Semarak motif bunga seakan menguasai panggung Max Mara kali ini, di samping kemunculan logo vintage label asal Italia tersebut yang pertama kali muncul di tahun 1958 silam.
Berikut look serta detail menarik yang secara lugas dipersembahkan sang direktur kreatif, Ian Griffiths, untuk musim semi mendatang.
1. Pada jajaran look awal, Ian menampilkan silk organza sebagai material utamanya yang dikemas dalam wujud mantel, pant suit, hingga jumpsuit dalam beberapa warna lembut nan hangat.
2. Parallel-cut trousers tampil dominan di sejumlah look, dikemas dalam spirit minimalis dan potongan tegas, terutama berkat perpaduan boyish tailored jacket maupun blazer.
3. Semarak bunga, terutama lavender bak taman imajinatif yang terinspirasi dari karya Baudelairean mempermanis musim semi 2018 nanti.
Motif tersebut tampil pada kreasi gaun, mantel bermaterial silk organza, double-breasted pant suit, hingga carryall bag berukuran maksimal.
4. Aksen logomania turut ditampilkan Ian. Ia membawa kejayaan logo Max Mara yang diluncurkan tahun 1958 silam pada sejumlah busana, bahkan cut-out sandal juga carryall bag dalam sajian warna camel serta sandy. Interesting.
(Foto: courtesy of Max Mara, Facebook)