louis Vuitton Men’s untuk koleksi Spring/Summer 2023 terbarunya di pantai Aranya, China, akan menjadi perjalanan lintas waktu yang penuh nostalgia. 

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Lewat tajuk  “Collection ∞,” tim Louis Vuitton Studio Pret-a-Porter Homme membangkitkan semangat kreativitas seorang anak yang menjadikan nyata sebuah mimpi di kepala melalui media sesederhana pasir. Hal ini dinyatakan secara ekstra melalui set design visual kota pasir dengan gedung-gedung tinggi serta sosok manusia raksasa yang setengah terkubur di dalam pasir. Sentimen jenaka melalui permainan rasio dan ilusi ini juga senantiasa membangkitkan spirit mendiang Direktur Artistik, Virgil Abloh, yang gemar menjelajahi isi kepala seorang anak yang tanpa batas.

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Konsisten dengan tajuk serta lekuk landasan pacu yang membentuk simbol berkelanjutan infinity, unsur playful dan penuh semangat seorang anak senantiasa ditampilkan melalui distorsi lekuk, semburat warna pop, dan perpaduan corak pada rangkaian busana sweater rajut, setelan tailored, luaran trench coat, serta atasan jaring-jaring. 

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Ada pula ornamentasi pesawat kertas yang identik dengan permainan anak kecil pada setelan hitam, taburan patchwork dengan elemen jenaka, serta implementasi charms warna-warni pada rangkaian aksesori dan tas. Hal ini dikawinkan dengan teknik kerja tangan Louis Vuitton yang istimewa, dengan atensi terhadap intrikasi detail yang paling kecil pun.

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Siluet-siluet fantastis bak objet d’art tampil melintas dalam wujud speaker boombox yang dikenakan di bagian punggung dengan perekat ransel.

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Visual origami kembali tampak, kini dalam format kompartemen clutch berbentuk perahu kertas. 

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Elemen androgini tampil lebih jenaka melalui perpaduan rok bervolume dengan atasan rajut grafis. Tas sculptural berbentuk rumah kembali menekankan unsur imajinatif anak-anak, dan sepatu boots memberikan sentuhan maskulin. Kemudian sarung tangan kulit dengan pengencang drawstring serta sepatu boots chunky membumbui tampilan feminin rok lipit dengan sentuhan utilitarian.

(Foto: Courtesy of Louis Vuitton)

Sederet aksesori tas mengusung visual kemasan snack dan permen yang lagi-lagi penuh nostalgia. 

Matahari perlahan terbenam dan aksi lampu sorot memberikan transisi dinamis dan nuansa berbeda terhadap 82 looks yang melintas untuk terakhir kalinya. Kresendo musik latar belakang yang dikomposisi dan ditampilkan secara live oleh band asal China, Sleeping Dogs, dibawah naungan Direktur Musikal, Benji B, semakin menyempurnakan penutupan peragaan kali ini.

Sebuah suguhan yang seolah menghidupkan kembali sosok visioner Virgil Abloh, sekaligus menggemakan masa depan baru untuk Louis Vuitton yang senantiasa inovatif.

(Penulis: Hans Hambali, Foto: Courtesy of Louis Vuitton)