Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

Tanda-Tanda Tabir Surya Tak Bekerja Efektif pada Kulit

Tidak semua tabir surya benar-benar cocok untuk kulit Anda. Kenali tanda-tandanya sebelum terlambat.

Tanda-Tanda Tabir Surya Tak Bekerja Efektif pada Kulit
Foto: Courtesy of Raymond Petrik/Pexels

Tabir surya adalah langkah perawatan kulit yang tak boleh dilewatkan. Produk ini berfungsi sebagai benteng utama melawan paparan sinar ultraviolet (UV) yang bisa menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini, muncuknya flek hitam, memicu terjadinya kanker kulit. Namun, tidak semua tabir surya diciptakan sama dan tidak pula semua formula cocok untuk setiap jenis kulit. Ada kalanya, meski sudah rajin dipakai, tabir surya gagal memberikan perlindungan maksimal atau justru menimbulkan masalah baru. So, kenalilah tanda-tanda saat tabir surya Anda dirasa tidak cocok di kulit sebelum terlambat.

1. Kulit Tetap Terbakar 

Courtesy of Foxtale

Tanda paling jelas bahwa tabir surya tidak cocok adalah ketika kulit tetap terbakar setelah pemakaian. Fungsi utama tabir surya adalah menangkal sinar UVB yang menyebabkan kulit memerah, panas, dan terasa perih. Jika kondisi ini masih terjadi, kemungkinan besar ada kesalahan dalam penggunaan. Faktor perlindungan (SPF) bisa terlalu rendah, produk sudah kedaluwarsa, atau jumlah pemakaian terlalu sedikit. Kesalahan lain yang kerap terjadi adalah tidak mengulang pemakaian setiap dua jam, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, berkeringat, atau berenang. Bila aturan ini sudah dijalankan dengan benar tetapi kulit tetap terbakar, besar kemungkinan tabir surya yang dipakai memang tidak efektif.

Baca juga: Sunscreen Dulu atau Foundation Dulu? Ini Urutan yang Benar

2. Kulit Terasa Berminyak dan Pori-Pori Tersumbat

Courtesy of L'Occitane Indonesia

Tabir surya yang baik seharusnya nyaman digunakan, bukan justru membuat kulit terasa lengket dan berminyak. Jika setelah pemakaian kulit terasa berat, tertutup lapisan tebal, atau muncul kilap berlebihan, artinya formula tabir surya tidak sesuai dengan kondisi kulit. Hal ini biasanya terjadi pada pemilik kulit berminyak dan rentan berjerawat karena produk yang terlalu berat dapat menyumbat pori-pori. Akibatnya, wajah terlihat kusam dan berpotensi menimbulkan jerawat baru. Kini, banyak tabir surya modern hadir dengan tekstur ringan, bebas minyak, dan non-komedogenik. Jika kulit terasa tidak nyaman, sebaiknya beralih ke formula berbasis gel atau water-based agar perlindungan tetap maksimal tanpa membuat wajah semakin berminyak.

3. Timbul Jerawat atau Iritasi Setelah Pemakaian

Courtesy of MD Anderson Cancer Center

Munculnya jerawat, ruam, atau rasa perih setelah menggunakan tabir surya adalah tanda lain bahwa produk tersebut tidak cocok untuk kulit Anda. Beberapa kandungan umum seperti alkohol, pewangi, atau filter kimia tertentu bisa memicu iritasi pada kulit sensitif. Gejalanya bisa berupa bruntusan, kemerahan, atau rasa terbakar. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga melemahkan lapisan pelindung alami kulit. Untuk kulit sensitif, sebaiknya pilih tabir surya mineral dengan kandungan zinc oxide atau titanium dioxide yang lebih lembut. Jangan abaikan tanda iritasi karena jika dibiarkan, kulit akan semakin rentan dan lebih mudah mengalami kerusakan jangka panjang.

4. Warna Kulit Tidak Merata dan Muncul Flek Baru

Courtesy of Verywell Health

Jika setelah rutin memakai tabir surya kulit Anda justru tampak kusam, belang, atau muncul flek hitam baru, itu pertanda perlindungan yang dihasilkan tidaklah menyeluruh. Banyak orang hanya fokus pada angka SPF, padahal SPF hanya melindungi dari sinar UVB. Sementara itu, sinar UVA yang menembus lebih dalam dapat menyebabkan penuaan dini, flek, dan kerusakan kolagen. Untuk itu, pastikan produk yang digunakan memiliki label broad spectrum agar mampu melindungi kulit dari UVA sekaligus UVB. Kulit yang tetap belang atau mengalami penambahan noda hitam adalah sinyal kuat bahwa tabir surya Anda tidak bekerja dengan maksimal dan tidak cocok di kulit.

5. Formula Mudah Menggumpal, Mengelupas, atau Hilang

Courtesy of Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA

Tabir surya yang efektif harus menempel rata dan bertahan di kulit hingga waktunya dioleskan ulang. Jika produk cepat menggumpal, mengelupas, atau mudah hilang hanya dengan sentuhan ringan, artinya lapisan pelindungnya tidak stabil. Hal ini membuat sinar UV lebih mudah menembus kulit dan menyebabkan kerusakan. Formulasi yang buruk juga biasanya tidak menyatu dengan skincare lain, sehingga meninggalkan lapisan yang terasa “mengambang” di permukaan kulit. Tabir surya berkualitas seharusnya menyerap dengan baik, terasa halus, dan memberikan perlindungan merata. Jika masalah ini sering muncul, sebaiknya beralih ke tabir surya yang sudah teruji dermatologi.

Dari penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa tabir surya adalah investasi penting untuk kesehatan kulit jangka panjang. Namun, produk yang tidak cocok justru bisa membuat kulit tetap terbakar, berminyak, berjerawat, atau malah kusam. Tanda-tanda seperti kulit terbakar, rasa tidak nyaman, gatal, munculnya iritasi, warna kulit yang tidak merata, hingga formula yang mudah hilang adalah peringatan bahwa tabir surya Anda tidak bekerja maksimal. Jangan ragu untuk mengganti produk yang tidak cocok dengan formula yang sesuai jenis kulit, memiliki perlindungan broad spectrum, serta teruji secara klinis. Ingatlah, tabir surya bukan sekadar tambahan, melainkan perlindungan utama dari bahaya sinar matahari. Memilih tabir surya yang tepat berarti menjaga kesehatan kulit hari ini sekaligus melindungi masa depan kulit Anda.

Baca juga: Rekomendasi Sunscreen Untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat

Baca juga: Kenali Perbedaan SPF dan PA: Kunci Perlindungan Kulit di Bawah Sinar Matahari