Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

8 Lukisan Paling Terkenal di Indonesia Sejak Tahun 1900-an

Dalam panggung seni global, karya-karya ini berdiri sebagai penanda perjalanan panjang dan penuh warna pada geliat kreativitas Nusantara.

8 Lukisan Paling Terkenal di Indonesia Sejak Tahun 1900-an
Layout: Adzki Asakiinah

Sejak awal tahun 1900 hingga 2025, karya-karya seniman Nusantara dalam bentuk lukisan sangatlah mencerminkan evolusi seni rupa Indonesia. Dari aliran realisme bernuansa nasionalisme hingga menuju abstraksi modern dan isu-isu sosial kontemporer, setiap lukisan yang dihasilkan nyatanya bukan sekadar karya visual semata melainkan dokumen sejarah, simbol budaya, dan suara yang terus menginspirasi generasi seniman-seniman berikutnya. Dalam panggung seni global yang kian terbuka, karya-karya ini pun berhasil berdiri sebagai penanda perjalanan panjang dan penuh warna kreativitas Nusantara. Lukisan apa sajakah itu? Berikut delapan dari begitu banyak lukisan paling terkenal sepanjang sejarahnseni lukis Indonesia.

1. “Nyi Roro Kidul” (1950) – Basoeki Abdullah

Courtesy of National Geographic Indonesia

Basoeki Abdullah, maestro realisme Indonesia, melahirkan salah satu karyanya yang paling dikenal pada 1950 yaitu Nyi Roro Kidul. Lukisan ini menampilkan Ratu Laut Selatan, sosok legendaris yang sangat lekat dalam folklor Jawa. Detail yang begitu hidup, mulai dari busana megah sang ratu hingga ombak bergelora di latar belakang, berhasil menunjukkan kepiawaian Basoeki Abdullah dalam teknik realisme. Karya ini tak hanya memukau secara visual, tetapi juga menjaga hidupnya mitos budaya yang hingga kini memengaruhi tradisi Jawa.

2. “Kawan-Kawan Revolusi” (1947) – S. Sudjojono

Courtesy of Inside Indonesia

Dikenal sebagai “Bapak Seni Lukis Modern Indonesia,” S. Sudjojono menentang penggambaran romantis ala kolonial dan memilih merekam kenyataan hidup rakyat secara lebih jujur. Kawan-Kawan Revolusi (1947) pun kemudian dilukis dengan penuh emosi dan rasa patriotisme yang meledak-ledak sehingga lukisan ini turut menekankan bahwa tekad dan kekuatan rakyat Indonesia begitu besar sehingga mampu mengantarkan Bangsa pada kemerdekaan. Hingga kini, karya ini tetap menjadi simbol perlawanan dan kebanggaan nasional yang tak pernah luntur. Saat dipindahkan dari Istana Cipanas ke Galeri National Jakarta, bahkan lukisan ini sampai harus dikawal oleh Brimob dan Paspampres saking bernilainya.

3. “Ibu” (1941) – Affandi

Courtesy of Galeri Nasional Indonesia

Pelopor ekspresionisme Indonesia ini menciptakan lukisan yang ia beri judul "Ibu" (1941) sebagai penghormatan tulus terhadap kasih sayang seorang ibu pada dirinya. Dengan teknik khasnya yaitu menuangkan cat langsung dari tabung, Affandi menghasilkan sapuan warna berputar yang memancarkan energi dan juga kehangatan. Tatapan penuh cinta sang ibu membuat lukisan ini menyentuh hati penikmat seni tak hanya di Dalam Negeri melainkan juga di seluruh dunia

4. “The Mystical Borobudur (2019) – Srihadi Soedarsono

Courtesy of Antara News

Karya Mystical Borobudur yang dilukis oleh maestro seni rupa Indonesia, Srihadi Soedarsono, ini merupakan salah satu mahakarya yang memadukan kedalaman spiritual dengan estetika visual yang memukau. Dalam lukisan ini, Borobudur digambarkan bukan sekadar sebagai monumen fisik, tetapi sebagai simbol perjalanan batin dan pencerahan. Palet warna yang didominasi oleh nuansa biru keemasan dan kabut tipis menciptakan suasana mistis yang mengundang perenungan.

Srihadi, yang juga dikenal piawai mengolah harmoni warna dan ruang, menempatkan stupa-stupa Borobudur dalam komposisi yang memancarkan ketenangan, seakan mengajak para penikmat seni untuk menyelami keheningan candi di tengah cahaya fajar. Dengan sentuhan ekspresionisme yang khas, Mystical Borobudur menjadi jembatan antara kekayaan budaya Nusantara dan pandangan spiritual universal, menjadikannya karya yang terus relevan dan memikat di panggung seni rupa dunia.

5. “Pandawa Dadu” (1971) – Hendra Gunawan

Courtesy of Indonesia Expat

Lukisan Pandawa Dadu karya Hendra Gunawan menafsirkan kembali kisah legendaris Mahabharata dengan sentuhan warna-warna berani dan gaya figuratif khas sang maestro. Dalam karya ini, Hendra menghadirkan momen dramatis ketika para Pandawa terjebak dalam permainan dadu yang menentukan nasib mereka, sebuah simbol tentang intrik, kehilangan, dan takdir. Karakter-karakter digambarkan dengan proporsi tubuh yang ekspresif, dipadukan dengan latar yang kaya akan detail budaya Jawa. Palet warna cerah seperti merah, hijau, dan oranye menambah ketegangan emosional pada adegan. Lukisan ini semakin mengukuhkan reputasi Hendra sebagai pelukis yang piawai memadukan cerita rakyat, sejarah, dan kehidupan sosial Indonesia. Keistimewaan Pandawa Dadu juga tercermin ketika salah satu versinya terjual di balai lelang Sotheby’s Hong Kong pada 2014 dengan harga mencapai ratusan ribu dolar AS, menandakan tingginya apresiasi dunia internasional terhadap karya seni Indonesia.

6. “Man from Bantul” (2000) – Nyoman Masriadi

Courtesy of Sarasvati

Lukisan Man from Bantul karya Nyoman Masriadi menjadi salah satu karya ikonik yang mengangkat identitas lokal dengan bahasa visual global. Dalam karya ini, Masriadi menampilkan figur laki-laki berotot dengan ekspresi serius namun dibalut nuansa humor dan satir, khas gaya pop surealisnya. Warna-warna kontras dan sapuan cat yang tegas menciptakan kesan dramatis sekaligus dinamis, sementara judulnya merujuk pada Bantul, wilayah di Yogyakarta, yang menjadi latar kehidupan dan inspirasi sang seniman. Melalui figur tersebut, Masriadi mengomentari fenomena sosial, stereotip, dan citra maskulinitas di masyarakat Indonesia modern. Man from Bantul tidak hanya memantapkan posisinya sebagai pelukis kontemporer terkemuka Asia Tenggara, tetapi juga menembus pasar seni internasional dengan nilai lelang yang tinggi (9,71 milyar rupiah) di balai lelang Christie’s dan Sotheby’s. Hal ini tentu turut menandakan pengakuan dunia terhadap kekuatan narasi visual Indonesia yang semakin menakjubkan.

7. “Resilience” (2022) – Entang Wiharso

Courtesy of Srisasanti Syndicate

Lukisan Resilience karya Entang Wiharso merupakan eksplorasi visual yang sarat simbol, menyoroti kekuatan manusia dalam menghadapi tekanan sosial, politik, dan lingkungan. Menggunakan kanvas besar dengan teknik campuran acrylic, glitter, dan polyurethane pada kanvas berukuran170x350cm , Wiharso menciptakan komposisi yang padat detail dan penuh lapisan makna. Figur-figur manusia dalam karya ini tampak terfragmentasi namun saling terhubung oleh garis-garis tegas dan warna-warna kontras, seolah menggambarkan perjuangan kolektif di tengah dunia yang terbelah. Diciptakan di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, Resilience merefleksikan pemikiran sang seniman tentang daya tahan dan adaptasi sebagai esensi kemanusiaan. 

8. “Republic Tropis” (2016) – Eko Nugroho

Courtesy of Perfect Beauty

Lukisan Republic Tropis karya Eko Nugroho menjadi salah satu representasi paling kuat dari perpaduan seni rupa kontemporer Indonesia dengan wacana global. Mengusung gaya khas yang memadukan street art, ilustrasi komik, dan motif tradisional seperti batik dan bordir, ia pun menampilkan figur-figur fantastis penuh warna yang menyampaikan satir politik dan refleksi sosial tentang kehidupan. Keberhasilan Republic Tropis di panggung seni internasional pun akhirnya berhasil mengantarkan Eko Nugroho pada kolaborasi prestisius dengan rumah mode ternama Louis Vuitton, di mana motif karyanya diadaptasi ke dalam syal edisi terbatas yang dibanderol dengan harga US$1000 per helai-nya.

(Edited by SS)