Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Museum MACAN Akan Hadirkan Pameran Kolaboratif Present Continuous / Sekarang Seterusnya

Pameran ini bekerja sama dengan lima organisasi seni di seluruh Indonesia dan akan dibuka untuk publik pada tanggal 18 Desember – 15 Mei 2022 mendatang.

Museum MACAN Akan Hadirkan Pameran Kolaboratif Present Continuous / Sekarang Seterusnya

Walau masih tutup sementara sesuai dengan peraturan pemerintah, Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau yang biasa kita kenal dengan nama Museum MACAN sudah bersiap untuk mempersembahkan sebuah pameran baru bagi Anda para pencinta seni. Ialah Present Continuous / Sekarang Seterusnya, sebuah proyek seni kontemporer kolaboratif yang menggandeng perupa dan komunitas seni dari sejumlah daerah di Indonesia, termasuk sejumlah organisasi seni berpengaruh dan bienal seni kontemporer nusantara. Pameran ini akan dibuka untuk publik mulai tanggal 18 Desember – 15 Mei 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat.

Dalam proyek Present Continuous / Sekarang Seterusnya, Museum MACAN bekerja sama dengan lima organisasi seni yakni Biennale Jogja, Indeks, Jatiwangi art Factory, LOKA, dan Makassar Biennale. Lima ko-kurator ditunjuk untuk turut ambil bagian dalam pameran ini. Mereka adalah Anwar Jimpe Rachman yang merupakan pendiri Tanahindie dan direktur Makassar Biennale, Arie Syarifuddin atau yang juga dikenal sebagai Al Ghorie sebagai bagian dari Jatiwangi art Factory, Elia Nurvista yang tergabung dalam tim kurator Jogja Biennale 2021. Kemudian Putra Hidayatullah dari Banda Aceh, dan Rizki Lazuardi yang kini menjadi konsultan di Arsenal Berlin untuk program film Asia pada Berlinale Forum.


Selain itu, pameran Present Continuous / Sekarang Seterusnya juga melibatkan empat seniman dan dua kolektif seni yakni Arifa Safura dan DJ Rencong dari Banda Aceh, Mira Rizki dari Bandung, Muhlis Lugis dari Makassar, Udeido Collective dari Jayapura, dan Unit Pelaksana Terrakota Daerah (UPTD) dari Majalengka.

Masing-masing seniman memiliki temanya yang ingin diangkat, mulai dari situasi politik masyarakat adat dan kaitannya dengan pengalaman kolonial, memori kolektif, sejarah dari bunyi dan relasinya dengan konsep kehidupan bermasyarakat, mitologi dan alam, serta industri kreatif yang berdampak pada perubahan kebijakan dan pengembangan ekonomi mikro. Salah satu wujud seni yang akan ditampilkan misalnya adalah Terraditionale House, sebuah rumah tradisional terakota yang akan dipersembahkan oleh UPTD.

Present Continuous / Sekarang Seterusnya diinisiasi sebagai bentuk tanggapan atas pandemi Covid- yang terjadi di Tanah Air. Selain dirancang sebagai wadah untuk memberikan suara kepada komunitas seni yang datang dari berbagai latar belakang geografis, proyek seni ini juga memiliki peran untuk menghubungkan seniman dan komunitasnya melalui pilihan pengalaman beragam lewat program wicara, presentasi dan diskusi grup daring. Dengan demikian, diharapkan proyek ini dapat memperkaya program seni di seluruh Indonesia sebagai bentuk pertukaran ide yang sejalan dengan riset,proyek, serta presentasi dari para rekan kurator.

Foto courtesy of Museum MACAN, Instagram: @museummacan