Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

The Fashionable Life: Yuki Kato dan Olahraga Tenis

Mendengar permainan seru berikut ini dari sudut pandang sang aktris.

The Fashionable Life: Yuki Kato dan Olahraga Tenis

Teknik esensial dari olahraga tenis adalah kesabaran. Meski sedang di tengah kondisi yang membara, Yuki Kato menjelaskan untuk tetap ingat metode mengayunkan raket yang stabil dan benar agar tidak cepat lelah. 

Bazaar berjumpa dengannya saat pemotretan The Fashionable Life. Hari itu langit sangat biru terlihat bersanding dengan warna lapangan tenis yang kami kunjungi. 




"Aku biasanya setiap Kamis dan Sabtu bertiga dengan adik-adik latihan tenis," ujarnya. Sejak masa PSBB, kejenuhan Yuki dalam mencoba berbagai aktivitas kesehatan dari olahraga lari, golf, hingga workout di rumah, teratasi dengan permainan tenis. Baginya, tenis memicu adrenalin dan dapat melepas penat secara optimal. 

Terlebih lagi, olahraga ini juga termasuk aman pada era pandemi sebab lapangannya luas dan peserta yang hadir sangat terbatas dan privat. Seandainya ada instruktur juga posisinya tidak berdekatan kecuali waktu mengajarkan teknik dasar, lawan main tentunya orang yang dikenal sejarah kesehatannya, apalagi jika bersama yang serumah. Namun harus tetap diingat untuk langsung menerapkan protokol kebersihan setelah usai bermain. 




"Sebenarnya aku on-and-off gitu, awal banget tertarik tenis saat SMP karena papa mama sering bermain lalu aku coba, tapi cuman sebentar," ucap sang aktris. Kemudian di 2018, ia sempat memulai lagi dengan guru les profesional, namun jadwal mereka kerap bertabrakan. Di 2019, Yuki menjajal dengan coach berbeda tetapi kali ini skedulnya yang begitu padat. Masa itu ia sedang proses syuting serial Pretty Little Liars di Bali, promo film Kapal Goyang Kapten di Surabaya, dan acara televisi di kota lain. "Aku ke rumah hanya untuk mengeluarkan baju kotor dan memasukkan baju bersih," jawabnya sembari menghela nafas. 




Kini, Yuki akhirnya diberi kesempatan untuk menguasai dan menikmati olahraga tenis. "Teknik tenis itu ternyata rumit. Aku sering reflek pegang dan surf raket seperti bermain badminton karena terbiasa di sekolah olahraganya itu," ungkapnya. Ia juga menerangkan bahwa otot tangan yang digunakan untuk kedua olahraga tersebut sangat berbeda dan jika penerapannya salah, maka tidak heran jika tangan mengalami memar. "Kalau bulu tangkis kita menggunakan pergelangan tangan, sedangkan tenis kita anggap tangan dan raket itu bersatu, bisa dibilang hampir mirip dengan golf," kata Yuki. 





Seiiring bercerita, ia tiba-tiba teringat akan satu momen menghebohkan dari tenis ini, "Waktu itu aku iseng tag Naomi Osaka di Instagram Story (@naomiosaka wanabe hahaha) ketika main tenis. Tidak lama kemudian cek DM tiba-tiba nama Naomi Osaka ke-bold, artinya dia respons ke posting-an aku dong!" Dilirik oleh pemain tenis kompeten tentunya membangkitkan semangat jiwa, namun bisa juga menjadi pressure untuk Yuki. "Dia lihat aku mau jadi profesional juga kali ya," tambahnya sambil ketawa dan bertanya-tanya sendiri. 




Selain bermain tenis, di kondisi sekarang ini, Yuki juga mulai menekuni membaca buku. "Selama 4 bulan kemarin jadi lebih rajin baca karena sebelumnya aku tipe yang lebih suka beli buku saja," ungkapnya. Dalam budaya Jepang kegemaran itu disebut Tsundoku, di mana segudang bahan bacaan tersedia dan tidak dilirik namun menyuguhkan suatu kegembiraan. Tetapi itu bukan menjadi masalah untuk Yuki lagi, bukan? "Bahkan aku sempat baca buku punya adik aku namanya Geronimo Stilton, karena refresh dan menghibur lewat ilustrasi-ilustrasinya," tuturnya. 

Terlebih lagi, ia turut mengeksplorasi beberapa kegiatan di rumah, seperti berbincang dengan tanaman ibu dan memasak.  

Saat pertama kali PSBB dinyatakan dalam tahap transisi, Yuki sudah kembali secara perlahan beraktivitas di luar rumah. "Hari Senin itu aku langsung shooting, rasanya beda banget. Jadi ada satu adegan romantis, di mana aku harus pegangan tangan dengan lawan main. Sebelumnya aku minta maaf banget ke dia dan dengan sungkan tanya mau hand sanitizer gak, untungnya dia santai dan bilang tidak apa-apa kok, ngerti lagi situasi kayak gini, aku merasa tidak enak banget dan bilang don't feel offended ya," ucapnya. 




Memang di keadaan kala kini, kesehatan adalah aspek terpenting. Tentu banyak perubahan yang perlu diterapkan dan mungkin terasa kurang nyaman. "Kayanya orang suka lupa dengan pelonggaran masa PSBB ini padahal kita sebagai masyarakat harus mengingatkan diri sendiri dan manusia sekitar. Kita masih di tengah pandemi, belum surut dan belum ada vaksin, masih banyak orang yang terkena dampak dari korona. Tetapi melihat sisi positifinya, situasi sekarang mendorong setiap individu untuk lebih higenis dan disiplin," pesan Yuki. 


Portofolio ini:


Keseluruhan busana dan head scarf, Louis Vuitton.  

Foto: Saeffie Adjie Badas

Editor Fashion: Michelle Othman 

Makeup: Rommy Andreas

Hair: Mefta Kim - The A Team Management

Retoucher: Raghamanyu Herlambang

Lokasi: Tennis Court Hotel Mulia Senayan, Jakarta


Baca juga:

The Fashionable Life: Beraktivitas ala Mawar Eva de Jongh

The Fashionable Life: Cerita Chelsea Islan Tentang Memanah