Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

5 Kopi Termahal di Indonesia

Kian dikenal para penikmat kopi di seluruh dunia, kopi Indonesia jelas punya prestise tersendiri dalam kancah internasional.

5 Kopi Termahal di Indonesia
Foto: Courtesy of Busenur Demirkan/Pexels

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara produsen kopi terbesar di dunia. Hal ini jelas dilatarbelakangi oleh hamparan tanah vulkanik subur yang dimiliki Ibu Pertiwi, iklim yang beragam, serta tradisi panjang pengolahan biji kopi yang berkontribusi terhadap keberlangsungan eksistensinya hingga saat ini. Dari pegunungan Sumatera hingga dataran tinggi Sulawesi, Indonesia membuahkan beragam jenis kopi yang begitu digemari oleh para penikmat internasional. Maka, tak heran jika Negeri ini punya deret kopi premium yang kemudian turut masuk dalam jajaran kopi-kopi termahal di dunia. Harga tinggi yang dibanderol pun tak melulu soal rasa, tetapi juga menyangkut kelangkaan biji kopi yang dihasilkan, proses pengolahan plantation-to-cup yang unik, serta nilai budaya yang melekat pada tiap biji kopi.

So, Mari kita bahas satu-per-satu.

1. Kopi Luwak

Courtesy of Royal Ole2

Menyebut salah satu kopi paling mahal di Indonesia, nama kopi Luwak pasti menduduki posisi paling atas. Kopi ini dihasilkan dari biji kopi yang dimakan oleh musang (luwak) yang kemudian dikeluarkan lagi lewat kotorannya. Bagi banyak orang mungkin ini terkesan jorok bahkan menjijukkan, namun secara sains, proses pencernaan alami yang terjadi dalam perut musang nyatanya membuat biji-biji kopi yang mereka konsumsi ini mengalami fermentasi sempurna sehingga rasa asam alami kopi berkurang dan menghasilkan cita rasa biji kopi yang lebih lembut, earthy, dengan sentuhan cita rasa karamel yang begitu khas.

Di pasar global, kopi Luwak bahkan dipasarkan sebagai produk eksklusif yang kerap hadir di kafe mewah dan hotel-hotel bintang lima. Harganya bisa mencapai USD 100–600 per kilogram! Tergantung kualitas dan asal-muasalnya. Meski begitu, Kopi Luwak juga sempat menuai perdebatan etis, terutama soal praktik penangkaran musang yang banyak dikritik oleh kelompok pencinta fauna. Oleh sebab itu, kini para petani yang punya kesadaran mulai coba bertanggung jawab lebih dengan menekankan konsep wild-sourced Kopi Luwak yang diambil langsung dari musang liar agar tetap etis dan ramah lingkungan.

2. Mandailing

Courtesy of FNB Coffee

Tak kalah prestisius, ada kopi Mandailing dari Sumatera Utara yang namanya sungguh harum hingga pasar internasional. Dinamai sesuai etnis Mandailing, kopi ini terkenal dengan tingkat keasaman yang rendah, body yang penuh, serta rasanya yang kompleks dengan nuansa cokelat, licorice, dan juga sedikit earthy. Uniknya lagi, Kopi Mandailing diproses dengan teknik tradisional wet-hulling atau giling basah khas Indonesia yang dapat menghasilkan tekstur kental pada kopi dan cita rasa yang teramat kaya.

Kopi Mandailing sangat diminati di Jepang, Amerika Serikat, dan juga Eropa dengan banderol harga mencapai USD 40–100 per kilogram untuk kualitas spesialnya. Dengan karakter kuat dan rasa yang begitu dalam, Kopi Mandailing dianggap kopi ideal bagi para pencinta kopi dengan cita rasa pekat. Nilai budaya yang membersamai serta proses pengolahan yang teliti kemudian menjadikan kopi Mandailing bukan sekadar kopi mahal, tetapi juga simbol warisan tanah Sumatera yang harus terus dilestarikan.

3. Toraja

Courtesy of Antara News

Beralih jauh ke pulau yang lain, ada pula kopi dari tanah tinggi Sulawesi Selatan yang ditanam secara turun-temurun oleh masyarakat Toraja. Ya, kopi Toraja namanya! Proses pemetikan hingga pengeringan biji kopi mereka pun masih dilakukan secara tradisional agar keaslian rasanya tetap terjaga. Dengan body yang penuh, aroma rempah, dan cita rasa earthy yang kompleks, kopi Toraja selalu mendapat tempat di hati para penikmat kopi di seluruh dunia.

Harga kopi spesial dari Toraja bisa mencapai USD 50–100 per kilogram, terutama untuk edisi terbatas yang dijual sebagai single-origin. Bagi masyarakat Toraja, kopi jelas bukan sekadar komoditas, melainkan bagian dari identitas budaya mereka. Inilah yang membuat kopi Toraja bernilai lebih, baik secara rasa maupun sejarah yang melatarbelakangi. 

4. Gayo

Courtesy of Indonesia Speciality Coffee

Lalu di dataran tinggi Aceh, ada kopi Gayo yang sangat ramai peminat. Hingga kini, kopi ini masih menjadi salah satu kopi spesial yang paling diakui secara internasional. Kopi Gayo terkenal karena sertifikasi organik dan Fair Trade yang menjadikannya pilihan utama bagi konsumen yang peduli dengan lingkungan dan juga sustainability.

Dengan ketinggian tanam di atas 1.200 meter, Kopi Gayo memiliki rasa lembut, aroma kuat, serta tingkat keasaman yang rendah. Harga kopi ini bisa mencapai USD 40–80 per kilogram dan terus meningkat seiring tren konsumsi sustainable coffee. Oleh sebab itu, menyeruput kopi Gayo bukan cuma tentang nikmatnya rasa, tetapi juga pilihan etis yang mendukung kesejahteraan petani.

5. Flores Bajawa

Courtesy of Mongabay

Terakhir ada biji kopi enak dan mahal dari Nusa Tenggara Timur yaitu biji kopi Flores Bajawa yang tumbuh subur di lereng gunung berapi. Rasa yang dihasilkan memiliki body sedang, notes rasa cokelat, serta aroma floral yang begitu khas.

Ditumbuhkan secara organik oleh petani kecil dalam kelompok koperasi, kopi Bajawa diproses dengan penuh kehati-hatian. Premium beans dari Flores bisa dihargai USD 35–60 per kilogram di pasar internasional. Keunikan cita rasa serta reputasi ramah lingkungan yang melatarbelakangi membuatnya menjadi bintang baru dalam peta kopi mahal di Indonesia.

Kopi Langka Lainnya yang Bernilai Tinggi

Courtesy of Toko Kopih

Selain lima nama besar di atas, Indonesia juga punya sejumlah kopi langka lain seperti kopi Bali Kintamani dengan rasa sitrus segar berkat tanaman jeruk yang tumbuh berdampingan, serta kopi Wamena dari Papua yang tumbuh di ketinggian tanpa adanya intervensi pupuk kimia. Meski harganya tak setinggi kopi Luwak atau Aceh Gayo, namun kopi-kopi ini tetap bernilai premium di pasar internasional karena produksinya terbatas dan punya rasa yang cukup unik.

Kombinasi antara kelangkaan, kualitas, dan kisah budaya inilah yang menjadikan kopi Indonesia bukan sekadar minuman, melainkan barang mewah yang bergengsi tinggi. Tiap biji kopi yang tumbuh subur kemudian dipetik dengan hati-hati, menyimpan lebih dari sekadar kenikmatan rasa melainkan backstory dan value yang prestisius. Ada sejarah yang tertoreh, tradisi yang dijaga, dan juga kisah panjang tentang tanah dan manusia yang merawatnya. Dari kemewahan kopi Luwak, kekuatan rasa kopi Mandheling, warisan budaya kopi Toraja, etika keberlanjutan kopi Gayo, hingga keanggunan vulkanik kopi Bajawa, tiap sesap yang dinikmati adalah hasil dari perjalanan panjang yang tak ternilai harganya.

So, dari semua jenis yang dituliskan, beans mana yang paling jadi favorit Anda?