Pada hari Sabtu minggu lalu, seri Brunch with Dave Hendrik kembali lagi untuk menyapa semua penonton setianya. Setelah dua minggu yang lalu membicarakan mengenai tips sukses memulai usaha, akhir pekan ini Dave mengundang bintang tamu seorang lifestyle influencer, Kenny Santana, yang membagikan pengalamannya mengenai sukses keluar dari zona nyaman. Dirinya yang lebih dikenal dengan @kartuposinsta, bercerita langsung melalui Live Instagram akun resmi Harper's Bazaar Indonesia (@bazaarindonesia) tentang perjalanannya dalam menjadi seorang bloger. Dari memulai karier freelance-nya di Twitter hingga saat ini bisa bertahan di tengah pandemi yang tak kunjung usai. Ditemani dengan brunch dari Sugar and Spice, Kenny mengatakan juga bahwa sangat penting keluar dari zona nyaman Anda untuk mencoba suatu hal yang baru. Simak perbicangan keduanya di bawah ini:
"Tadi Kenny bilang, awalnya Kenny mengasuh Kartu Post itu sebagai pekerjaan sampingan. Terus akhirnya, Kenny memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan kantoran. Apa yang membuat Kenny mengambil perubahan karier terbesar tersebut? Dan apa yang berubah dari drive Anda membesarkan Kartu Pos?" tanya Dave dengan semangat.
KELUAR DARI ZONA NYAMAN
"Itu kayaknya memang di kantor sebelumnya, ada perlihan manajemen. Jadi bikin diri sendiri, 'oh ini manajemennya udah berbeda nih'. Tapi yang membuat mengambil keputusan itu adalah udah banyak tawaran-tawaran trip ke luar, offline talk, endorse barang tetapi harus datang ke tempat, atau acaranya, begitu jam kerja semua Dave. Jadi sudah tidak mungkin mengambil jatah cuti lagi, untuk melakukan Kartu Pos. Dulu mikirnya, dulu cuma ada Twitter ya, 'masa sih tidak bisa kerja full time sembari membuat konten Twitter'. Pada nyatanya, satu tahun setelah membuat Twitter, 'kok ini mulai banyak yang mengambil waktu,' udah tidak bisa konsen lagi. Dan memang keberanian untuk keluar dari zona nyaman, untuk berpikir 'ini saya bisa membuat apa lagi ya?' di Kartu Pos. Kalau pada saat itu saya berpikir untuk tidak resign, dan jadi freelance, saya tidak akan tahu Kartu Pos akan jadi seperti apa. Saya akan begitu-begitu saja, main media sosial sebagai kerja sampingan," ucapnya.
Ia juga melanjutkan, "kalau sampai resign terus jadi freelance dan melarat, tidak bisa menghasilkan dari kerjaan itu, saya akan mencari kerjaan full time lagi. Setidaknya saya coba dan tahu apa yang bisa saya lakukan, kalau tidak berhasil tidak apa, saya telah mencoba. Dari pada seumur hidup berpikir 'what if?', jadi yang penting take the jump. Kalau misalnya berhasil Anda akan terbang, kalau tidak, akan jatuh tetapi naik lagi dan coba lagi," jelas Kenny.
Sebelum menjelaskan hal tersebut, Dave juga ada menanyakan Kenny tentang tips untuk berbeda di tengah banyaknya influencer yang ada, "apa tips yang bisa Kenny berikan, untuk dapat menemukan pembeda dari begitu banyak lautan influencer penggiat konten? Dan dalam hal ini spesifik untuk lifestyle bloger," katanya.
Ini jawaban yang telah Bazaar simpulkan:
MENJADI DIRI SENDIRI
"Mungkin klise ya, tapi menjadi diri sendiri. Kita bisa melihat bloger lain sebagai acuan, untuk melihat yang bagus seperti apa. Tapi tetap harus menjadi diri sendiri, setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing. Kalau misalnya suka melihat Stories, akan tahu 'oh si Kenny tuh begini', kalau travel bloger yang lain seperti apa," ujar Kenny.
KEINGINAN UNTUK SHARING
"Penting tipsnya, kalau kita hobi sharing apapun 'pengikut' kita, tidak berarti yang boleh sharing hanya yang banyak 'pengikut'. Kalau Anda suka sharing makanan, film, musik, atau buku, itu sebenarnya kalian sudah mempengaruhi 1 orang pun atau 2 orang yang 'mengikuti'. Jadi buat saya untuk membedakan influencer lain, saya berbagi apa yang saya senang dan nikmati.
Setelah 9 tahun menjadi pekerja mandiri, Kenny juga berbagi mengenai safety net yang harus dipersiapkan untuk bisa menjalani hidup seperti dirinya:
MEMPERSIAPKAN KEUNGAN DAN PENGETAHUAN
1. Dana darurat
Dari sisi keuangan, dalam keadaan pekerjaan apapun Anda sudah harus memiliki dana darurat untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak Anda rencanakan.
2. Research penghasilan influencer
"Keputusan untuk freelance, juga pastinya harus sudah tahu (kedepannya). Dari misalnya, pendapatan dari freelance selama beberapa bulan terakhir sebelum saya resign, itu udah dilihat. Sepertinya akan cukup dan sudah ada dana darurat, kalau misalnya enam bulan sampai satu tahun tidak berhasil, saya bisa hidup dari dana darurat tersebut," pesan Kenny.
3. Mengetahui konsep media digital
"Kalau sudah tidak ada Twitter, pasti nanti akan ada yang lain lagi. Buktinya, orang dari Twitter ke Instagram, dari Instagram ke TikTok, atau ke banyak medial sosial lainnya. Media akan selalu ada, nanti saat Instagram sudah menurun, pasti akan ada lagi sesuatu yang baru, sampai di mana batas kita ingin mencoba saja. Asal kita tahu inti dari media sosial itu ingin sharing, terserah medianya apapun, pasti akan ada terus. Jangan takut," ucapnya untuk memotivasi.
Bagi Anda yang ingin mendengar perbincangan lengkap Dave Hendrik dengan Kenny Santana, nantikan episode Brunch with Dave Hendrik yang akan tayang segera di kanal YouTube Harper's Bazaar Indonesia.
(Penulis: Gracia Sharon, Foto: Courtesy of Instagram @kartuposinsta)
- Tag:
- Tips
- Influencer
- Travel