Event 3 hari ILTM Asia Pacific 2022 (International Luxury Travel Market) yang berlangsung di Singapura awal September silam dihadiri oleh 800 peserta. Inilah perjumpaan pertama dari perhelatan tahunan ini yang berlangsung setelah masa pandemi. Event ini merupakan wadah untuk bisnis, networking, dan edukasi yang menyatukan komunitas pegiat luxury travel market dalam skala besar.
Menurut Alison Gilmore, Portfolio Director dari ILTM, menyampaikan, “Pandemi ini memiliki dampak mendasar pada perilaku wisatawan dengan beberapa tren meningkat, beberapa melambat, dan lainnya stabil. Penelitian kami menyurvei hampir 500 wealthy travelers APAC (Asia-Pacific) yang tervalidasi dari 6 negara, barometer terpercaya tentang sentimen dan kebiasaan yang berkaitan dengan gaya hidup mewah pada tahun 2022."
Momen kembalinya antusiasme travel saat ini tak hanya disambut dengan baik oleh ILTM Asia Pacific 2022, namun juga dari sisi wisatawan. Hal ini disampaikan dengan jelas dari kesimpulan yang diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan oleh ILTM.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden diperkirakan akan bepergian dengan lebih jarang, namun menghabiskan masa tinggal lebih lama. Para pelancong tersebut mulai saat ini lebih mengutamakan pengalaman dibandingkan barang. Mereka juga menganggap penting slow travel yang berkaitan dengan pemulihan jiwa.
Beberapa hal juga diperkirakan berkembang dalam periode ini, seperti tren revenge travel yang telah kita rasakan saat ini. Hal ini didukung pula oleh keberanian para pelancong untuk berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Di sisi lain, hadirnya perencanaan travel yang lebih matang akhirnya membuat peran agen travel bertambah penting.
Antusiasme kembalinya luxury travel tahun ini merupakan pertanda baik untuk pergerakan roda ekonomi di dalamnya. Apakah Anda merasakan hal yang sama?
Foto: Courtesy of Tholaal Mohamed from Pexels, ILTM Asia Pacific