Type Keyword(s) to Search
Harper's BAZAAR Indonesia

8 Mitos Umum Tentang Tidur yang Tidak Perlu Anda Percaya

Saatnya untuk mengubah pola tidur Anda agar lebih baik.

8 Mitos Umum Tentang Tidur yang Tidak Perlu Anda Percaya

Sepertiga waktu hidup kita digunakan untuk tidur. Tidur juga merupakan salah satu unsur penting bila ingin hidup sehat. Namun, hingga saat ini masih banyak mitos yang beredar terkait masalah tidur.

Kami ingin mengajak Anda untuk lebih memahami soal mitos yang kami jabarkan berikut demi memperbaiki kualitas tidur Anda agar menjadi lebih baik. Terapis sekaligus psikolog yakni dr. Nerina Ramlakhan memberi penjelasan tentang mitos-mitos tidur yang umum diperbincangkan. Dengan demikian, kami harap Anda dapat memejamkan mata dengan lebih nyenyak dan tenang.


Mitos 1: Bangun di tengah malam bukanlah hal yang normal

Banyak pasien dan kliennya merasa bahwa mereka tidak seharusnya terbangun di malam hari. Sayangnya, apa yang mereka percaya justru menimbulkan kecemasan dan akhirnya mengalami gangguan tidur. Saat terbangun di tengah malam, ada dua kecenderungan yang biasanya dilakukan dan akhirnya membuat tidur Anda terganggu yakni melihat jam dan mengukur waktu tidur Anda.

Jika Anda adalah tipe orang yang sensitif soal tidur, mengecek jam dan menghitung waktu tidur Anda lewat gadget sebenarnya berdampak pada siklus insomnia. Terbangun di tengah malam adalah satu hal yang sangat normal terjadi. Nyatanya, orang dewasa akan terbangun sekitar delapan hingga sepuluh kali setiap malam meski dalam keadaan tidak sadar. Ketika Anda terbangun, cobalah untuk rileks, fokus dan ambil napas yang dalam, lalu biarkan diri Anda beristirahat.


Mitos 2: Anda bisa melunasi 'utang' tidur

Tidak terhitung banyaknya orang yang kurang tidur. Biasanya mereka tidur terlalu larut malam atau bangun terlalu pagi di sepanjang pekan dan berpikir bila dapat membayar waktu tidur yang kurang di akhir pekan dengan tidur lebih banyak. Akan tetapi, tidur berlebihan di hari libur, baik sekadar berbaring atau tidur siang berjam-jam sebenarnya dapat mengganggu kebiasaan tidur Anda sehari-hari.

Kita memiliki siklus tidur yang berlangsung selama 90 menit dan setiap siklus punya peranan penting masing-masing yang berpengaruh pada kesehatan tubuh. Bila satu siklus saja terganggu maka umumnya akan berdampak pada masalah kesehatan. Siklus tidur 90 menit pertama sebelum tengah malam dapat dikatakan sangat penting dalam menyeimbangkan dan menenangkan sistem saraf serta mengurangi tingkat adrenalin. Sayangnya, dengan kehadiran teknologi canggih masa kini, siklus tidur ini sering dilewatkan oleh para night owl.


Mitos 3: Tidur siang dapat mengganggu waktu istirahat di malam hari

Apakah Anda mengindari tidur siang karena khawatir tidak bisa tidur di malam hari? Hal ini memang bisa saja terjadi bila Anda tidur siang dengan cara yang salah. Waktu power nap yang baik adalah pada pukul dua hingga empat siang dengan durasi 10 hingga 20 menit. Anda cukup berbaring santai sembari memejamkan mata, hanya saja jangan terlalu lelap. 

Fokuslah untuk mengambil napas yang dalam sebab hal ini akan membantu untuk menenangkan tubuh dan pikiran Anda. Ini memang tidak sepenuhnya dapat dikategorikan sebagai tidur, namun lebih pada sebatas mengistirahatkan diri Anda. Istirahat siang dengan cara demikian juga dapat menenangkan sistem saraf dan justru membantu Anda untuk dapat tidur dengan lebih baik di malam hari.


Mitos 4: Alkohol membantu Anda untuk terlelap

Alkohol memberikan dampak yang buruk pada kualitas tidur. Konsumsi alkohol berlebihan dapat membuat Anda tidur tidak nyenyak dan mengganggu proses rapid eye movement (REM). Oleh karena itu, alkohol lebih tepatnya akan membuat Anda pingsan, bukan tertidur pulas. 


Mitos 5: Tidur yang buruk akan mempengaruhi performa

Ketika akan ada acara besar, wawancara, atau presentasi penting esok hari, banyak orang yang tidak bisa tidur dengan nyenyak di malam sebelumnya. Lalu mereka khawatir penampilan mereka menjadi tidak maksimal bila tidak tidur dengan baik. Kecemasan tersebut akhirnya justru membuat mereka mengalami kesulitan tidur.

Kejadian seperti ini bisa dilihat dari pengalaman para atlet saat mereka akan menghadapi pertandingan besar. Namun percayalah, performa Anda (baik secara fisik maupun mental) tidak akan terpengaruh oleh nyenyak atau tidaknya tidur Anda selama satu malam. Hal ini dipastikan oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dampak tidur yang buruk selama satu malam tidaklah begitu siginifikan saat Anda beraktivitas. Meskipun memang Anda mungkin akan merasa sedikit lebih lelah.


Mitos 6: Anda harus tidur dalam ruangan yang gelap

Setiap orang memiliki kebiasan tidur yang unik. Tidur yang baik sebenarnya tergantung pada bagaimana Anda menemukan cara yang dirasa tepat untuk terlelap. Bagi beberapa orang, terutama mereka yang sensitif, tidur dalam ruangan yang gelap sangatlah membantu. Sementara yang lainnya lebih memilih untuk tidur dalam keadaan lampu menyala atau bangun dengan bantuan cahaya. Maka dari itu, kunci tidur yang nyenyak adalah bagaimana Anda bisa memahami tubuh dan pikiran Anda sehingga bisa lebih rileks, berada dalam kondisi tanpa tekanan, dan akhirnya terlelap. 


Mitos 7: Masalah tidur terjadi akibat faktor genetik

Apabila tengah mengalami kesulitan untuk tidur, Anda mungkin akan merasa bahwa masalah yang satu ini tidak akan pernah bisa disembuhkan sebab anggota keluarga yang lain juga mengalami insomnia. Berdasarkan pengalaman dr. Nerina, masalah tidur yang dialami oleh satu keluarga terjadi karena kebiasaan yang kurang baik dan hal tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan DNA. 


Mitos 8: Tidur tidak dipengaruhi oleh kafein

dr. Nerina memiliki pasien dan klien yang sering minum teh, kopi, dan minuman berenergi. Nyatanya, mereka masih bisa tidur dengan nyenyak kendati minuman-minuman tersebut mengandung banyak kafein. Dalam kasus ini, ada kemungkinan mereka adalah pribadi yang memang mudah untuk terlelap. Tetapi akan lain ceritanya jika berbicara mengenai tenaga. 

Mereka sering merasa lelah dan tak sabar malam tiba untuk segera berbaring di atas kasur, lalu akhirnya bangun pagi dengan menekan tombol snooze berulang kali karena butuh waktu tidur yang lebih. Apabila berada dalam kondisi yang demikian, artinya Anda berada dalam siklus kelelahan. Untuk menghentikannya, dr. Nerina menyarankan untuk memulai hari dengan sarapan sehat, tetap menjaga tubuh supaya terhidrasi, makan kudapan sehat di siang hari, berolahraga secara rutin, dan sebagainya. Hasilnya, tenaga Anda akan meningkat, kadar kafein menurun, dan Anda tidak perlu tidur dalam waktu yang berlebihan. 


Bagaimana cara untuk mendapatkan tidur yang lebih baik?

  1. Hindari menggunakan perangkat teknologi setidaknya satu jam sebelum tidur.
  2. Tidurlah sebelum tengah malam.
  3. Cobalah untuk mengingat kembali mengenai apa saja yang Anda lakukan sebelum tidur, termasuk apabila Anda menonton televisi dan membaca buku. Pastikan bahwa kegiatan yang Anda lakukan membantu Anda untuk terlelap, bukan sebaliknya.
  4. Hindari konsumsi kafein setelah pukul dua siang. 


(Penulis: dr. Nerina Ramlakhan; Artikel ini disadur dari Bazaar UK; Alih bahasa: Erlissa Florencia; Foto: Courtesy of Bazaar UK)